48 🔞

383 12 7
                                    

"hnnghh! hmmphh! ahhh! mnnhh! ennghh! unhh! aghh!" suara desahan yang menggema di satu ruangan dari seorang pria yang diketahui berstatus omega. Beberapa orang berstatus alpha, beta, bahkan omega mengerumuninya dan mulai melecehkannya.

Pria itu hanya bisa membiarkan tubuhnya dijadikan bahan nafsu bagi mereka yang di sana, lagipula itu termasuk dalam pekerjaannya. Selama ia dibayar, ia akan melakukan apapun, meski berbahaya atau tubuhnya yang harus ia korbankan, begitulah ia bertahan hidup.

Ia membuka lebar kakinya untuk orang-orang yang sekarang tengah mengarahkan penisnya ke arah dirinya. Ia bangkit dari tidurnya dan mendekati salah satu pelanggannya dan memegang penisnya, "sepertinya di sini sudah sangat tidak sabar ya?~" Ia memasukkan benda itu ke dalam mulutnya. 

Seorang pria menarik rambut pria kecil itu yang biasa mereka panggil sebagai Mitsuya, "jangan hanya berfokus padanya!" pria itu memasukkan miliknya ke dalam mulut Mitsuya dan langsung berfokus untuk ejakulasi dirinya. Tidak lembut bahkan pelan sedikitpun, cukup membuat bagian bibir Mitsuya terluka.

Orang itu langsung mengeluarkan miliknya saat sudah mengeluarkan mencapai klimaks nya ke dalam mulut Mitsuya. Pria itu langsung menutup mulut mitsuya agar cairannya dapat ditelan olehnya, "telan! jangan dimuntahkan!."

Malam yang awalnya sangat gelap dan sunyi mulai memperlihatkan cahayanya kembali dengan warna yang indah, "yah... aku tidak bisa ikut keseruan ini karena aku sudah terikat dengan omega ku, dan kau masih sangat cantik seperti dulu, Mitsuya" ucap Koko, ia berdiri dari duduknya dan akan pergi dari tempat itu untuk pulang.

"akh! enghhh! hahhhh... hahhhh... hahhhh..." Mitsuya sudah terbaring tidak berdaya karena gempuran para pelanggannya yang mungkin lebih dari lima orang. Nafasnya memburu, tubuhnya begitu lelah, bahkan untuk bergerak sedikit saja ia sangat kesulitan, tenggorokannya kering, dan tubuh Mitsuya dalam keadaan mengenaskan. Kissmark yang menandai tubuhnya sedikit berlebihan, begitu parah sampai ada yang membiru.

Seorang lelaki yang bertubuh lebih besar mendatanginya. Pria itu menutup tubuh Mitsuya menggunakan jas nya dan menggendongnya pergi dari tempat itu, "berapa kali aku harus memohon agar kau menghentikan ini semua? aku bisa membantumu, aku bisa membayar hutang mu... Kumohon" ucapnya untuk Mitsuya, namun sejak Mitsuya berad di gendongan pria itu, ia sudah terlelap dalam pelukannya. 

______________________________________

Koko menancap gas nya dan segera kembali ke rumahnya, karena ia tahu bahwa Inupi telah menunggunya. Beberapa menit setelahnya, Koko pun tiba dan langsung masuk ke dalam rumahnya. Pintu terbuka dan memperlihatkan Inupi yang tertidur di sofa menunggu dirinya kembali.

Koko tersenyum lembut, ia mengangkat Inupi yang sedang hamil besar itu ke kamar. Mendapati tubuhnya bergerak tidak sesuai dengan keinginannya, Inupi membuka matanya dan mendapati Koko sedang menggendongnya, "sudah kembali?" Inupi melihat Koko yang sedikit buram, matanya sedikit perih karena baru saja bangun tidur. 

Koko melihat Inupi yang terbangun di gendongannya, ia lalu tersenyum ke arah Inupi yang baru saja bangun tidur, "bukankah aku sudah bilang jangan menungguku?" tutur kata yang lemah lembut itu membuat pipi Inupi memerah. Ia menyembunyikan wajahnya di dada Koko, "aku kesepian" ujar Inupi. Koko terkejut, namun ia memaklumi hal itu karena kehamilan Inupi, "maafkan aku."

Koko menidurkan Inupi di double bed mereka, koko membelai rambut panjang dan pirang Inupi, ia juga mengecup kening Inupi, "aku di sini, tidurlah~"

Koko menyentuh perut Inupi yang sudah membesar itu, "selamat tidur, sayang~" ucapnya pada anak di dalam perut itu. Wajah Inupi kembali memerah, "jika aku tidak selamat dalam melahirkan anak ini... aku mohon, jaga dia baik-baik" ucap Inupi. Ia langsung tertidur setelah mengatakan itu.

Koko sangat terkejut dengan ucapan Inupi, memang ada disaat Koko benar-benar lelah dengan Inupi, namun bukan berarti ia ingin Inupi pergi darinya. Ia hanya bisa menghela nafas karena Inupi sudah terlelap dalam tidurnya. 

Koko berjalan ke lemari yang ada di dekat kasur mereka, ia mengganti baju nya dan ikut tertidur di sebelah Inupi. Koko mengambil handphone nya dan mengirim pesan ke sekretarisnya bahwa ia mengambil cuti untuk hari itu.

Koko meletakkan handphone nya dan melihat ke arah Inupi yang tertidur lelap, ia ikut terbaring di samping Inupi dan memeluknya, "aku mencintaimu."

Ia menyentuh perut Inupi kembali, "jangan menyusahkan ibumu ya?"

TBC 

Haloo semuaa, author update lebih cepat bukan?? makasihh banget yang udah support author dari dua atau satu tahun yang lalu, dan makasii yang udah baca!! lovv bangett sama kaliann

Jangan lupa vote or komen yaa!!

Dadaaa🍃🍃🍃

Mafia yang Lembut [ kokonui ] 𝔼ℕ𝔻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang