Evident

963 90 32
                                    

Bak menggenggam sebuah silet

Semakin digenggam maka semakin dalam sayatannya

Namun jika dilepas, maka tak ada bedanya

Rasa perih tetap akan terasa

~~~~~

Suasana masih hening karna sang empu yang ditanya belum mengeluarkan jawabannya.

"Sorry gue lagi ada urusan". Wendy menjawab tanpa melihat ke arah Irene.

"Sebentar aja Wen".

Kalimat Irene hanya tersapu udara karna Wendy sudah lebih dulu keluar dari apartmentnya.

"Hmhh, kayaknya sulit buat kamu mau ngomong sama aku Wen". Ucap Irene pelan masih menatap arah pintu yang sudah tertutup.

Sempat terduduk diam tiba-tiba Irene terperanjat karna mendengar suara Cale menangis dari arah kamar.

"Mamaa....". Teriaknya dengan deraian air mata.

"Kenapa Cale, mommy disini". Irene berusaha menenangkan putrinya sambil memeluk dan menepuk pelan punggungnya.

"Where's mama?". Kening Irene mengernyit karna pertanyaan putrinya.

"Mommy disini, Cale cari siapa?". Tanya Irene lagi.

"Mama yang tadi gendong Cale". Jawabnya dengan bahasa yang kurang jelas.

"Oh aunty Wendy? Auntynya udah pulang sayang". Jawab Irene dengan lembut.

Mendengar jawaban sang mommy membuat Cale kembali mengeraskan suara tangisannya hingga membuat Irene bingung.

"Memangnya kenapa Cale, kan ada mommy".

"Cale mau sama mommy dan mama". Jawabnya sambil terisak.

Deg

Irene terkejut karna ucapan sang putri.

"Udah Cale bobo lagi ya, nanti mommy telpon mama biar kesini". Ucapnya sedikit berbohong.

"Bener ya mommy, promise?". Cale menjulurkan kelingking mungilnya agar Irene berjanji.

"Promise, ayo bobo".

Akhirnya Cale kembali tertidur dalam pelukannya.

~~~~~

"Kenapa kita harus ketemu lagi?". Wendy berucap pelan sambil menatap ke arah langit-langit kamarnya.

"Apa US terlalu deket buat bikin kita gak saling ketemu?".

Nafas berat keluar dari hidungnya.

"Semoga banyak hal baik terjadi setelah ini".

Karna tubuhnya merasa lelah akhirnya Wendy pun tertidur.

Keesokan harinya Wendy kembali beraktivitas seperti biasa.

Bangun pagi, membuat sarapan dilanjutkan dengan pergi ke kampus lalu pulang saat jam kuliahnya sudah selesai.

Siklusnya cukup membosankan pikir Wendy.

Namun harus seperti apa lagi, memang hari-harinya harus berjalan seperti itu dulu.

~~~~~

Weekend pun tiba, waktu dimana banyak jiwa-jiwa yang lelah memilih untuk mencari hiburan.

Ada yang pergi bersama keluarga.

Ada yang menghabiskan waktu dengan kekasih ataupun teman.

Dan ada pula yang memilih untuk berjalan sendirian seperti Wendy.

"MELLIFLUOUS" [GxG COMPELETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang