5. Kelegaan hati

5.5K 252 15
                                    

Kejutan yeeeeeyyy

Happy Reading






Jaehyun melirik Jaemin yang tengah disibukkan oleh lembaran kertas di depannya, pria itu sama sekali tak melihat Jaehyun yang tengah di selimuti rasa bersalah.

Memang benar Jaemin lah yang memulainya tadi malam, namun dia juga salah karena selama ini memuji pria itu dengan terang terangan, dan dia merasa bersalah telah meninggalkan pria itu tadi malam.

Dia bingung sungguh!

Hatinya bimbang, ia sudah menghianati Istrinya, lalu menyakiti hati sekertaris nya. Bahkan pria itu berbicara seadanya dan tak membahas tentang kejadian semalam, membuat hati Jaehyun entah kenapa terasa gusar.

Dia merasa gila karena bisa bisanya dirinya tertarik dengan seorang pria.

Namun semenjak malam itu dia tidak bisa berhenti memikirkan Jaemin, istrinya bahkan hampir ia abaikan tadi pagi, membuat wanita itu mengomel dan mengabaikan nya saat ia hendak berangkat ke kantor.

"Jaemin." Jaehyun memberanikan diri.

"Iya pak?" Jawabnya.

"Mau makan siang bersama saya?"

Jaemin nampak berfikir sejenak, lalu mengangguk,"Baik, jika bapak yang meminta." Tangannya naik mengusap poninya ke belakang.

Cantik.


Kini keduanya sudah menyelesaikan makan siang mereka, alih alih di kantin kantor, bosnya itu malah membawanya ke restoran mahal. Dan sedari tadi entah mengapa tubuh bosnya itu bergerak gelisah, dan nampak gusar, namun Jaemin mengerti.

"Jadi..." Jaemin menjeda ucapannya lalu menatap Jaehyun "Apa yang ingin bapak katakan?".

Jaehyun terjengit, lalu berusaha bersikap setenang mungkin, otaknya sudah merangkai banyak kata di dalam sana.

"Untuk semalam..." Jaehyun meraih kedua tangan Jaemin dan menggenggamnya "Aku sungguh minta maaf karena meninggalkan mu begitu saja, dan ak—"

"Tidak, saya yang harusnya meminta maaf, harusnya saya tak bertindak gegabah seperti ini pak, saya minta maaf karena sudah mencoreng nama baik bapak."

Jaemin menarik tangannya yang berada di dalam genggaman, lalu bangkit dari duduknya hendak beranjak, namun tiba tiba saja tangannya di cekal.

"Jaemin, kumohon..."

"Maafkan saya, tapi saya akan kembali ke kantor dengan taksi saja, terimakasih atas makan siang yang berharga, saya permisi."

Jaemin berlalu, dan Jaehyun tak ada niat untuk mengejarnya, sungguh ini hal memalukan, batinnya.

Mungkin dia akan memikirkan nya lagi lalu berbicara dengan Jaemin lagi nantinya.

•~•

Beberapa hari berlalu, dan mereka sudah tak membahas masalah malam itu, Jaemin pun nampak seperti biasa. Namun tak pernah ia dapati Jaemin mau berbicara dengannya selain tentang pekerjaan saja, membuat Jaehyun merasa tidak karuan, ia rasa ia menginginkan perhatian dari Jaemin.

Jaemin berdiri di hadapan bosnya, lalu membungkukkan tubuhnya, ia akan pamit pulang karena pekerjaannya sudah selesai.

"Saya permisi Pak," salamnya, ia membalikkan badannya berjalan kearah pintu namun tiba tiba saja tangannya di tarik, membuat dia berhadapan langsung dengan bosnya.

Jaemin hanya diam, membiarkan bos nya berbicara terlebih dahulu.

"Jaemin, ada apa dengan mu?" Ucapnya, matanya menatap dalam bola mata berwarna coklat di depannya.

"Bapak apa maksud anda, saya ba—"

"Kau menghindari ku!"

"Saya tida—"

"Kau tau aku sungguh merasa bersalah setelah kejadian malam itu! Dan kau." Jaehyun menghela nafas

"Aku tidak bisa berhenti memikirkan mu kau tau! Aku tau ini gila—, tapi aku rasa aku menyukai mu." Lirihnya.

Ia sudah tak memikirkan lagi tentang pandangan dunia menilai dirinya, yang dia inginkan hanyalah kelegaan hati setelah mengungkapkan perasaan nya terhadap Jaemin.

Jaemin tertegun, namun bibirnya tertarik dan membentuk senyum hangat, ia nampak sangat tersentuh.

Jaehyun mengangkat wajah Jaemin yang menunduk, menatap kedua mata itu lagi, lalu menggenggam kedua tangan sekertaris nya.

"Ayo berkencan,"


Jaemin nampak berpikir, lalu..


"Baiklah, ayo berkencan." Senyumnya merekah.

Semudah itu kah.

Ia langsung membawa Jaemin ke dalam dekapannya, mencium pucuk kepala pria itu dengan tulus. Dirinya sama sekali tak memikirkan bagaimana rumah tangga nya dengan Rose nanti, yang ia pikirkan sekarang adalah kelegaan hatinya karena dapat memiliki Jaemin di sampingnya.







"Kau masuk perangkap babe,"

____________

Tengah malam gabut ni jadi update aja wkwk

Sorry ges dikit dikit aja ya.

Ini cerita dah dari satu tahun yang lalu tapi baru nyampe chapter 5 sksk pengen nangiss.

Vote komen la sampe and cuii

Oh! Mr. Jung | JaeJae | 2jae [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang