Menceritakan tentang kisah seorang gadis berusia 23 tahun bernama Cheetah, salah satu inti kelompok yang bertugas menuntaskan kasus kejahatan, PREDATOR. Gadis itu harus menyamar menjadi murid di SMA PELITA BHAKTI dalam menjalankan tugasnya, melindun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • • • • • •
"Gila banget cewek tadi!" Lorenzo berdumel sembari terus memasuki markas Predator untuk memulai latihan di hari pertama. Ia bersama keempat temannya dan Cheetah tak sengaja bertemu gadis sinting di salah satu cafe sepulang dari sekolah tadi.
Mereka memang sempat mampir sebentar di salah satu cafe untuk mengganjal perut sebelum memulai latihan yang tentunya terbilang berat nan keras.
"Kalau aja dia cowok udah gue tumbuk kepalanya sampai amnesia!" sahut Hendrix yang juga sama kesalnya.
Cheetah tersenyum tipis melihat wajah kesal kelima lelaki itu atas ulah gadis di cafe tadi. "Sepertinya lo yang harus jaga kepala lo dari serangan Jaguar nanti, Hen. Jangan sampai kebelah karena senjata dia."
Hendrix berdecih sinis, namun jauh di lubuk hatinya ia merasa sedikit takut, apalagi Jaguar terbilang sinting. "Kan ada lo yang bakal lindungi gue. Iya, kan, Cheetos?" Ia tersenyum menggoda sambil merangkul pundak Cheetah.
"Di sini kalian harus berusaha sendiri," balas Cheetah, melepaskan rangkulan Hendrix. "Nggak usah manja jadi cowok," lanjutnya tersenyum meledek membuat Hendrix mendengkus kasar.
Akhirnya mereka sudah menginjakkan kaki di ruang pelatihan khusus senjata tajam. Di dalam sana terlihat berbagai macam senjata tajam seperti belati, katana, kapak, tombak, tsukubō, tantō, keling, belati tinju dan masih banyak lagi. Hanya belati yang kerap kelima lelaki itu gunakan, sehingga melihat benda-benda tajam lainnya membuat mereka takjub dan tak sabar untuk mempelajari setiap hal yang berada di dalam sini.