Menceritakan tentang kisah seorang gadis berusia 23 tahun bernama Cheetah, salah satu inti kelompok yang bertugas menuntaskan kasus kejahatan, PREDATOR. Gadis itu harus menyamar menjadi murid di SMA PELITA BHAKTI dalam menjalankan tugasnya, melindun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • • • • • •
Markas PREDATOR.
"Bagaimana bisa nggak ada satupun bukti yang kita temukan di kediamannya Bella." Tiger berdecak kasar, tak menyangka bahwa semua benda-benda yang berkaitan dengan sekte sesat itu telah lenyap pada saat PREDATOR dan beberapa polisi menggeledah rumah Bella--- bocah perempuan yang melakukan pembunuhan terhadap Ayah tirinya, karena dilatarbelakangi pelecehan seksual yang didapatkannya. Bahkan Ibu dan Kakak Bella ditemukan dalam keadaan tak bernyawa menegak racun Hexachloride yang diambil dari formula kimia C6H6Cl6.
"Kasus bunuh dirinya sama persis seperti belasan anggota kelompok Satanisme yang kita tangkap beberapa waktu lalu. Mereka juga minum racun Hexachloride demi melindungi identitas kelompoknya." Cheetah menyahut. Tatapannya begitu tenang, namun otaknya tengah bekerja keras memikirkan kasus sekte sesat ini. "Gue rasa mereka sudah tau pergerakan kita, itu sebabnya mereka menghancurkan barang bukti terlebih dahulu sebelum bunuh diri."
"Tapi bagaimana mungkin?" Jaguar mengarahkan tatapannya pada Cheetah, bertanya pada gadis itu.
"Lion sepertinya satu pemikiran dengan gue?" Cheetah tersenyum tipis ke arah Lion yang menatapnya.
"Mungkin saja koneksi kelompok satanisme terbilang luas. Dan ada satu hal yang mengganjal di pikiran gue," kata Lion tak memutuskan kontak mata dengan Cheetah.
Menarik satu sudut bibirnya, Cheetah bersuara, "ada yang bermain-main di dalam kepolisian. Polisi memang menangani kasus ini, tapi mungkin ada oknum yang menghambat bahkan menjadi bagian dari kelompok tersebut. Seberapa keras kita dan polisi lainnya menangani kasus ini, tapi kalau ada oknum yang menjadi pihak sekte sesat itu, sama saja usaha kita sia-sia, percuma. Jadi, cari siapa oknum yang bermain-main di belakang kita."