46

830 32 24
                                    

Pagi hari yang cerah.. matahari terbit dari Barat (mencoba hal baru), Inui merasakan bahwa anak nya sedang menendang perut miliknya. Perut Inui sudah membesar. Bagaimana pun anak itu sudah berusia 6 bulan

"Koko.. bangun lah.... Tanggung jawab" Inui menggoncang tubuh Koko yang sedang tertidur disampingnya, "hmm?~ iya.. bentar, aku masih ngantuk" Koko memeluk tubuh Inui

Inui tersulut emosi, "kau bangun atau aku akan menjadikan mu seorang boti!" Koko langsung membuka matanya dan menggendong Inui, "kau mau mandi ya??? Baiklah.. aku akan menemanimu, pasti sakit ya setelah semalam.. haha maafkan aku" Koko pun membantu Inui mandi dan membawa nya ke lantai bawah, "aku akan memasak dan kau duduk diam disini.. bila kau macam-macam, aku tidak akan segan-segan menggunting Junior mu itu" ancam Inui agar dirinya tenang saat memasak. Tetapi disisi lain, Koko justru sedikit merinding ketika Inui kesayangan nya mengatakan itu.. apa ia tidak takut bila suatu hari nanti ia akan jablay (jarang di belai) bila ia seperti itu

Inui akhirnya selesai memasak.. Koko pun memakan makanan milik Inui, "nee~ inupi.. aku sepertinya besok akan pergi keluar negeri bersama rekan kerjaku.. kau boleh ikut, tetapi aku khawatir dengan kandungan mu itu" ucap Koko, "khawatir? Apakah ejakulasi di dalam lubang saat orang sedang hamil itu khawatir?" Entah ada apa yang membuat inupi hari ini tidak mood.. padahal tadi pagi ia tidak apa-apa

"Ko.. menurut mu makanan ini enak tidak?" Pertanyaan di mulut Inui membuat Koko langsung menjawabnya, "biasa saja" ucapnya singkat

"Jadi tidak enak?" Koko membelalakkan matanya, "ekhem.. ini sangat enak.. enak sekali" ucap Koko lagi. Ia tidak ingin kekasih tersayang nya ini menjadi kecewa, "bohong. Kau bohong. Katakan saja, aku ingin mengubah sesuatu" ucap Inui lagi

"Baiklah.. ini nasi goreng ini sedikit asin dan kopiku Terlalu manis. Roti ini terlalu keras dan tidak berasa. Itu saja" ucapnya panjang lebar, "jadi masakan ku tidak enak?" Ucap Inui lagi yang membuat Koko semakin bingung. "Bukan begitu~ aku hanya.. ini sangat enak tapi kurang sempurna, begitu" ucap Koko berusaha meyakinkan Inui yang sedang sensi saat ini

"Ohh, masakan ku tidak sempurna?" Baiklah, tamatlah riwayat Koko. Ia saat ini hanya bisa kabur dari Inui dengan alasan ada urusan di kantor

"Ahhh.. sepertinya aku ada urusan di kantor" Koko pun langsung pergi tanpa melihat ekspresi cemberut di wajah inui

"Tch.. pembohong, sangat pembohong. Kau bahkan melarikan diri saat ini" Inui membereskan apa yang telah koko makan.

"Sialan sekali.. bahkan dia tidak menghabiskan makanan ku" Inui pun menaruh piring itu di kotoran piring, "tunggu.. apa jangan-jangan... APA DIA SUDAH MENEMUKAN ORANG YANG LEBIH SEMPURNA DARIPADA AKUUUU!!!!!!!!!!!" teriak Inui

Inui pun meratapi nasibnya yang tidak pandai memasak dan hanya bisa menjadi jalang Koko, "tunggu.. jangan bilang dia hanya... Hanya!! DIA HANYA MENGANGGAP KU TEMAN TIDURRR??!!??!" Inui semakin panik...

Para maid disana berusaha meyakinkan Inui kalau dirinya sangat dicintai Koko. Hanya saja Inui semakin gelisah dia tidak tau mengapa

"Inupi... Tenang saja.. tuan Koko sangat mencintai anda.. percayalah padaku inupi" Inui melihat seorang maid yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri. Orang itu sangat baik kepadanya, bahkan selalu membuat bayi yang ada di perut Inui senang dengan cerita atau candaan nya

"Bohong!! Koko sudah tidak mencintai ku" Inui menangis dalam pelukan maid itu, "tenang.. tenang.. aku sangat percaya bahwa ia mencintai mu"

"Kenapa kau begitu yakin?~" ucap Inui yang berusaha menghentikan tangis nya

Maid itu tersenyum, "karena... Dia"

Mafia yang Lembut [ kokonui ] 𝔼ℕ𝔻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang