AYO VOTE DAN KOMEN! JANGAN SPAM.
200 Vote dan 70 komen ya.
.....
"Tolong suruh mereka keluar, aku tak mengenal mereka."
Kalau itu untuk Digo maka tak heran, tapi ini Tino! Pria itu menatap Ribella penuh kehancuran, apa tadi? Ribella tak mengenalnya..
"Maaf Tino, Digo. Dokter mengatakan kalau pukulan dikepala membuat memori Ribella rusak, sehingga dia tak mengenal beberapa orang dihidupnya."
Termasuk Tino dan Digo.
Tino menggeleng kuat, dia berjalan mendekati Ribella lalu menggenggam tangannya kuat, dia berharap Ribella bercanda dan tersenyum lembut seperti biasa.
Tapi apa? Yang dia dapatkan justru tepisan kasar dan tatapan jijik.
"Don't touch me, i don't like to touch by stranger!"
"Aku bukan orang asing..hiks..aku pacar kamu Ribell.."
"Berhentilah, pergi dari sini."
"GAK MAU! KAMU UDAH PERNAH PAKE AKU YA, KAMU MAU BUANG AKU GITU AJA HAH!? GAK MAU TANGGUNG JAWAB APA!"
Ribella terkejut, dia menatap Tino kaget sekaligus lucu.
Ekspresi Tino lucu saat menjerit tadi, Ribella sedikit terhibur walau dia tak kenal pria ini.
"Apa? Kapan aku memakai tubuhmu? Aku tak selera pada tubuh montokmu itu."
"Hish! Enak aja, kamu udah pakai aku ya Ribell..malam itu..di kamar, kamu paksa aku untuk melakukan hal itu..hiks..padahal aku gak mau..sekarang aku udah gak perjaka lagi karena kamu..tapi kenapa kamu malah gak mau tanggung jawab.."
Bagus, akting yang bagus Tino, ayo buat drama agar Ribella tak bisa pergi darimu, tidak setelah Tino jatuh terlalu dalam pada gadis itu.
Ribella menggaruk tengkuknya pelan, cowok itu memang lucu dan imut, tapi raga lebay dimata Ribella.
"Masa sih?" tanya Ribella.
"Heem, kamu udah pernah pake aku, terus kita pacaran dan taunya kamu malah hilang ingatan.."
"Uhm..maaf tapi aku tak ingat.."
"Gak papa! Aku akan bantu kamu supaya ingat semua kenangan kita." seru Tino bersemangat.
Wajahnya sembab tapi dia justru tersenyum lebar nan ceria, berbeda sekali dengan Tino yang diawal-awal.
Wibu aura suram yang menyedihkan.
Ribella mengibas pelan "Roka, tolong bantu aku."
"Baik Nona."
"Biar aku aja!"
Ribella menatap Tino tajam "Aku meminta pada Roka, bukan padamu, Tino."
"Ugh..MENYEBALKAN!"
"Ya dan kau menyebalkan Tino."
"Apa!? Kenapa jadi aku!"
"Kau aneh, lebih baik kau pulang sana, mandi, gak sadar apa itu ada kotoran disudut matamu?"
Tino menegang, benarkah!? Haduh pasti dia tak terlihat imut didepan mata Ribella tadi, haduh menyebalkan!
Tino segera berjalan menuju kamar mandi, dia harus mencuci wajahnya disana.
Setelah Tino pergi, Ribella menatap kearah Digo yang masih diam disana.
"Kenapa dadanya basah?"
"Ada susu di dadanya."
Ribella melotot kaget "Serius? Keren banget."
Digo terkikik pelan, dia membuka kausnya lalu memperlihatkan dada bengkak yang terus meneteskan air agak putih dari dalamnya.
"Mau cobain gak?" tanya Digo lembut.
Ribella mendelik "Apa putingmu higenis?" tanya nya curiga.
"Tentu, aku ini lacurmu Bella, hanya kamu yang boleh menyentuhku."
"Ya Tuhan Roka, seberapa bejat aku sampai punya lacur."
"Nona tidak bejat, Nona adalah malaikat baik hati saya!"
Ribella menggeleng pelan "Yakin putingmu higenis?"
"Huum, tentu."
Ribella masih tak percaya "Pompa saja, aku tak mau menyedot dari putingmu langsung, nanti ada bakterinya."
Digo agak tertohok, tapi tak apalah, nanti juga Ribella bakal nyusu langsung dari dadanya dan bila saat itu tiba.
Digo akan memberikannya sesuatu, agar Ribella hanya melihat kearahnya, bukan kearah yang lain.
🔫Bersambung🔫
KAMU SEDANG MEMBACA
Wibu x Social Butterfly [End]
RomanceTino, wibu akut yang di crushin sama cewek populer di kampusnya, sangat amat mengejutkan karena Tino ini wibu yang sangat membenci kaum perempuan. Karena baginya mereka itu merepotkan, tapi apa salahnya Tino meladeni perhatian gadis itu, hitung-hitu...