40

512 34 2
                                    

Hari-hari mulai berlalu lalang tanpa adanya masalah, pagi, siang, petang, dan malam mulai lewat berdampingan, bulan ke bulan yang lain. Tidak terasa kandungan inui sudah mulai menuju 6 bulan, dan itu cukup menunjukkan bahwa perut inui membesar

"Koko... Apa pekan ini kau sibuk?" Tanya inui, rambut inui dielus oleh Koko, "ada apa hmm~? Kau mau jalan-jalan?" Inui mengangguk menanggapi pertanyaan Koko, "baiklah... Aku akan mengatur waktunya" Koko mencium kening inui

Bisa dikatakan bahwa Koko baru pulang bekerja, dan jam menunjukkan pukul 22.4

"Tapi~ apa tidak apa-apa meninggalkan pekerjaan dirimu?" Koko tersenyum lalu menjawab, "Mikey juga sedang hamil 5 bulan, aku jadi sedikit bebas sekarang" Koko menggendong inui lalu membawanya ke kamar, ia mengantuk dan berniat untuk tertidur, tenang... Sebinatang buasnya seorang kokonoi Hajime,ia tetap dapat menahan nafsu

Inui berbaring, lalu ia memeluk kepala Koko yang sedang menciumi perutnya, lebih tepatnya ia sedang bermain dengan anak nya

"Eh? Lihatlah inui, dia menendang! Pasti ia sangat menyukai permainan sepak bola" Koko memeluk inui secara perlahan agar tidak menyakiti anaknya

"Jika anak nya perempuan? Apakah masih penyuka bermain bola?" Inui merapikan rambut Koko dan sesekali tertawa saat Koko dengan sengaja mengelus perut inui, dan itu membuat inui merasa geli

Kako semakin memeluk erat inui, "peduli apa aku tentang anak ini? Kau tetap orang yang penting bagiku.." inui memukul kepala Koko dengan pelan "bodoh! Dia itu anakmu! Kau tetap harus peduli padanya" Koko langsung berpura-pura menangis saat dipukul inui, "jahat sekali!! Padahal aku menyayangi dirimu inui!!!" Koko menyeludupkan wajahnya ke leher inui, sedikit mencari kesempatan, Koko menjilati leher inui

"Koko! Kau tidak dengar diriku?! Jangan- uhh" Koko memasukkan tangannya ke dalam baju inui, ia memijat nipple manis inui membuat setruman pada tubuh inui

"Inui~ tolong puaskan aku malam ini~ aku..." Koko mencium bibir inui, semakin lama, Koko juga semakin melumat bibir inui dan sesekali menggigitnya, terlihat sudah bibir inui yang membengkak karena ulah Koko yang tidak dapat menahan nafsunya selama 6 bulan 23 hari

"Koko.. sadar lah, anak mu bisa terluka.. ugh" Koko menjawab dengan wajah yang memerah, ia rut sekarang... Selama ini, ia selalu menahan Rut nya agar tidak menyakiti istrinya "aku sudah mendapat jawaban dari rindou, dulu ia mengatakan 8 bulan, tetapi lama-kelamaan ia mengatakan bahwa 6 bulan juga boleh.. maka- uhhh inui" Koko semakin erat memeluk inui

"Ya.. tetapi aku mohon padamu untuk lebih lembut dari biasanya dan tidak lama! Kasian anakmu, dan juga memakai pengaman!" Inui menyentil dahi Koko, Koko mendengar jawaban inui tersenyum dan langsung menindihnya

Koko menjilati leher inui dan sesekali menggigitnya hingga memerah bahkan membiru, Koko memakai pengaman nya dan dengan perlahan memasukkan miliknya kedalam lubang inui

"Ugh..." Setelah 6 bulan tidak melakukan hubungan dengan Koko, inui merasa tidak biasa dan saat ini ia merasa lubangnya perih

Koko mulai memaju-mundurkan pinggulnya secara perlahan, hingga ia hampir mencapai klimaks, ia pun mulai tanpa ampun menghantam lubang inui

Inui merasa perutnya hangat, "sudah! Tidak ada tambahan lagi!" Inui berteriak lantang saat ia mengetahui bahwa Koko sudah menyiapkan untuk yang kedua. Mendengar teriakan dari inui, Koko merasa sedih karena ia hanya bisa melakukannya sekali, kemudian tidur tepat disamping inui

"Selamat tidur malaikat kecil" Koko mengelus perut inui

Mafia yang Lembut [ kokonui ] 𝔼ℕ𝔻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang