Iridescent

1.2K 127 6
                                    

Kelam yang tak ku duga

Merobek harga diri yang ku junjung tinggi

Apa yang bisa ku lakukan sekarang?

Menangis, meratap, dan mengutuk diri

~~~~~

Bingung ...
Adalah kesan pertama yang Irene dapatkan ketika membuka mata.

Dilihatnya sekeliling yang tampak asing.

"Gue dimana?". Gumamnya pelan lalu berusaha untuk membangunkan diri namun gagal.

"Aww". Rasa pening masih bertengger dikepalanya akibat benturan kemarin.

Sambil memijat pelipis dan mengerjapkan mata beberapa kali, Irene menangkap sosok yang kini tengah tertidur diatas sofa berjarak beberapa meter darinya.

"Itu kan Wendy, apa ini dikamar dia?".

Wendy tidur begitu lelap hingga membuat Irene enggan membangunkannya. Alhasil Irene hanya duduk termenung sambil mengingat kembali kejadian kemarin.

Ketika semua momen itu terputar diotaknya Irene tidak bisa menahan suara tangis.

Karna itu Wendy pun akhirnya terbangun.

"Irene, lu kenapa?". Tanya Wendy langsung mendekat ke arah Irene.

"Stop! Jangan deketin gue!". Ucap Irene cukup tinggi hingga membuat Wendy bingung.

Irene kembali menangis sambil meraba-raba tubuhnya dengan kasar hingga berusaha melepas infus yang terpasang ditangannya.

Melihat hal itu Wendy dengan segera menahannya.

"Gue bilang jangan deketin gue!". Ucap Irene lagi yang kini lebih tinggi dari sebelumya.

"Lu kenapa? Jangan dilepas". Sahut Wendy masih memegangi tangan Irene.

"Pergi! Gue gak butuh ini! Gue mau mati aja".

"Rene hey, sadaaar". Wendy berusaha membuat Irene tenang.

"Gue udah kotor, gue gada gunanya lagi". Irene menangis sejadi-jadinya.

Tanpa ragu Wendy langsung memeluk tubuh Irene dengan erat.

"Rey jahat, Rey bener-bener setan!".

Dibiarkannya Irene menangis sambil meluapkan emosi dalam pelukannya hingga mereda.

Saat merasa isakan Irene sudah berhenti Wendy pun melepaskan pelukan.

"Liat gue, lu gak kotor sama sekali. Keberadaan lu punya banyak manfaat buat orang lain. Lu berguna Rene, banyak yang sayang sama lu."

"Lu gak boleh putus asa, gue bakal nemenin lu, gue janji cowok yang namanya Rey itu bakal dapat ganjaran yang berat karna berani lakuin ini ke lu".

Wendy menyalurkan energi positif sekaligus menguatkan Irene agar tidak semakin terpuruk.

"Tapi ini aib, gue gabisa nanggung ini".

"Sssttt ini bukan aib lu, ini kejahatan yang si brengsek itu lakuin. Lu tenang ya, gue pasti nemenin lu lewatin ini".

Wendy kembali memeluk Irene dengan erat. Kali ini keadaan Irene sudah cukup tenang.

"Lu laper kan? Gue bikinin sup ya". Ucap Wendy setelah melerai tubuhnya dari Irene.

Irene hanya mengangguk pelan dengan tatapan sayu.

"Lu tunggu disini ya".

Wendy pun keluar menuju dapur untuk memasak.

"MELLIFLUOUS" [GxG COMPELETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang