MLRRJ

1K 131 19
                                    

Sehun, Kai, Hanbin kehilangan jejak lelaki yang tadi mengikuti Jisoo dan yang lain, mereka kini berada di taman rumah sakit. Tampak wajah kesal mereka yang gagal menangkap lelaki itu.

"Sial!" umpat Kai. "Kita kehilangan jejak pria itu."

"Aku yakin pasti pria tadi orang suruhan, sangat mencurigakan sekali" desis Hanbin

"Ayo kita ke dalam, nanti saja kita bahas lagi," ajak Sehun yang mendengus kesal

Mereka pun melangkah masuk kembali ke dalam rumah sakit berjalan di lorong rumah sakit menuju tempat dimana Irene serta saudara nya berada. Jinan dan Minghyu sedang mengecek cctv rumah sakit, berada dalam ruangan khusus tempat memantau melalui cctv.

Mereka masih memperhatikan cctv yang terlihat pria itu mengikuti Jisoo bersama keluarga nya dari belakang lalu bersembunyi tak jauh dari ruang jenazah. Jinan benar benar fokus mengamati layar di depan nya sedikit berdecak kesal saat pria itu memakai topi serta masker dan juga wajah nya tak terlalu jelas.

"Hyung, bagaimana? Apa yang akan kita lakukan?" tanya Minghyu tampak menatap layar di depan nya

"Sepertinya dia orang suruhan yang memata matai Jisoo dan yang lain nya, kita harus bisa mencari tahu siapa dia, dan apa motif pria itu." jawab Jinan masih fokus pada layar

"Apa dia orang suruhan yang mencari tahu keberadaan Rose? Jika benar masalah ini akan panjang" Minghyu duduk di salah satu kursi

"Aku rasa banyak yang mengincar si bayi dan juga Jisoo, untuk saat ini kita selesaikan masalah pemakaman orang tua Jisoo serta saudara nya" Jinan melangkah keluar ruangan diikuti oleh Minghyu

Terlihat para suster mendorong enam buah brankar menuju ambulance, diikuti oleh Irene beserta adik adik nya juga para sahabat.

"Dokter Heechul, tolong jaga Wendy sebentar" kata Jisoo

"Nee, pergi lah, aku akan menjaga eonnie mu"

Jisoo mengangguk pelan berjalan mengikuti yang lain menuju mobil masing masing, suasana tampak menyedihkan, dokter Heechul masuk ke dalam kamar rawat Wendy, perlahan lahan memeriksa kondisi Wendy hingga dia menatap sendu.

"Semoga kamu tegar dan ikhlas menerima kepergian orang tua mu" gumam Heechul duduk di kursi samping brankar Wendy

Acara pemakaman berlangsung ramai yang datang melayat, baik itu dari rekan kerja mau pun kolega tertinggi dari almarhum orang tua mereka. Disana juga ada para sahabat adik  adik nya bahkan para guru SMA juga ikut berbela sungkawa menghadiri acara pemakaman orang tua murid nya. Suasana sangat haru dan sedih, isak tangis mereka membuat para pelayat ikut meneteskan air mata.

Irene, Yerim, Joy dan Seulgi berada disamping makam orang tua masing masing, terlihat Umji memeluk Yerim dan Lia memeluk Joy dan Lisa.  Seulgi menangis di pelukan Moonbyul tak menyangka jika orang tua nya pergi begitu cepat meski mereka tak pernah komunikasi lagi semenjak orang tua nya sibuk bekerja, Jisoo dan Jennie memeluk eonnie tertua mereka.

"Ikhlasin kepergian mereka Rene, mereka sudah tenang dan bahagia disana" Krystal mengelus punggung Irene

"Aku hanya tak menyangka jika mereka pergi secepat ini walau mereka tak pernah berkomukasi dengan aku atau yang lain nya" serak suara Irene diiringi isak kan kecil

"Semua sudah takdir dan tuhan lebih menyayangi mereka" sahut Krystal

Irene mengangguk pelan kemudian orang orang mulai meninggalkan pemakaman dan mengucapkan turut berduka cita. Rose sedang berada di gendongan Nayeon yang menangis, mata nya melirik kearah pohon yang tak jauh dari pemakaman hingga tampak dua orang pria mengawasi mereka, hingga salah satu pria itu kaget saat matanya bertemu dengan bocah kecil itu.

My Little Rosie R.J season 2 (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang