Hari Kamis merupakan hari yang Rafa selalu tunggu-tunggu. Alasannya karena tidak ada kelas di hari ini. Ia bisa bersantai di apartemennya, menikmati tontonan di TV besarnya, atau bahkan bisa tidur seharian sampai puas.
Biasanya begitu.
"Ngapain sih lu ke sini?"
"Kan kita sama-sama gak ada kelas hehe."
"Hadeh... Biar apa lu main ke sini?"
"Gabut bro."
"Pacar lu kemana?"
"Kelas."
"Oh gitu ya? Pacar lagi belajar, langsung selingkuh."
"Emangnya ini selingkuh? Kan cuma ketemu sama sahabat terbaik gue."
Rafa menggeleng heran.
"Mau ngapain ketemu gue?"
"Hehehe..."
"Malah cengengesan lu?"
"Ngerti lah..."
"Horny ya?"
"Tau aja beb."
"Hadeh... Gue lagi gak mood gituan."
"Yahhh... Gak usah gerak, gue aja. Gimana?"
"Males Dey..."
"Yaahh... Cuddle aja deh, mau gak?"
Rafa berpikir sejenak. Kalau cuddle bisa membuat sahabatnya itu tenang dan tidak rewel, kenapa tidak?
"Ya udah sini," Rafa membuka lengannya dan menyuruh Dey berada di dalam pelukannya.
"Hehehehe... Enak ya cuddle sama lu tuh."
"Cowoknya siapa, cuddlenya sama siapa."
"Protes mulu lu!"
"Ya lu jadi cewek pecicilan banget. Sana sini mau."
"Mana ada? Gue cuma pacaran sama Daniel, tapi dimasukinnya sama lu seorang."
"Dimasukin apa?"
"Dimasukin titit."
"Mulutnya kasar ya Dey."
"Hehehe..."
Mereka berdua pun menonton TV dengan nyaman. Sebenarnya hanya Dey yang merasa demikian. Rafa? Pasti dia hanya akan bilang "b aja" sambil memasang eskpresi datar.
"Ngaceng ya lu?" celetuk Dey tiba-tiba.
"Iya lah, orang pas banget di pantat lu."
"Hahaha mau dimasukin gak?"
"Aduh, horny banget ya lu?"
"Mau dimasukin gaaa??" tanya Dey sekali lagi dengan lebih menggoda.
"Ck. Ya udah masukin masukin. Ribet banget nih cewek."
"Dih sok jual mahal. Pengen ngewe bilang bos, sok-sokan terpaksa gitu hahaha."
Dey meloloskan celana panjang dan celana dalamnya. Hanya baju yang masih menempel di tubuhnya. Dia kemudian membuka celana boxer Rafa.
"Ih udah gak sabar ya dek?" Dey mengelus-elus adik Rafa yang sudah meronta-ronta di balik celana dalamnya.
"Gue buka yaa??" Dey membuka celana dalam itu perlahan. "Wahhh kangen banget sama sosisnya. Selamat makan!!!"
Dey melahap seluruh penis Rafa. Ia membasahi seluruh bagian batang itu. Lidahnya bermain-main dengan lihai. Sesekali Rafa mendesis menahan geli karena aksi sahabatnya itu. Sensasi yang sebenarnya dirindukan oleh Rafa, namun ia sedang tidak dalam mood untuk berhubungan badan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Bastard
FanfictionWARNING 🔞🔞 Laki-laki yang selalu beruntung hidupnya. ⚠️Hanya cerita FIKSI, jangan diseriusin⚠️