Part 4

211 23 1
                                    

Pagi ini Jimmy bangun dengan perasaan dilema, antara senang dan sedih. Senang karena ia dapat bertemu dengan kekasihnya dan perjalanan dinas membuat ia mendapat bonus, namun ia sedih karena sejak ia mengabari Keanu bahwa ia akan datang ke Jogja kemarin siang, kekasihnya itu hanya membalasnya dengan dua huruf sepuluh menit yang lalu.

Keanu memang pribadi yang kaku, namun ia juga hangat di saat bersamaan. Sesibuk apapun, ia akan tetap mengabari Jimmy atau hanya sekedar mengirim pesan singkat. Mereka sudah lama berhubungan jarak jauh seperti ini dan selama ini tidak terjadi apa-apa, mereka jarang sekali bertengkar karena pasti mereka akan lebih banyak mendiskusikan masalah yang terjadi.

Namun semenjak seminggu yang lalu Keanu mulai berubah. Jimmy sudah berkali-kali memikirkan dimana letak kesalahannya, namun ia bahkan sampao sekarang belum menemukan jawabannya. Sebelumnya ia tidak bertengak tentang hal apa pun, namun beberapa kali ia mencoba menghubungi Keanu, lelaki itu jarang sekali mengangkat telefonnya. Bahkan seperti tadi, Keanu baru akan membalas pesannya hampir 24 jam kemudian, benar-benar tidak masuk akal.

Dengan perasaan tidak enak, Jimmy segera bersiap untuk berangkat ke bandara mengejar flight untuk dinasnya pagi ini. Ia akan segera menyelesaikan tugasnya selama di kota itu lalu menemui Keanu untuk menyelesaikan yang menurut Jimmy kesalahpahaman yang aneh. 

*

Kali ini Jimmy sedang menunggu keberangkatannya di ruang tunggu, ia sempatkan membuka tabletnya untuk memeriksa beberapa laporan dan agenda yang harus ia selesaikan selama di Jogja nanti. 

Terdengar ponselnya berdering dari dalam sakunya, nama Dara munbul di layar ponselnya.

"Iya halo, Ra." Jimmy mengangkat telefon dengan matanya masih terfokus pada layar tabletnya. 

"Halo, lo hari ini jadi kan ke Jogja?"

"Iya jadi, setengah jam lagi gue boarding. Ini gue udah di bandara."

"Oh ya sudah, lo hati-hati ya. Hubungi gue kalau ada apa-apa, good luck lo di sana. Jangan lupa kabarin gue kalau sudah sampai di sana."

"Iya, nanti gue kabarin kalau sudah sampai. Lo udah di kantor? Jangan lupa makan, lo sering skip makan pagi,"

"Iya, ini gue baru aja mampir ke toko roti. Hari ini gue ke kantor nanti sore, pagi ini gue harus visit ke venue buat bookingan klien."

"Lo bawa mobil sendiri hari ini? Sampai malam?" Tanya Jimmy sembari memasukan kembali tabletnya ke dalam tas. 

"Gue diantar supir kok karena hari ini gue sama anak-anak bakal lembur kejar deadline, gue takut nyetir sendiri tengah malam."

"Ya sudah, hati-hati lo jangan lupa makan. Inget maagh lo tiga hari yang lalu sempet kambuh, lo mau cepat mati kalau sampai gak makan tepat waktu?" 

"Iya-iya, bawel banget sih masih pagi juga. Ya sudah gue tutup ya telefonnya, hari ini banyak yang harus gue urus. Lo di sana hati-hati, selalu kabarin gue."

"Ya sudah, gue juga sebentar lagi boarding. Bye, Ra. Doain semoga masalah gue sama Keanu juga cepet kelar." 

"Iya, good luck ya." setelah menjawab, Dara menutup telefonnya. 

Tidak lama kemudian pengumuman keberangkatan pesawat yang Jimmy tumpangi dikumandangkan, ia segera bergegas bersiap-siap untuk naik ke pesawat.

*

Setelah sampai di kota pelajar tersebut, Jimmy langsung disibukan dengan urusan pekerjaan. Dia bahkan hampir tidak sempat untuk makan siang dan makan malam bahkan ia juga hampir lupa untuk mengabari keluarganya dan Dara karena saking sibuknya. 

Das ist LiebeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang