13 - Ribut

3.7K 89 8
                                    

Yg mau donasi, boleh bgt hehehe... Siapa tau tar jadi rajin up :3 https://karyakarsa.com/moyaa3412 (klik link di bio klo mau langsung)

--------------------------

Setelah makan siang, Dey mengajak Ashel untuk melihat kosannya. Tentu Rafa tidak bisa ikut. Ditambah sedang ada Yupi, tidak mungkin ia mengusirnya. Ia juga sedikit penasaran dengan apa yang terjadi dengan Yupi hari ini. Kalau bisa ia memecat orang-orang yang mengganggu Yupi.

"Gimana hari pertama?" tanya Rafa membuka obrolan.

"Seru," jawab Yupi datar.

"Biasanya kamu ekspresif banget, kok kali ini datar?"

"Hmm? Aku lagi capek aja hehehe...udah lama gak kerja tau," balas Yupi menutupi.

Rafa memikirkan bagaimana cara agar Yupi bisa menceritakan masalah tadi.

"Temen-temennya gimana?"

"Baik banget, mereka bantuin aku, ngajarin aku. Aku juga coba belajar cara mereka ngurus pekerjaan mereka sih, biar gak terus-terusan jadi tukang bersih-bersih hehe..."

"Gak ada yang godain kamu nih?"

"Hahaha emangnya ada yang mau godain aku?"

"Biasanya sih cewek cantik, lucu, manis kayak kamu banyak yang godain."

"Ih, a-apaan sih gak jelas dehh," wajah Yupi memerah setelah mendengar ucapan Rafa.

"Hahaha! Ada yang gangguin gak? Kalo ada yang gangguin, mereka harus siap-siap ketemu aku," ucap Rafa dengan bangga.

"Ih jangan, nanti pada takut temenan sama aku."

"Loh kenapa takut? Temenan mah temenan aja."

"Iya takut, pawangnya yang punya restoran soalnya hahaha!"

"Anaknya yang punya. Kamu jangan ngubah fakta dehh," balas Rafa meluruskan.

"Iya anaknya yang punya. Tapi nanti kan kamu dapet jatah nerusin usahanya."

"Belom tentu Yupi. Siapa tau Pak Herry yang ditunjuk?"

"Yah, kok gak kamu aja?" balas Yupi sedikit kecewa.

"Kok kamu maksa? Potong gaji nih," balas Rafa bercanda.

"Nggak maksa kok bos, nggak maksa hehehe..."

"Hahahaha becanda Yupi, aku gak bisa motong gaji kamu."

Ketika sedang asing bertukar cerita, tiba-tiba Shani datang memergoki mereka tanpa sengaja. Tatapannya datar dan terdapat aura pembunuh berdarah dingin.

"Kirain udah pulang, Rafa. Ternyata lagi asik sama sepupu aku ya? Kok bisa ada di sini, Yup? Kamu ngapain? Baru pulang kerja ya? Atau baru mau berangkat? Kok sempet ke sini? Cuma mau ketemu Rafa atau aku atau ada urusan lain? Rafa, buat besok ada tugas? Tugas dari aku udah dikerjain? Atau dari do-" pertanyaan yang Shani lontarkan langsung dipotong oleh Rafa.

"Shan sabar, satu-satu dong... Aku gak ada tugas, besok atau dari dosen lain, gak ada. Termasuk kamu gak ngasih tugas. Kenapa tiba-tiba ada tugas?"

"Dari semua pertanyaan aku, kenapa cuna tugas yang dijawab? Soal kenapa kalian berduaan di sini kenapa gak dijawab? Bingung? Gak tau harus jawab apa?" Shani terus mencecar Rafa.

"Shan... Iya sabar ya Shani, dijawab nih. Yupi abis pulang kerja, di tempat papa aku. Ini baru hari pertamanya, aku baru rekomendasiin dia kemarin banget. Dia kesini mau cerita aja soal hari pertamanya. Terus aku belom pulang karena ada Yupi. Tadi juga kan ada temen-temen aku, jadi nunggu mereka pulang dulu. Kan gak enak aku usir," Rafa menjelaskan dengan panjang lebar.

Lucky BastardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang