02. Celah

7.6K 346 8
                                    

•~•

Jaemin kini duduk di atas sofa, menghadap kesamping dengan Jaehyun yang ada di depannya.

Tangan Jaehyun dengan lihai mengusap dada Jaemin dengan salep, namun matanya bergerak kesana kemari seolah-olah berkata 'ayo ayo ayo!'.

Dan kenapa Jaehyun tidak menyadari bahwa manusia di depannya itu menahan suara yang bisa membuat gairah seorang pria gay keluar? dia terlalu fokus.

Jaemin lalu menahan tangan Jaehyun yang masih mengusap usap dadanya kesana kemari, menatap mata Jaehyun dan menggeleng pelan.

"Sudah cukup, bapak tidak sepantasnya melakukan ini, saya bisa melakukannya sendiri, terimakasih."

Jaehyun menjauhkan tangannya, lalu menatap mata Jaemin yang saat ini juga menatap nya.

"Kenapa?" Ucapnya tiba tiba, membuat Jaemin kebingungan.

"Eummm....?"

"Sebaiknya kita ke rumah sakit saja, saya pikir itu akan buruk."

Jaemin tersenyum tipis, lalu kembali memakai jas milik Jaehyun untuk menutupi tubuhnya.

"Mau di bawa ke rumah sakit pun hasilnya akan sama, saya pikir tidak perlu, saya sudah merasa lebih baik terimakasih atas kepedulian bapak." Jaemin tersenyum simpul, lali melanjutkan ucapannya. "Akan lebih baik jika bapak melanjutkan pekerjaan yang belum selesai, saya akan membantu Semampu saya."

Walaupun begitu kulitnya mungkin akan mengelupas setelah beberapa hari.

•~•

Jaemin kini tengah fokus dengan proposal di depannya, matanya bergerak kesana kemari, mengamati isinya.

Sedangkan Jaehyun malah fokus dengan payudara Jaemin yang sedikit terlihat, benar benar Jaehyun merasa gila karena tiba tiba tertarik dengan seorang pria.

Jaehyun langsung memukul kepalanya, bagaimana bisa dia punya pikiran kotor seperti ini.

"Bapak kenapa? Bapak pusing?." Pertanyaan Jaemin yang tiba tiba membuat Jaehyun gelagapan.

"A-ahh seperti aku butuh udara segar, y-ya udara segar." Sambil menggaruk kepalanya yang memang gatal.

Jaehyun langsung bangkit dari kursinya "seperti nya aku akan keluar mencari udara segar, kau mau ikut?" Tawarnya.

"Saya disini saja, bapak tidak apa apa jika pergi sendiri kan?."

"Ya, tentu saja, kalau begitu aku akan keluar."

Sebelum mendapatkan jawaban dari Jaemin, Jaehyun sudah pergi dengan langkah besar, membuat yang di tinggal tersenyum tipis.

"Menggemaskan"

•~•

Jaehyun berdiri depan pintu ruangan nya, jantungnya berpacu lebih cepat dari sebelumnya, kenapa dia malah merasa gugup seperti ini? Aneh sekali.

Setelah helaan nafas terakhir Jaehyun langsung mendorong pintu ruangannya, sambil membenarkan jas nya yang miring.

Namun langkah nya tiba tiba terhenti saat melihat teman kerja nya yang tertidur dengan kepala yang di tumpu oleh meja.

Tunggu sejak kapan mereka berteman?

"Apa aku terlalu lama ya..." Gumamnya.

Dia melangkah mendekat ke arah Jaemin, lalu menarik kursi mendekat ke tempat Jaemin duduk.

"Ternyata julukan untuk pria cantik itu benar adanya..."

Ia mengamati wajah Jaemin dengan intens, tapi tiba tiba saja,

"Apa aku salah satunya heumm...?"

Jaehyun terkejut!

"Hah?"

Mata Jaemin mulai terbuka, lalu setelah nya ia tersenyum, Jaehyun nampak lebih tampan saat sedang gugup.

_____

Bersambung wleeeeee

Oh! Mr. Jung | JaeJae | 2jae [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang