Tidak ada yang tau hari esok
Dunia bergerak sangat misterius
Kadang semesta memberi kejutan
Yang tidak pernah di sangka
~~~~~
Lara hati menjalar ke setiap inci tubuh dengan membawa rasa yang tidak pernah diinginkan oleh siapapun.
Wendy melangkah pelan sambil menunduk menyembunyikan sisa air mata yang tadi sempat menetes.
"Nancy, mm Jasmine minta lu masuk". Ucapnya masih menunduk lalu duduk di kursi yang berdampingan dengan mamanya Jasmine.
"Hmhh okay". Nancy menghembuskan nafas berat sebelum berdiri dan berjalan masuk kedalam ruangan Jasmine.
"Kamu Wendy ya?". Mama Jasmine bertanya dengan nada yang lembut.
"Ah iya tante". Sahut Wendy dengan ekspresi senyum yang ia paksakan.
"Jasmine sering cerita tentang kamu, katanya kamu sering marahin dia kalo mau bolos kuliah". Ucap mama Jasmine sambil tertawa pelan.
Wendy ikut tertawa sejenak lalu kembali menjawab.
"Maafin Wendy tante, Jasmine udah Wendy anggap kayak adik sendiri, jadi kadang suka marahin". Jawabnya sedikit berbohong dengan mengatakan adik.
"Hahaha gak papa nak Wendy, justru Jasmine tu butuh orang kayak kamu. Tante sama om udah sering banget nyuruh dia balik ke US waktu dia minta cuti kemaren. Tapi gak pernah didengar. Makanya waktu dia bilang mau balik ke US kami sempat bingung. Eh ternyata alasan dia balik karna gak bisa jauh dari kamu".
Wendy terdiam mendengar cerita dari ibu Jasmine.
Ia semakin memikirkan apakah kehadirannya di hidup Jasmine begitu berarti.
"Terima kasih ya nak Wendy, semenjak kenal kamu Jasmine jadi punya semangat hidup". Lanjut mama Jasmine dengan senyuman manis yang tulus persis seperti Jasmine.
"Iya tante, Wendy juga seneng bisa bawa pengaruh yang baik buat Jasmine. Dia cewek yang kuat, Wendy yakin Jasmine pasti bisa sembuh".
"Terima kasih nak Wendy".
Obrolan mereka pun menjadi hening untuk beberapa saat.
Hingga sekitar 5 menit, pintu ruangan Jasmine tiba-tiba terbuka kasar dimana Nancy tengah berlari dengan wajah panik.
"Om, tante, Jasmine pingsan". Terangnya yang seketika membuat ayah Jasmine berlari mencari Dokter.
Berbeda dengan mama, Wendy dan Nancy mereka bertiga langsung lari ke dalam ruangan.
Layar monitor yang ada di samping Jasmine memberi sinyal bahwa tanda vital Jasmine mengalami perubahan.
"Jasmine sayang, ini mama, bangun Jasmine". Ucap mama yang mulai menangis.
Wendy tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya bisa berdiri di samping ranjang diliputi rasa khawatir hingga Dokter tiba.
Seorang perawat meminta semuanya untuk keluar karna Jasmine akan ditangani.
Keadaan diluar ruangan sungguh kacau.
Mama Jasmine sedari tadi tidak berhenti menangis.
Ayah Jasmine pun hanya bisa terduduk sambil memegangi kepalanya.
Jadi Wendy berinisiatif untuk memeluk mama Jasmine agar lebih tenang.
"Jasmine will be okay". Ucapnya pelan.
30 menit berlalu akhirnya Dokter keluar.
Semuanya langsung sigap mendatangi Dokter untuk meminta kejelasan kondisi Jasmine.

KAMU SEDANG MEMBACA
"MELLIFLUOUS" [GxG COMPELETED]
Lãng mạnGXG story "Mellifluous" adalah sebuah kata sifat yang berarti; sebuah suara yang manis dan lembut yang menyenangkan saat didengar. Highest rank : #1 cerita lesbi #1 gxglesbianlgbt #1 rainbow #3 wenrene