11 - Anak Baru

4.8K 83 8
                                    

Yg mau donasi, boleh bgt hehehe... Siapa tau tar jadi rajin up :3 https://karyakarsa.com/moyaa3412 (klik link di bio klo mau langsung)

--------------------------

"Ahhhh, Rafaaa..."

"Geliiii, tapi enakkkhhh..."

Rafa benar-benar menuruti permintaan Yupi. Ia mau menghabiskan malam ini dengannya. Di apartemen Rafa tentunya.

"Aku hampir keluar karena mulut kamu doang. Pasti yang itu lebih enak," ucap Yupi yang masih terengah karena permainan Rafa.

"Gantian dong Yup," Rafa mengubah posisinya duduk di samping kasur.

Kini gantian Yupi yang memberikan servis kepada Rafa. Tangan dan mulutnya memang lebih kecil dari Shani. Tapi rasanya tetaplah nikmat. Yupi pun terlihat cukup lihai dalam memberikan servis. Lidahnya bermain-main di sekitar kepala penis Rafa. Rafa selalu dibuat kegelian karenanya.

"Yup, aku mau keluar," ucap Rafa yang sudah hampir tidak tahan lagi.

Bukannya melepas kulumannya, Yupi justru memancing Rafa agar semakin cepat keluar. Benar saja, Rafa menyemprotkan spermanya di dalam mulut Yupi dan ia telan semuanya sampai habis.

"Wuaahhh, enak Raf!"

"Kamu telen sampe abis?"

"Iya... Eh, ini pertama kalinya aku ngelakuin itu semua. Enak gak?"

"Kamu baru pertama kali!?" tanya Rafa kaget.

"Iya... Maaf kalo gak enak..."

"Gak Yup, bukan gak enak. Justru enak banget... Aku gak nyangka kamu udah sejago itu!"

"Oh ya? Wahhh jadi gak sabar!"

Yupi pun melompat ke pangkuan Rafa. Dengan sengaja ia menggesek-gesekkan vaginanya di penis Rafa. Kedua tangannya ia gantungkan di leher Rafa. Kedua kakinya juga mengunci pinggul Rafa.

"Shall we start?" bisik Rafa.

Yupi hanya mengangguk sebelum melepaskan kunciannya kepada Rafa. Ia merebahkan diri di kasur, membiarkan Rafa yang mengambil alih.

"Pelan-pelan ya, aku takut sakit," ucap Yupi dengan tatapan sayu.

Rafa untuk ketiga kali dalam hidupnya akan mengambil kesucian seorang gadis. Dasar pria beruntung.

Yupi terlihat sedikit tegang. Padahal ia yang memulai. Rasa takut, khawatir, dan napsu memenuhi dirinya. Sementara Rafa sudah mulai mengarahkan pedangnya di luar lubang kenikmatan itu.

"Siap ya," ucap Rafa memberikan aba-aba.

Dengan perlahan Rafa masukkan penisnya. Erangan dan desisan keluar dari mulut Yupi. Seperti biasa, ia menemukan sebuah dinding pembatas yang perlu dijebol. Sebelum menembusnya, ia kecup dulu kening Yupi dan membelainya.

"Tahan ya," ucap Rafa. "Kamu pegang punggung aku. Kalo sakit, pukul atau cakar aja."

Yupi mengangguk. Rafa pun kembali mendorong penisnya.

"Aahhhh!! Sakittttt!!" Yupi memukul-mukul Rafa, namun tidak mencakarnya.

"Tahan ya Yupi," Rafa menghentakkan pinggulnya sekali lagi.

"AAAAAAHHHHHH!!!"

Rafa memeluk Yupi dengan penis masih  berada di dalamnya. Darah segar mengalir sedikit dari dalam vagina Yupi.

"Anget Raf," ucap Yupi di dalam pelukan Rafa.

"Bilang kalo udah gak sakit, nanti aku gerakin."

"Iya sebentar lagi, masih perih hehe," Yupi sedikit tertawa.

Lucky BastardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang