MLRRJ

1.1K 150 71
                                    

Malam ini pukul delapan mereka semua berada dalam ruangan rawat Wendy, pikiran mereka masih berkeliaran dengan fakta yang terjadi, tentu saja disisi lain mereka sangat senang bahwa si bayi masih keluarga mereka, adik mereka, lebih tepatnya ponakan namun sayang nya mereka lebih nyaman di panggil eonnie. Tak masalah bagi mereka sendiri jika sang bayi lebih menginginkan Jennie sebagai Mommy nya, karena dari awal bertemu, si bocah kecil itu lebih memilih memanggil Jennie dengan sebutan Mommy.

Bagaimana dengan Jisoo? Tentu dia dengan senang hati membiarkan putri nya memanggil Jennie dengan sebutan Mommy karena adik kandung nya, jika Jisoo tiada tetap Jennie yang akan merawat nya sebagai anak melihat betapa besar nya rasa sayang sang adik pada putri kandung nya begitu juga sebaliknya.
Dia juga sudah nyaman di panggil Eonnie namun Irene melarang nya.

Fikiran mereka juga tertuju pada lelaki yang telah membuat adik/ eonnie mereka menderita, pasti lelaki bejat itu akan mencari keberadaan baby dan eonnie nya, makanya mereka sepakat akan melindungi keluarganya.

"Eonnie, bagaimana kalo pria itu mengambil Rose dari kita?" Yerim bertanya. "Aku gak mau pisah dengan baby Rose".

"Yer, kita akan melindungi Rose dan Jisoo, bagaimana pun caranya tapi kita juga tak bisa melarang kalo pria itu ingin menemui putri nya," Irene menatap adik nya

"Benar, jika dia ingin menemui putri nya, aku setuju bagaimana pun baby anak nya, tapi kalo dia berani mengambil Rose dari kita, aku tak akan biarkan..dia ponakan ku, anak Jisoo." tegas Seulgi

"Tentu, aku juga tak akan mau memberikan putri ku pada ayah nya, aku yang berhak untuk putri ku" sergah Jisoo menatap anak nya yang bermain dengan Joy

Tak semudah itu mereka akan membiarkan lelaki itu mengambil Rose dari mereka, si bayi yang asyik bermain dan tertawa bersama Joy dan Lisa membuat mereka tersenyum senang.

"Mommy, atu.. ua.. iga.. Mommy tanti, ceci" kata Rose mengedipkan mata kearah Jennie yang terkejut.

"Yakk Joy, Lili, kalian ajarin baby Rose yang nggak nggak hah!?" Marah Jennie

Mereka terkejut melihat Jennie yang marah,"Eonnie bukan kita ajarin ihh, nuduh aja" sewot Lisa

"Terus siapa yang ajarin hm?" Jennie masih menatap adik nya datar

"Mana kita tahu," jawab Joy

Jennie beralih menatap si bayi yang tertawa melihat wajah marah Jennie, tanpa berdosa.

"Siapa yang ajarin baby ngomong gitu?" tanya Jennie lembut

"Cuho oppa ajalin by, daddy tehun uga ajalin tatana Jichu ni tanti, Daddy cuta" jawab nya polos

Jennie tercengang bahkan yang lain juga membuat mereka tertawa mendengar perkataan adik nya.

"Wah daddy Sehun suka sama Eomma Jichu?" tanya Lisa

Rose mengangguk cepat." Daddy tehun ilang tama by, tatana Eomma jichu tanti, Daddy tinta Eomma jichu tatana"

Jisoo tersedak makanan cemilan, yang lain juga ternganga mendengar perkataan si bayi.

"Daddy Sehun, cinta eomma Jichu?" tanya Joy

"Iya toyi, nda nelti nelti, nana mulu," kesal si bayi mendekati Jennie

Joy malah cengo mendengar si bayi yang marah karena dirinya bertanya.

"Aduh mampus eonnie, rasain di marahin bayi"  sahut Lisa tertawa

"Heh eonnie cuma nanya," dengus Joy

"Astaga Jisoo, sehun cinta sama kamu tuh" kata Seulgi. "Sehun gercep banget deketin si bayi, calon Daddy" .

Jisoo malah pura pura bodo amat dan melanjutkan makan cemilan, sedangkan yang lain terkekeh melihat wajah memerah Jisoo.

"Mommy, au nen by" pinta nya tersenyum

"Gak ada nen," ketus Jennie menjahili si bocah

"Mommy angan alah, tan enal talo Mommy tanti, ceci mata na Tai oppa tejal tejal Mommy, cuta tama Mommy" jujur Rose menatap Jennie

Seketika mereka membulatkan mata kaget mendengar perkataan Rose, sungguh mereka tak percaya bahwa bocah kecil itu mengerti tentang orang dewasa.

"Rosie siapa yang ngajarin ngomong gitu?" Irene mendekati baby Rose

"Tai oppa, Daddy cehun, Cuho oppa tama Hanbin oppa celita celita watu by itut tama Mommy, meleta ilang eomma jichu tama Mommy uga Eomma Hyun" jawab nya menatap Irene

Mereka terdiam bungkam, saat nya mereka tak berbicara tentang hal dewasa di hadapan si bayi, karena bocah kecil itu baru satu setengah tahun dia cepat tanggap dengan apa yang di dengar dan di lihat.

"Sayang, dengar Mommy Nak, Rosie gak boleh denger dan bicara tentang begitu hm, anak Mommy masih kecil sayang" nasehat Jennie

"Ocey Mom," sahut nya cepat memamerkan gigi putih nya

Jennie mengangguk tersenyum mengangkat tubuh si bayi dan mendudukan di pangkuan nya, kemudian dia pun menyusui anak nya.

Suasana hening seketika tampak Jisoo yang termenung setelah mendengar perkataan anak nya tentang sehun yang menyukai nya, Jisoo tak munafik kalo dia mengakui bahwa Sehun lelaki yang baik, penyayang dan lembut, sudah terlihat jelas saat anak nya begitu senang memanggil Sehun dengan sebutan Daddy.

Joy dan Lisa asyik bermain game bersama Seulgi, sedangkan Yerim tiduran di kasur sambil menggenggam tangan mungil adik nya yang sedang menyusu, si bayi main bersama Yerim sambil menyusu. Irene duduk di kursi samping brankar Wendy, mengelus pipi adik nya lembut.

"Eonnie, ayo kita pulang, besok kami sekolah" ajak Lisa kepada Jennie

Mereka baru tersadar dan melirik jam pukul setengah sepuluh malam.

"Jennie, Jisoo, pulang lah bersama Maknae line, biar eonnie dan Seulgi disini" suruh Irene

Mereka mengangguk manut tanpa membantah perkataan eonnie nya.

"Eonnie, kalo ada apa apa hubungi kami ya"

"Nee.. Kalian juga hati hati di jalan, ada apa apa hubungi eonnie" sahut Irene

Mereka mengangguk kemudian berjalan menuju pintu ruangan rawat, Rose di gendongan Jennie sambil bermain dengan Yerim berjalan di lorong rumah sakit menuju pintu keluar kearah parkiran.

Rose menatap kearah lorong sambil tersenyum menatap sesosok yang tersenyum padanya, bocah kecil itu melambaikan tangan membuat Yerim menoleh ke belakang namun tak ada sesuatu apa pun.

"Baby, senyum sama siapa?" tanya Yerim pada Rose sambil berjalan

"Mommy" jawab nya masih menatap kearah lorong

Jennie tentu terkejut mendengar dan Yerim menelan saliva susah payah sambil merasakan hawa dingin menusuk kulit nya, dia merinding.

"Eonnie, ayo cepat ke mobil" Yerim duluan keluar rumah sakit membuat Jisoo dan kedua maknae line heran.

"Ada apa dengan Yerim?" tanya mereka pada Jennie namun yang di tanya hanya diam dengan wajah sedikit pucat karena merinding.

"Jennie, kamu kenapa? Kok pucat?" tanya Jisoo khawatir

"A-aku gapapa eonnie, ayo cepat eonnie" Jennie melangkah tergesa gesa keluar rumah sakit

Tentu mereka bertiga bingung menatap Jennie dan Yerim, karena tak mau membuat adik nya menunggu, mereka pun bergegas ke mobil, sesampai disana mereka masuk ke dalam mobil dengan Jennie yang berada di samping Jisoo yang menyetir memangku anak nya.


Votement

See you 👋🌹

Masih ngumpulin mood buat nulis...

Semoga masih ada yang membaca story ini dan lapak sebelah..

My Little Rosie R.J season 2 (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang