🔫Ribella-08🔫

8.1K 925 99
                                    

HAHAHAHHAA KALIAN PENUHIN TARGET SEGITU KECILNYA AJA SAMPE 4 HARI! Cemen banget.

Oke, 200 vote dan 80 komen no spam.

.....

"Sayang, aku mau keluar sebentar boleh?"

Ribella melirik kearah Tino yang bersiap menggunakan hodie hitam dan celana panjang hitam, dengan masker juga.

Ribella meletakan berkas ditangannya dan menatap Tino lekat, dia menarik tangan sang kekasih dan mendudukannya dipaha.

"Mau kemana sayang?"

"Mau ngehabisin jalang yang berani nemplok dilengan kamu, semalam."

Ribella meringis pelan, semalam saat Ribella pulang dari rumah sakit, ada perawat wanita yang sengaja nyenggol Ribella.

Perawat itu nge fans sama Ribella sampai sengaja pura-pura nabrak terus jatuh.

Berakhir Ribella menolongnya dan perawat itu justru menempel dilengan kekasih Tino.

"Sayang, itu kan gak sengaja."

"Apanya yang gak sengaja!? Gak mau tau! Dia harus aku kasih pelajaran."

"Sayang ih, udahan gausah kaya gitu."

"Apa? Kamu belain itu jalang sok kecentilan satu hah!? KAMU BELAIN DIA!"

Ribella harus sabar dengan emosi Tino yang lebih gak stabil daripada mbak-mbak PMS.

"Tenang dulu ya, maksud aku bukan gitu."

"Halah, persetan."

Tino langsung turun dari paha Ribella dan berjalan pergi, tapi perkataan dari Ribella membuatnya berhenti.

"Kalau gitu, aku bakal bermalam di apartemen Digo, aku lagi pengen minum susu nih." ujarnya dengan seringai diwajah cantiknya.

Tino menggeram kesal, dia berbalik kemudian melepaskan hodie sampai dada kenyalnya terlihat jelas, berjalan kesal kearah Ribella dan duduk lagi dipangkuannya.

"Minum punyaku aja, jangan si jalang!"

"Gak mau, gak selera."

"Ribell kok gitu!"

Ribella menatap Tino yang mulai merengek sambil menggerakan tubuh montoknya, sebentar lagi pasti dia akan menangis.

"Ribell! Minum punya aku aja Ribeeeeell!"

"Enggak mau, udah bosen punya kamu, apa aku suruh Roka juga minum pil itu ya, biar keluar susu juga."

Tak ada suara, yang ada tatapan penuh kesedihan dengan air mata mengalir dikedua pipi berlemak Tino.

Ribella suka ini, katakanlah dia gila karena menyukai tangisan seorang Tino, tapi saat Tino menangis dia terlihat sangat amat menawan.

"Gak boleh gitu..hiks..Ribella cuma perlu Tino..bukan yang lain..hiks.."

Tangisnya sembari memeluk kepala Ribella, sampai wajah gadis itu bertemu langsung dengan dada kenyal Tino.

Wibu x Social Butterfly [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang