MLRRJ

916 128 36
                                    

Pagi ini suasana tampak panik dan heboh di rumah sakit karena telah terjadi penculikan membuat Jinan bersama anggota polisi mendatangi rumah sakit.

Tampak Wendy dan Joy yang menangis terisak duduk di kasur, Seulgi yang menghubungi eonnie nya.

"Bagaimana bisa Jisoo di culik?" tanya Jinan

"Kami tak tahu oppa, saat terbangun tadi aku melihat brankar Jisoo eonnie kosong, bahkan infus nya juga terlepas hiks"

"Oppa tolong selamatin adik ku hiks, aku mohon selamatkan Jisoo hiks,, kasihan anak nya dan juga adik adik nya" mohon Wendy menangis

Jinan tampak sedih dan mengangguk.

"Oppa akan menyelamatkan Jisoo, kalian berdoa ya" ujar Jinan

"Hyung, baru saja kami melakukan pengecekan cctv, ternyata Jisoo di bawa oleh 3 orang pria yang tak di kenal" Minghyun memberitahu

Jinan mengepalkan tangan erat, Seulgi bersama yang lain tentu terkejut mendengar perkataan Minghyu. Mereka yakin pasti itu ulah orang yang akan membunuh Jisoo.

"Oppa selamatkan Jisoo eonnie hiks" tangis Joy

"Oppa akan menyelamatkan eonniemu, kalian tenang ya, sebaik nya kalian pulang lah dan berhati hati" suruh Jinan

"Nee oppa," Wendy telah di lepas infus nya

Datanglah dokter Heechul dan Jessica menghampiri mereka yang masih di dalam ruang rawat.

"Kalian pulang lah dan hati hati di jalan"

"Eonnie hiks" Joy memeluk tubuh Jessica

"Jisoo pasti baik baik saja, kalian harus tenang dan beritahu Jennie pelan pelan hm" tutur Jessica lembut

Dia juga sangat khawatir pada Jisoo apa lagi Jennie yang mudah panik dan khawatir terhadap saudara nya. Mereka akhirnya berjalan di lorong rumah sakit sedangkan para polisi masih mencari bukti dan beberapa polisi lain melakukan pencarian di gedung tua tempat Jinan mengejar pria suruhan.

Di Mansion, Rosie tak henti henti nya menangis dan rewel membuat Jennie bersama pembantu kewalahan menenangkan si kecil. Irene sedang berada di perusahaan dan Yerim juga Lisa berada di sekolah.

"Rosie kenapa sayang?" tanya Jennie yang bingung sekaligus khawatir

"Hiks Ma Chu..Ma hiks" terisak di gendongan Jennie

"Sayang bentar lagi Eomma Jichu pulang sama Wendy eonnie juga,, tenang ya sayang" bujuk Jennie

Namun si Rosie makin menangis membuat Jennie benar benar sulit untuk menenangkan nya. Dia pun menelpon Seulgi untuk menanyakan kapan pulang.

"Hallo eonnie"

"Ya Jennie, ada apa?" tanya Seulgi serak

"Eonnie, kapan kalian pulang,, Rosie menangis terus ingin bertemu Jisoo eonnie"

Seulgi yang mendengar perkataan Jennie hanya mampu terdiam sejenak, dia bingung mau bicara apa.

"Hallo eonnie,"

"Ya iya Jeennie, kami sedang di perjalanan pulang menuju Mansion"

"Baik lah eonnie, Jennie matikan dulu"

"Nee"

Tut

Panggilan di matikan oleh Jennie kemudian dia menatap Rose yang masih terisak di pangkuan nya.

"Sayang jangan nangis ya,, Eomma Jichu lagi di jalan" bujuk Jennie

"Mommy hiks, Ma Chu hiks"

"Ssstt,, tenang ya sayang, Eomma Chu pulang"

Jennie merasakan perasaan yang tak enak bahkan jantung nya berdebar kencang, merasakan sesuatu terjadi terhadap eonnie nya namun dia menepis, sambil menatap lamun kearah tv, mengelus punggung anak nya yang masih terisak menangis.

Langkah kaki terdengar menggema di Mansion, Jennie mengalihkan pandangan kearah suara terlihat Wendy, Joy dan Seulgi baru saja datang dengan wajah yang tampak sedih bahkan terlihat jelas mata bengkak mereka. Jennie tak menemukan keberadaan Jisoo membuat dirinya mengerinyit heran.

"Eonnie, dimana Jisoo eonnie? Kalian kenapa?" tanya Jennie

Seulgi mendekati Jennie dan menenangkan nya, dia harus kuat agar bisa memberitahu Jennie dan siap untuk menenangkan sang adik.

"Jennie, kamu harus tenang ya, ka.."

"Eonnie ada apa? Dimana Jisoo eonnie?" tanya Jennie memotong perkataan Seulgi

Perasaan nya kini benar benar tak tenang, dia menggenggam tangan Seulgi menatap manik mata eonnie nya yang tampak sedih dan sakit. Dia merasa sesuatu terjadi apa lagi melihat anak nya yang menangis tak berhenti sambil memanggil Jisoo.

"Jisoo diculik Jen oleh pria suruhan, saat kami terbangun tak menemukan Jisoo di brankar nya bahkan infus terlepas, aku minta maaf gagal menjaga Jisoo" Seulgi menunduk tak mampu menatap wajah Jennie yang tampak terkejut

"Eonnie gak mungkin, eonnie bohong kan? Gak mungkin Jisoo eonnie di culik" Jennie menangis sambil menggeleng pelan

Seulgi menatap wajah Jennie yang telah menangis, dia merengkuh tubuh Jennie yang menangis memukul mukul tangan nya, Seulgi hanya mampu terdiam sambil menangis.

"Kenapa eonnie hiks? Kenapa mereka menculik Jisoo eonnie hiks,, eonnie ku hiks" tangis Jennie histeris memukul Seulgi

"Toyi,, Eomma hiks..Ma chu hiks" tangis Rose yang mendengar perkataan mereka

Joy langsung menggendong Rosie, memeluk tubuh mungil yang memberontak memanggil Jisoo, sungguh ini sangat menyakitkan bagi Joy yang melihat bagaimana Rosie yang kehilangan Eomma nya, bagaimana pun Jisoo adalah orang tua kandung adik nya.

Irene memeluk Wendy yang tampak terduduk lemas menangis melihat kedua adik nya yang menangis histeris, Irene baru saja pulang setelah mendapatkan kabar dari Jessica bahwa adik nya di culik. Air mata mengalir membasahi wajah mereka, Rosie yang tak henti henti nya menangis membuat suara nya serak bahkan muntah.

"Ma Chu hiks,, ueekk" bocah kecil itu muntah dan suara nya serak

Jennie melepas pelukan Seulgi lalu mengambil Rosie dari pangkuan Joy yang membersihkan muntahan si kecil.

"Jangan menangis, sudah jangan menangis" Jennie membujuk Rosie agar berhenti menangis suara nya juga serak

"Baby tenang, polisi nya lagi cari Eomma ya, udah berhenti nangis ya" bujuk seulgi tak tega

Wajah pucat si kecil dengan batuk batuk karena terlalu lama menangis, Jennie memeluk erat tubuh Rosie yang tampak lemah bahkan pandangan bocah kecil itu mulai kabur dan akhirnya si kecil pingsan di pelukan Jennie.

"ROSIE BANGUN HIKS, EONNIE, ANAK KU" teriak Jennie histeris

Bibik menelpon dokter Jessica, Seulgi mengambil Rosie dari gendongan Jennie sedangkan Irene menenangkan Jennie yang tampak histeris dan takut. Wendy memeluk tubuh Jennie, sedangkan Joy bersama Seulgi ke meletakkan si kecil di kasur bayi, memberikan minyak telon di perut si kecil.

Tak lama terdengar langkah kaki Jessica yang buru buru menghampiri mereka, disusul oleh suster. Jessica langsung memeriksa Rosie yang pucat dan tampak lemah sedangkan suster memasangkan infus pada bocah kecil itu.

"Irene, kondisi baby Rosie sangat lemah, karena terlalu banyak menangis membuat suhu tubuh nya panas tinggi"

"Ini efek dari Jisoo yang di culik, sebaiknya si baby di rawat di rumah saja, karena bahaya jika di rawat di rumah sakit" jelas Jessica

Mereka tersentak kaget mendengar perkataan Jessica lalu mengangguk lemah, Jennie sudah tak sadarkan diri,, mereka akhir nya membawa Jennie dan Rosie ke kamar milik Jennie.

"Jennie hanya butuh istirahat, dia hanya mengalami shock karena mendengar Jisoo di culik, biarkan dia istirahat" kata Jessica

Jessica menatap prihatin terhadap sahabat nya yang tampak kacau dan hancur, bagaimana tidak sudah kehilangan orang tua, sekarang adik nya yang di culik di tambah kondisi seperti ini.

Votement

See you 🌹👋

My Little Rosie R.J season 2 (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang