12. Hidup adalah kesialan

2K 141 5
                                    

Makasih buat kalian yang sering komen dan vote book ini ya, aku suka baca komen komen kalian😣
___________

Happy Reading



Jaemin berharap dirinya mati kala itu, namun malangnya dewa tak menginginkannya menginjakan kakinya di sana. Ia dilanda ketakutan tentu saja, ia bisa membayangkan bagaimana Ayahnya menyiksanya setelah ini.

Dia tau itu kesalahannya, tentu saja karena dia melakukannya dengan sadar.

"Anak pemilik NAM Company melakukan percobaan bunuh diri"

"Anak dari Nam Goong Min menuduh ayahnya sendiri sebagai penyebab kematian ibunya"

"Nam Goong Min di curigai menjadi dalang dari kematian Im Yoo nah"

Jaemin bisa melihat bagaimana berita itu sudah menyebar dengan luas, dia takut sekarang, memikirkan hukuman apa yang akan ayahnya akan berikan padanya.

Tangannya gemetaran, dia ketakutan sekarang, dia segera mencabut jarum infus di tangannya lalu segera mencari cari benda apa saja yang bisa ia gunakan untuk mengakhiri hidupnya. Namun nihil, Ayah nya sudah mengatur sedemikian rupa agar tak ada celah sedikitpun untuk dirinya mati.

Ibu tolong aku

Ia berjalan pelan menuju pintu karena itu jalan satu satu nya di ruangan ini, tak ada cara lain selain kabur dari Ayah nya, ia menarik gagang pintu namun nihil pintu itu tak dapat di buka, seseorang telah menguncinya dan ia terjebak sendirian disana.

Ia berharap kakaknya menyelamatkan nya, ia harap kakaknya merasa iba padanya, ia berharap kakaknya tak melupakan janjinya.

Jaemin melangkah mundur saat gagang pintu mulai berputar, dan detik setelahnya ia merasakan ketakutannya semakin menjadi kala bersitatap dengan Ayahnya.

Ayahnya mulai berjalan kearahnya yang kini berjalan mundur, tanpa aba aba ia bisa merasakan kedua tangan besar ayahnya sudah ada di lehernya, mencekiknya dengan emosi yang meledak-ledak.

"Sudah Ayah katakan untuk diam—, kenapa kau tak mau mendengarkan Ayah huh? KENAPA KAU MEMPERMAINKAN AYAH!!!," murkanya, tangannya masih mencekik leher putranya, tak peduli dengan lelehan darah yang merembes dari perban yang bertengger di leher putranya.

Mata Jaemin memerah, ia berusaha melepaskan tangan sang ayah dari lehernya, ia bisa merasakan rasa yang teramat sakit di bagian sana.

Ia sudah berteriak sebisanya, namun ia baru sadar jika tak ada suara apapun yang keluar dari mulut nya.

"Tak cukup menjadi aib dan sekarang kau ingin menjatuhkan Ayahmu juga? Apa ini yang ibumu ajarkan padamu sebelum dia mati membusuk di kamarnya? MATI SAJA KAU!!!," murkanya, semakin mengeratkan cekikan di leher anaknya, berharap agar mati.

Tubuhnya merosot kebawah saat cekikan di lehernya tiba tiba terlepas, ia meraup oksigen sebanyak mungkin, ia hampir mati di tangan Ayahnya.

Ia menoleh ke samping melihat ayahnya yang berontak saat di tahan oleh bawahannya. Dan ia bisa melihat sang kakak datang padanya dengan wajah khawatir tersemat di wajahnya.

Ia memaksakan diri untuk tersenyum di depan kakaknya.

"PANGGIL DOKTER!!!"  Teriakannya.

"Kakak—," ucapnya tanpa suara.

Sebelum kesadarannya hilang, ia bisa melihat dengan jelas Ayah nya di bawa oleh wanita seumuran ibunya, dan seorang wanita lebih tua darinya yang berdiri diam memandangnya datar.

Oh! Mr. Jung | JaeJae | 2jae [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang