Menceritakan tentang kisah seorang gadis berusia 23 tahun bernama Cheetah, salah satu inti kelompok yang bertugas menuntaskan kasus kejahatan, PREDATOR. Gadis itu harus menyamar menjadi murid di SMA PELITA BHAKTI dalam menjalankan tugasnya, melindun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • • • • • •
"Beberapa hari lalu Tuan Luitger bertemu dengan Tuan Vincent. Mereka membahas tentang salah satu penyanyi muda yang namanya mulai melejit di industri hiburan. Mungkin Tuan Vincent berencana untuk menjadikan gadis itu sebagai korban selanjutnya, dengan meminta bantuan Tuan Luitger."
Vincent merupakan salah satu rekan Luitger yang berkecimpung di Industri Hiburan. Tepatnya ia seorang produser sekaligus pemilik sebuah label musik terbesar di negara ini. Tapi, pekerjaannya bukan hanya itu, melainkan merambat ke dunia gelap seperti prostitusi, perdagangan perempuan untuk dijadikan psk, jual-beli senjata ilegal dan obat-obatan terlarang. Inilah sebabnya ia bisa bekerjasama dengan Luitger. Vincent bahkan seorang bajingan seks dan predator anak kecil alias pedofil. Tak hanya melecehkan atau memperkosa perempuan, melainkan laki-laki pun menjadi korban kejahatan seksualnya.
Vincent sangatlah kaya. Ia begitu berkuasa di Industri Hiburan. Dikabarkan, siapapun yang bekerja di bawah naungan Vincent, namanya akan langsung melejit dan mendadak populer. Mereka yang ingin ketenaran dalam waktu singkat tak tanggung-tanggung menyodorkan diri maupun harga dirinya untuk Vincent. Banyak publik figur yang berada dalam lingkaran Vincent, bahkan bila salah satu rekan Vincent merasa tersaingi oleh orang lain, mudah bagi mereka untuk menyingkirkan orang itu. Dalam artian, mereka bisa melenyapkan nyawa siapapun yang dianggap sebagai saingan.
Dan saat ini, Vincent tengah mengincar seorang gadis yang namanya melejit akhir-akhir ini. Gadis itu berada di bawah naungan agensi yang menjadi saingan Vincent.
"Tapi ternyata gadis itu punya backingan yang lumayan kuat, sehingga Tuan Vincent sendiri tidak mudah menyentuh gadis itu."
Terlebih dahulu Naga mengembuskan asap rokoknya, sebelum melontarkan sebuah pertanyaan pada salah satu anak buahnya yang berdiri di hadapannya, dengan sebuah meja membentang menjadi jarak antara mereka. "Siapa nama gadis itu?"