Part 6

173 20 1
                                    


Dara meletakkan segelas air putih di meja ruang tengah dan duduk di samping Jimmy yang menyenderkan tubuhnya sambil menatap kosong ke arah televisinya yang tidak ia hidupkan.

"Minum dulu," suruh Dara pada Jimmy. Pria itu langsung menuruti perkataannya tanpa membantah.

"Better?" tanyanya menatap Jimmy. Mata pria itu masih sembab, ada jejak basah bekas air mata di kedua pipinya. 

"Hm, thank you." jawab Jimmy pelan.

"Udah bisa cerita? Kalau masih belum bisa gak apa-apa. Lo bisa cerita ke gue kapanpun lo siap, gue gak akan maksa." ucap Dara menatap Jimmy sambil mengelus punggung pria itu.

"Keanu.." 

"Hm?" Dara menatap Jimmy menunggu kelanjutan kalimatnya. 

Jimmy menarik napasnya, "Kayanya Keanu selingkuh dari gue." ucapnya pelan. Kepalanya tertunduk, sakitnya masih sangat ia rasakan.

"Lo yakin? Bukan maksud gue buat ngeraguin lo cuma.. Ehm, dari mana lo tahu kalau dia selingkuh?" tanya Dara dengan berhati-hati takut Jimmy semakin sakit hati.

"Terakhir gue datang ke apartemen dia, gue emang niatnya buat nyelesain masalah kita yang gue sendiri juga bingung kejelasannya. Gue bener-bener bingung salah gue dimana sampai dia berubah ke gue, maka dari itu gue datangin apartemen dia," 

Jimmy kembali menarik napasnya sebelum melanjutkan ceritanya, "Tapi sampai di sana dia gak sendiri. Di sana ada perempuan yang gue gak tahu siapa, ah gue kesel banget kalau ingat itu perempuan. Sampai pada akhirnya masalah kami belm selesai gue udah keburu diusir."

"Wait, perempuan? Bentar, ini gimana sih? Jadi maksudnya laki lo selingkuh sama perempuan terus lo diusir?"

"Sebenarnya gue kurang yakin dia benar selingkuh sama perempuan itu," ucap Jimmy pelan

"Tapi dia usir gue tanpa sempat kelarin masalah. Sakit banget hati gue, berasa harga diri gue diinjek-injek nyet."

Dara menoyor kepala Jimmy pelan, "Lo lagi sedih begini sempat-sempatnya ya manggil gue monyet."

"Ya maaf sih," jawab Jimmy sambil mengelus kepalanya. 

"Setelah lo diusir apa Keanu ada hubungin lo? Paling enggak minta maaf atau jelasin gitu maksud dia apa ngusir lo."

Jimmy mengangguk lesu, "Dia emang setelah itu minta maaf, tapi setelahnya dia minta break."

Dara mengernyit, "Alasannya?"

"Dia butuh jarak dan waktu buat mikirin hubungan kami ke depannya."

"Dih?! Tiba-tiba? Harusnya lo tanyain lah, maksud dia itu gimana bukannya lo malah pasrah gini." protes Dara menggebu-gebu. Menurutnya sahabatnya ini memang harus tegas, tidak boleh gampang pasrah. 

"Gue udah capek, Ra. Dengan dia bilang begitu, kayanya bakal sia-sia juga kalau gue masih tetap ngejar penjelasan dari dia."jawab Jimmy sambil memijit pelipisnya. Tatapan Dara meredup, ia jadi tambah merasa kasihan pada sahabatnya ini.

"Iya juga sih, terus lo maunya gimana?"

Jimmy mengedikan bahunya, "Gue kayanya juga gak bisa terus-terusan sedih buat mikirin Keanu aja, gue tetep harus lanjutin hidup gue kan, Ra. Ya sudahlah, mulai sekarang emang gue harus belajar ikhlas dan siap kalau-kalau suatu saat Keanu minta putus."

"Lo yakin?"

"Ya.. yakin gak yakin sih. Lo kan tahu sendiri gue sama Keanu udah lama. Gak mungkin lah gue bisa gak kepikiran dia apalagi buat move on cepet,"

Das ist LiebeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang