Rise

827 81 23
                                    

Padamu jiwa yang pernah ku rengkuh

Pikirku kau tak lagi merana

Sadarku telah banyak hati yang ku acuh

Menolak sadar akan tawaran bahagia

Padamu jiwa yang sangat ku damba

Tiba aku di titik lelah merana

Izinkan aku terbang tinggi

Melepas sakit yang tak ingin ku ingat lagi

~~~~~

Matahari semakin bergerak turun hingga membuat langit biru berubah warna menjadi jingga.

Deburan ombak serta terpaan angin yang dibawa air laut menuju tepi membuat suasana begitu hangat namun sekaligus canggung.

Setelah obrolan tadi, kini keduanya tampak diam.

Tanpa ada yang tau, jauh dilubuk hati yang paling dalam Wendy begitu merasa bersalah.

"Jasmine".

"Eum?". Ia menoleh dengan mata sedikit merah karna sempat menitikkan air mata yang tidak diketahui oleh Wendy sama sekali.

"Kamu bener-bener suka sama aku?". Wendy menatap mata Jasmine yang teduh serta menggambarkan ketulusan.

"Bukan cuma suka Wen, aku sayang atau bahkan udah jatuh cinta sama kamu".

Jawaban Jasmine semakin menumpukkan rasa bersalah didalam hatinya.

"Maafin aku, ini semua salah aku. Harusnya aku gak ada dihidup kamu".

"Ap yang harus disalahin dari kamu? Aku yang memaksa masuk ke hidup kamu kan?". Jasmine sepenuhnya menyadari bahwa ia lah yang dari awal berusaha mengejar Wendy.

"Aku tau atas semua yang aku lakuin, aku secara sadar ngungkapin rasa aku buat kamu. Kamu gak salah Wen". Lagi tetesan air mata tidak bisa ia tahan.

Wendy bisa merasakan betapa dalamnya rasa wanita ini untuknya dari tatapan Jasmine.

"Jasmine, kamu cewek yang baik. Kamu cantik, menyenangkan dan perhatian. Kamu tau cerita aku sebelum ini kan? Aku gak bisa korbanin kamu cuma untuk nyembuhin luka aku. Aku....".

"Bahkan aku rela kalau cuma jadi pelampiasan kamu Wen".

Degh

Mata Wendy terbelalak karna perkataan Jasmine.

"Aku gak peduli kamu bakal balas rasa aku atau enggak, aku cuma mau kamu jadi pacar aku".

"Jasmine ini gak semudah yang kamu kira, sengaja atau enggak semua ini nanti bakal nyakitin kamu".

"Aku gak peduli". Tegasnya kembali.

"Izinin aku buat ada disamping kamu, biarin aku nyoba buat bikin luka kamu sembuh, kasih aku waktu buat bikin kamu jatuh cinta sama aku".

Wendy dibuat tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Ia begitu takut akan menyakiti wanita ini dikemudian hari, namun ia juga pernah terbersit untuk kembali menjalin hubungan agar sepenuhnya bisa lepas dari belenggu cintanya pada Irene.

"Hmhh". Wendy menghela nafas lalu menarik kedua tangan Jasmine untuk ia genggam.

"Okay, aku mau coba".

Seketika tetesan air mata Jasmine mereda, matanya kembali berbinar.

"M-maksud kamu mau coba?".

"Iya, aku mau kita pacaran".

"Are u serious?". Pancaran bahagia sudah tidak bisa ia bendung lagi.

"Yaa of course". Wendy tersenyum tipis.

"MELLIFLUOUS" [GxG COMPELETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang