09. Hampir saja

2.9K 168 20
                                    

Happy reading

Hari ini Jaehyun menyelesaikan sarapannya dengan tenang, hubungannya dengan sang istri pun sudah membaik, kemarin dia mengajak istrinya untuk berkencan.

Dia tidak ingin hubungan gelapnya terbongkar, jujur saja dia takut jika hubungan menyimpang yang ia jalani terbongkar, ini lebih memalukan dari pada berselingkuh dengan wanita.

"Aku berangkat ya sayang, aku akan pulang secepatnya, tunggu aku," Jaehyun mencium pucuk kepala sang istri, ia tersenyum hangat kemudian.

"Hati hati di jalan,"

"Baik istri ku, aku pergi sekarang."

Setelah melambaikan tangannya, mobil Jaehyun lalu berlalu meninggalkan halaman rumah mereka.

Wajah rose yang tadinya berseri langsung berubah datar, lalu ia dengan segera melihat layar handphone yang ada di genggaman nya, jari jarinya mengetikkan beberapa kata dan langsung mengirim pesan itu, lantas ia segera masuk ke dalam rumah.

•~•

Jaehyun baru memasuki ruangannya dan sudah di hadiahi dengan pelukan dari sang kekasih. Tubuh lebih kecil itu ia gendong seperti bayi koala, lalu ia dudukkan dirinya sendiri di atas sofa.

"Beri aku morning kiss," mintanya.

"Tidak mau, aku sedang marah." jawab Jaemin dengan wajah cemberutnya, yang terlihat sangat menggemaska.

"Maaf Na,"

Kemarin dia sama sekali tak datang menemui ataupun mengirim pesan pada sang kekasih, pasalnya dia harus menenangkan hati istrinya terlebih dahulu, hingga ia sedikit melupakan Jaemin yang pasti menunggunya.

Tidak tahu saja jika kemarin Jaemin bernostalgia dengan orang lain.

"CK mana bisa aku marah jika kekasihku setampan ini,"

Jaemin lantas mengecup bibir tipis itu, hanya menempel tanpa niat melumat nya, namun tengkuk nya di tekan dan bibir bawahnya di lumat, ia lalu dengan senang hati membalas lumatan itu.

Ia dengan saja menggesekkan pantatnya pada gundukan yang perlahan membesar, tangannya ia bawa untuk meremas rambut sang dominan, menyalurkan kenikmatan yang ia rasakan hanya dengan gesekan.

"Eumhhh," desahan terdengar di sela sela ciuman panas di pagi hari.

Tangan Jaehyun bergerak turun, meremas bongkahan pantat yang kini tengah bergoyang di atasnya, ia sedikit menekan agar lebih menempel dengan miliknya.

Suara nafas memburu terdengar, ciuman itu di lepas sepihak, Jaehyun memasang wajah bingungnya ingin mengetahui kenapa ciuman ini di sudahi tanpa kepuasan.

"Jangan lupakan berkas yang sudah menumpuk di atas mejamu Tuan, dan ada rapat jam 10 nanti."

Jaemin beranjak, kembali duduk di kursinya sendiri, lalu melanjutkan pekerjaan yang tertunda.

Ia tersenyum tipis saat mendapati sang bos yang mengacak surainya, apa tak mendapatkan puncak kenikmatan membuat seseorang frustasi?.

•~•

Sudah waktunya istirahat makan siang, namun bos, ah bukan kekasihnya itu masih di sibukkan dengan berkas di depannya. Jaemin bangkit dari duduk nya berjalan menghampiri sang kekasih, tangan lentiknya ia bawa untuk memijat pundak bosnya, agar merasa sedikit rileks.

Oh! Mr. Jung | JaeJae | 2jae [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang