Nunggu ngga? Nunggu ngga?
Happy Reading uhuyyy
Jaehyun mengerjapkan matanya, masih belum sepenuhnya tersadar, Jaemin yang melihatnya terkikik geli.
"Pak, Pak Jae~" Jaemin menepuk pelan lengan Jaehyun yang nampak masi kebingungan, ia tersenyum di buatnya.
"Hah?"
"Bibirku seksi kan?"
"Huhh? Waitt, waitt..." Jaehyun langsung mendudukan diri, merutuki mulutnya yang kurang ajar. "Jaemin, begini.... maksudku adalah, aku pikirr mulutku......aku tak se—"
Sudah yang tergagap tertimpa Jaemin pula.
Jaehyun semakin terkejut saat tiba tiba Jaemin beralih duduk di pangkuan nya, membukam mulutnya dengan jemarinya , lalu menumpukan kedua telapak tangannya di atas pundak Jaehyun. Dan Jaemin hanya tersenyum, menikmati keterkejutan bosnya.
Tangannya mulai jahil, dan perlahan menggapai jemari bosnya untuk ia lekatkan di pinggangnya, dan sesekali menggesekkan bagian bawah miliknya dengan milik bosnya.
"Saya tau bapak menginginkannya kan?"
Jaehyun benar benar di buat terbuai, cuaca sedang dingin, dan pria di depannya ini seakan bersedia untuk menghangatkan nya.
Semuanya jadi buram, lalu bibir keduanya bertemu, melumat milik satu sama lain, menghisapnya dengan kuat. Kedua nya benar benar tak ingin kalah atas permainan bibir mereka.
Jaehyun lupa, lupa akan dirinya yang sudah beristri, lupa akan norma, lupa akan batas mereka, yang ia ingat hanyalah kepuasan, kepuasan sementara, dan yang ia ingat hanyalah kepuasan.
Jaemin meremat rambut bosnya, menyalurkan kenikmatan saat bosnya meremas kedua bokongnya. Memang benar kata orang, bercumbu dengan milik orang lain rasanya nikmat tiada tara.
"Eeuhhh ahhhh~"
Jaemin melenguh saat lehernya di hisap, lidah itu di permainkan, menghisap, menggigit lalu menghisapnya lagi, rasa sakit dan geli menyatu menjadi sebuah kenikmatan yang tak dapat di utarakan dengan kata.
Tubuh Jaemin di dorong ke belakang, kini Jaehyun sudah berada di atasnya, mencumbu bibir Jaemin yang beberapa hari ini membuat nya penasaran lagi dan lagi, lalu melepaskan satu persatu kancing baju Jaemin, kaki pria di bawahnya itupun sudah melingkar apik di pinggang Jaehyun.
Drrtttttt......
Cumbuan mereka terlepas tak kala mendengar suara berisik dari atas meja, Jaehyun melihatnya,
My Soul is calling
Kewarasannya kembali sesaat, iya menghela nafas berat, mengusap rambut nya, pikirannya kacau, rasa bersalah menghantui nya.
"Angkat saja." Jaemin bersuara, ia tau kebingungan yang bosnya rasakan.
Jaehyun memandang pria di bawahnya, sorot sedih tercetak jelas di kedua matanya, namun ia sadar jika ini kesalahan, dia khilaf.
Perlahan Jaehyun bangkit, mengambil benda pipih itu lalu menerima panggilan dari istri nya.
"Sayang kenapa belum pulang? Aku khawatir, pesanku saja tidak di balas, apa sesibuk itu?"
Hati Jaehyun memanas, rasa bersalah itu menguasai dirinya, dia melirik Jaemin yang nampak sedang menatapnya.
"Sayang? Are you okay?"
"Ah iya maafkan aku sayang, tadi aku ketiduran, maaf karena membuat dirimu cemas."
"Syukurlah, kupikir terjadi sesuatu dengan mu, aku sangat takut kehilanganmu, kau tau kan aku sangat mencintaimu, cepatlah pulang aku merindukan di manja saat hendak tidur."
"Maafkan aku, aku akan pulang."
"Hati hati, aku akan menunggu."
"Iya aku akan hati hati."
Jaehyun meletakkan hp nya lagi, lalu pandangan nya teralih pada Jaemin yang masih melihatnya.
"Pulanglah."
"Maafkan aku Jaemin."
Jaemin hanya menanggapinya dengan senyum, yang malah membuat rasa bersalah Jaehyun semakin dalam.
•~•
Jaehyun melangkahkan kaki nya masuk ke dalam rumahnya, sepi, kosong, hampa, itu yang ia rasakan. Ia membuka kenop pintu kamarnya, istri nya menyambutnya dengan senyum hangat, lalu ia bawa istri nya itu dalam pelukan, rindu, padahal setiap hari bertemu, namun rindu itu tetap menyertai hatinya.
"Sayang aku merindukanmu."
Chuupp
Jaehyun mengecup bibir istrinya gemas.
"Aku juga, sangat sangat merindukanmu."
Rose mulai melepaskan dasi suaminya, mengambil tasnya, lalu melepas jas yang suaminya pakai.
Kini keduanya sudah bergelung di dalam selimut, dengan tangan Jaehyun sebagai bantalan nya, Rose sungguh menyukai aroma tubuh suaminya, menenangkan.
"Sayang, maafkan aku...." lirihnya.
"Untuk?" Rose memandang suaminya, sorot matanya itu sungguh membuat dirinya khawatir.
"Semuanya...." Jaehyun memeluk istrinya dengan erat tak ingin melepaskannya.
"Aku mengerti, dan aku maafkan." Rose menjeda ucapannya sejenak "aku tau kau bekerja keras untuk keluarga kecil kita nanti, aku mengerti."
"Maaf karena telah mengkhianati wanita sempurna seperti dirimu.."
___________
Udah ges seuprit aja, nggk bisa bikin yang sad sad soryyy
Nggak ada yang komen nggk lanjut dah
Vote komen biar lanjut
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh! Mr. Jung | JaeJae | 2jae [END]
Narrativa generaleBagaimana jika seorang Jung Jaehyun berselingkuh dengan sekertaris pria nya? Bl bxb Straight #2 Jaemin » 26/12/23 #1 2Jae » 27/12/23 #1 Straight » 24/09/24 #2 Nana » 03/10/24