🔫Ribella-05🔫

11.3K 1.2K 83
                                    

ARGHHH, ayo cepat penuhi target.

200 vote dan 70 komen.

....

Sejak hari dimana Tino terbangun di kamarnya dengan tubuh penuh bekas cupang, sejak hari itu juga Tino tak pernah bertemu Ribella lagi.

Dan perubahan pada tubuh Tino mulai terasa, dia menjadi sangat amat sensitif pada sentuhan.

Dia semakin sering terangsang jika hanya membayangkan wajah Ribella hari itu.

Tino mau lagi, dia menginginkan sentuhan Ribella lagi, dan hari ini dia sudah memutuskan untuk menemui Ribella.

Sebelum ke kampus, Tino mematut dirinya di cermin, memandang wajah nya yang sering dipuji cantik sama Ribella.

Tubuh montok yang dibalut sweater baby blue dan celana jeans berwarna putih.

Rambutnya dibiarkan tanpa disisir, terlihat halus dan lembut sekali.

"Kangen Ribell.." Tino memang begitu merindukan Ribella, rindu suaranya dan rindu sentuhannya.

"Hari ini harus bisa ketemu Ribella!"

Semangat Tino, kamu pasti bisa ketemu sama si Psychopath itu.

Setelah memasukan beberapa kue yang Tino buat khusus untuk Ribella, dia segera keluar dari kamar menuju ruang tengah.

Kegiatan Tino selama 5 hari tak bertemu Ribella adalah, menangis, memuaskan diri sendiri dan merenung.

Bahkan saat Tino ke kampus dia juga tak bertemu Ribella.

"Bawa motor ah, mana tau bisa ketemu Ribell terus ajak kencan ke taman hehehe."

Tino hanya tak tau bila hari ini, dia akan menangis, menangis dan terus menangis.

Karena siapa? Ya karena Ribella lah memang siapa lagi.

....

Suasana kampus ramai seperti biasanya, Tino berjalan agak cepat menuju gedung jurusan HI, dia tak sabar bertemu dengan Ribella.

"Lo tau gak? Ribella jadian sama Dosen Ferdinan."

Deg!

Tino berhenti melangkah, dia menatap kearah 2 orang mahasiswi yang tadi berbincang.

"Tunggu, apa maksud kalian?" Tino menahan suaranya agar tidak bergetar, dia menatap keduanya penuh tanda tanya.

Dua orang tadi agak terkejut saat Tino bertanya, tak biasanya.

"Itu, kami denger kabar kalau Ribella jadian sama Dosen Ferdinan, mereka kelihatan lagi makan bareng di kantin kampus."

Tanpa mengucapkan terima kasih, Tino langsung berlari menuju kantin, ini tak bisa dibiarkan.

Ribella kan sudah tau kalau Tino mencintainya, kenapa gadis itu justru bersama pria lain.

Setiap langkah Tino dilirik mahasiswa maupun Mahasiswi disekitar nya.

Saat Tino sampai di pintu kantin, dia bisa melihat Ribella sedang tertawa bersama Dosen muda itu, kaki Tino lemas dan hampir tak bisa melangkah.

Namun dia paksakan diri untuk mendekati Ribella.

Semakin dekat, semakin panas juga dada Tino, menyaksikan kedekatan Ribella dengan dosen itu.

"Ribell.." tawa Ribella dan Ferdinan berhenti seketika, Ribella langsung tanda pada suara itu.

Dia mengadah, menatap Tino agak terkejut sekaligus lucu.

"Tino? Ada apa?"

Bahu Tino bergetar, dia menahan diri agar tidak mengingat adegan 5 hari lalu, membuatnya panas seketika.

"R-ribell..a-aku merindukanmu.." lirih Tino dengan suara yang bergetar, air mata menumpuk dan siap untuk jatuh.

Ribella tersenyum gemas, tapi kemudian dia mengingat sesuatu.

"Tapi aku tidak."

"Kenapa? Apa aku buat salah?"

"Tidak, cuma, aku bosan denganmu Tino."

Tino tak bisa berkutik, dia menggigit bibir bawahnya sekuat tenaga dan menunduk dalam, getaran dibahunya terlihat.

"Hiks..jahat..padahal Tino udah suka sama Ribell...hiks..jahat.."

Ribella tak tahan, Tino menggemaskan! Dengan cepat Ribella berjalan kearah Tino lalu memeluknya erat.

"Uluh-uluh, maaf aku cuma bercanda kok."

Pecah sudah tangisan Tino. Dia menangis kuat diceruk leher Ribella dan mengutuk gadis ini dengan berbagai sumpah serapah.

Menyebalkan sekali!

Buat Tino takut saja.

🔫Bersambung🔫

Wibu x Social Butterfly [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang