MLRRJ

1.2K 136 54
                                    

Wendy sedari tadi hanya diam menatap kearah mereka, kepala nya merasa sakit namun dia tahan meski ingatan itu samar samar kembali hadir di memori nya. Dia memejamkan mata sejenak untuk mengurangi rasa sakit namun semakin dia memejamkan mata maka semakin terlihat samar samar membayang membuat kepala nya berdenyut sakit.

Rose yang melihat wajah Wendy turun dari pangkuan Jennie berjalan tertatih kearah Wendy membuat yang lain menatap kearah adik nya.

"Ndy ni,  Ndy ni" suara lembut adik nya yang mengusap pipi Wendy membuat dia membuka mata seketika mata mereka bertemu

Wendy menatap mata mungil kecil itu yang tersenyum membuat rasa sakit itu perlahan lahan hilang, ntah apa yang terjadi  seperti suatu obat bagi nya. Darah mengalir kembali keluar dari hidung Wendy tentu membuat mereka terbelalak kaget.

"Ndy ni" usapan lembut pada hidung Wendy dengan bocah kecil yang terus menatap nya tanpa melepaskan kontak mata antara mereka

"Astaga Wen, kamu mimisan" pekik Seulgi

Jisoo mengambil Rose yang berada di pangkuan Wendy, menghapus darah  yang melekat di tangan bocah kecil itu. Jisoo menatap wajah polos adik nya tersenyum lembut, menggendong ke wastafel.

"Ma"

Jisoo mengalihkan pandangan kearah Rose yang tersenyum seketika Jisoo hanya diam menatap wajah mungil itu. Ntah apa yang di rasakan namun Jisoo seperti terdiam membeku melihat mata anak kecil itu.

"Jisoo, apa sudah selesai?" tanya Irene

Membuat Jisoo berkedip sejenak dan menatap tangan mungil yang sudah bersih.

"Ya.. Sudah" Jisoo segera menggendong dan berjalan kearah ruang tengah melihat Wendy yang tidur di karpet sambil di kompres oleh Jessica.

Rosie turun dari gendongan Jisoo duduk di pangkuan Jennie yang memeluk tubuh mungil itu sesekali mencium pipi anak nya. Jisoo duduk di sebelah Wendy yang tampak menatap kearah Rose.

"Wendy, apa ada sesuatu yang mengganggu pikiran mu?" tanya Jessica lembut

Wendy mengalihkan pandangan kearah Jessica.

"Aku bermimpi buruk eonnie tapi rasanya itu sangat nyata" kata nya menatap langit langit ruang tengah

"Mimpi apa hm? Apa baru sekali?" tanya Irene lembut

Wendy menggeleng pelan.

"Enggak eonnie.. Sudah berkali kali aku mimpi yang sama, eonnie ingat waktu aku tidur di luar bersama Jennie dan baby Rosie?" Wendy menoleh kearah Irene

Irene mengangguk. "Ya eonnie ingat."

"Malam nya aku bermimpi buruk seseorang mengejarku tapi ntah siapa aku gak tau rasanya sangat nyata eonnie, aku terbangun dengan nafas yang memburu sesak,  tapi saat aku merenungi maksud mimpi itu, aku merasakan kepala ku terasa sakit dan berdenyut  eonnie" lirih Wendy menunduk

Membuat mereka terdiam menatap Wendy sedih.

"Saat malam itu aku turun ke bawah sambil meringis karena kepala ku yang sakit dan akhirnya aku duduk disini ,karena tak bisa tidur lagi, aku memilih bermain game hingga datang Jennie. Aku bingung eonnie sama apa yang terjadi padaku" lanjut nya

"Bingung kenapa Wen?" tanya Seulgi

Wendy pun menceritakan tentang kepala nya yang sakit saat melihat kalung Rosie, menceritakan semua nya membuat mereka menatap Wendy tak percaya.

"Sshh" ringis Wendy

"Sudah Wen, jangan di paksa untuk mengingat nya" cegah Jessica khawatir

"Eonnie hiks," Yerim dan Lisa menangis melihat Wendy yang kembali mimisan

Setelah Jessica memeriksa Wendy dan memberikan suntik penenang agar tak merasa sakit dan akhirnya Wendy tertidur. Mereka larut dalam pikiran masing masing tentang cerita Wendy.

"Eonnie berarti ada hubungannya Wendy eonnie dan baby Rosie, pasti ada sesuatu hal" kata Nayeon

"Benar, ini bisa menjadi petunjuk untuk kita, agar tahu siapa keluarga Rose" ujar Jessica berfikir

"Tapi kita tak bisa memaksa Wendy untuk mengingat nya, karena itu berbahaya untuk nya" lanjut Jessica

"Jadi kita seperti main teka teki eon," timpal Yerim

Mereka mengangguk setuju, Jennie hanya diam menatap Rose yang sudah tidur di pangkuan nya sambil menyusu.

Jisoo terdiam memikirkan apa yang terjadi antara Wendy dan Rosie, dia pun membulatkan mata saat ingat sesuatu.

"Awas Lisa," kata Jisoo menarik tangan adik nya yang duduk di samping Jennie

"Yakk eonnie, Lili mau deket Jennie eonnie" rengek Lisa kesal

Jisoo mengabaikan rengek an adik nya, dia menatap lekat wajah mungil Rosie, membuat mereka bingung dan heran.

"Sini sini baby nya Jen" Jisoo mengambil Rosie membuat Jennie melepaskan niple nya dari mulut si bayi

"Ada apa sih eonnie?" tanya Jennie sedikit kesal

Jisoo menatap wajah itu, hidung, mata, pipi hingga bibir mungil bocah kecil itu. Jisoo membulatkan mata nya kaget. Jantung nya berdebar kencang, perasaan nya mulai gelisah.

"Jisoo ada apa?"

"Eonnie, aku seperti pernah melihat mata ini, tapi aku tak tahu dimana dan kapan" jawab Jisoo menggeleng pelan

"Mata? Maksud kamu mata itu mirip seseorang?" tanya Seulgi

Jisoo mengangguk cepat, membuat mereka terkejut dan menatap wajah polos adik nya yang masih tertidur pulas.

"Tapi mata siapa?" tanya Joy bingung

"kita harus mencari tahu ini" jawab Suzy

Mereka mengangguk setuju.

Suasana hening seketika mereka masih terdiam memikirkan teka teki tentang Rosie.

"Eonnie, Lili tidur sama Jennie eonnie" rengek Lili

"Yerim juga" seru Yerim

"Joy juga tidur sama Jennie eonnie" sahutnya

Membuat mereka memutar bola mata malas melihat tingkah manja adik adik nya.

"Enggak bisa, Jennie tidur sama Nayeon, Suzy," kata Jisoo

"Kalian nginap disini kan?" tanya Irene

"Nee eonnie, besok kami gak ada jadwal kuliah" jawab Nayeon

Maknae line cemberut mendengar perkataan Irene.

"Kalo kalian tidur bareng Jennie yang ada si bayi malah kalian tendang" tutur Seulgi terkekeh

"Yakk eonnie, gak ada ya" ujar nya tak terima

"Iya ada" kekeh Seulgi

Terjadilah perdebatan antara Seulgi vs maknae line.

"Huaaa Mommy~~" terdengar suara tangis Rosie yang berada di pangkuan Jisoo

"Astaga, gara gara kalian si baby bangun" sinis Jennie

"Mianhae eonnie" mereka menunduk

Jennie mengambil anak nya dari pangkuan Jisoo, menggendong si bayi kearah karpet sebelah Wendy, membaringkan tubuh mungil itu lalu dia ikut berbaring menghadap ke arah Rosie yang merengek minta susu. Jennie pun memberikan nya susu, hingga Rosie menghisap kuat niple Jennie.

"Sssshh,, pelan pelan baby" ringis Jennie

Rose pun memelankan hisapan nya, membuat Jennie mengusap rambut anaknya,  mereka yang melihat hanya tersenyum.

Pukul sepuluh malam mereka pun pergi tidur ke kamar masing masing, Wendy di tuntun oleh Seulgi dan Joy.







Votemen

See you 👋🌹

Kalo kurang seru, maaf ya..

Gue up sesuai mood,, klo kurang bgus.. sorry...

Gue bkl percepat alur nya..

My Little Rosie R.J season 2 (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang