🔫Ribella-10🔫

7.8K 833 103
                                    

Oke lapak anaknya Tino Ribella udah kelar, dan lapak ini menyusul untuk di end kan.

200 vote dan 80 komen lah kuy.

.....

3 bulan berlalu dan disini Roka menjadi saksi betapa gila nya patah hati bagi manusia bucin seperti Tino.

Sudah 3 bulan Roka memantau keadaan Tino di rumah sakit jiwa, hari-hari nya hanya menangis, menjeritkan nama Ribella terus menerus.

Lalu akan jatuh pingsan karena sayatan ditangannya sendiri.

Tino bahkan tak perduli pada dadanya yang sudah membesar karena tak pernah disedot lagi isi susunya.

Membuat rasa sakit didadanya semakin menyiksanya.

Hari ini Roka datang lagi, dengan selembar foto yang Ribella suruh untuk menunjukannya pada Tino.

Ribella selalu mengawasi Tino dari Cctv ruang inap di RSJ nya Tino, dia selalu terhibur melihat betapa gila nya Tino saat ini.

Baru 3 bulan, belum setahun.

"Tino."

Tino yang tadinya lagi melamun memandang jendela kamarnya menoleh, dia menaikan sebelah alis rapinya.

"Apa?" tanya nya dingin.

Roka tersenyum miring, dia memberikan foto itu pada Tino, dan langsung diambil Tino cepat.

"Ribella sudah mendapatkan kekasih disana."

Tatapan mata Tino bergetar, dengan air mata yang siap turun lagi.

"L-lalu aku bagaimana? Aku suaminya..dia..dia tidak boleh seperti ini..hiks..aku suaminya!"

"Kalian kan sudah cerai."

"ENGGAK! AKU BELUM CERAI DAN RIBELLA MASIH MENJADI ISTRIKU! AKHH RIBELL AKU MAU RIBELL! Hiks..aku minta maaf..hahahaha..Ribellaaaaaaaa!"

Tino melempar foto tadi dan meringkuk dalam di kasur, menangis lagi karena sakit melihat foto tadi.

Foto dimana Ribella sedang berjalan berdua dengan seorang lelaki seusianya, apalagi laki-laki itu memeluk lengan Ribella erat.

Kasihan, padahal itu sepupu Ribella, masa dia gatau.

Roka menggeleng pelan, dia berjalan hendak keluar kamar, namun telinganya menangkap suara yang mengerikan.

"Hihi..aku mau mati saja..Ribella sudah menemukan penggantiku..ya..untuk apa aku hidup..Hahahaha.."

Tino ternyata menyimpan garpu bekas makan siang tadi dan mengarahkannya ke arah perutnya sendiri.

Roka tak bergerak saat Tino menusuk perutnya berulang kali dan menjerit kuat, dia tak bisa menolong tanpa ada perintah dari Ribella.

"Bantu dia Roka, aku akan pulang hari ini, bawa dia ke rumah sakit."

Roka menegakan tubuhnya "Baik Nona."

Baguslah kalau Ribella akan pulang, dia cukup kasihan pada Tino karena kebohongan sialan itu membuatnya mendekam di RSJ.

Roka tidak tau apa penyakit Tino, karena hanya Ribella yang diberitahu, tapi Roka sudah bisa menduga kalau ini menyedihkan.

....

Ribella langsung kembali ke Indonesia setelah Tino dilarikan ke rumah sakit, 6 tusukan diperut sampai harus dioperasi dan mendapat beberapa jahitan.

Ribella duduk dikursi besi sebelah ranjang inap Tino, dia sibuk membaca buku untuk kuisnya besok.

Dia menanti Tino terbangun dari bius setelah operasinya.

"Ungh..Ribell.."

Ribella mendongak, dia meletakan buku tadi kemudian menggenggam tangan Tino.

Tadi Ribella sudah memakaikan cincin pernikahan mereka dan kalung Tino.

"Disini sayang." ujarnya lembut.

Tino menoleh pelan, menatap Ribella dengan tatapan penuh kehancuran dan kesedihan.

"Hiks..Ribell..sudah mendapat gantinya Tino..hiks..Tino sudah tak diperlukan lagi.." tangisnya lucu.

Ribella terkekeh pelan "Kamu ngingo ya? Habis operasi nih."

"Hiks..kamu ceraiin aku Ribell sakit..hiks.."

"Cerai apasih?"

"Maaf aku bohong..hiks..maafin aku karena bohong.."

"Bohong apa hm?"

"Bohong soal pergi ke event anime.."

"Aku gak inget, memang kejadiannya kapan?"

Tino berhenti menangis, dia menatap Ribella linglung lalu menatap jari yang sudah tersemat cincin pernikahan mereka.

"Kamu mimpi?" tanya Ribella.

Gelengan Tino berikan "Aku gak mimpi..disana kamu marah besar sama aku..terus pergi, terus aku jadi gila dan masuk RSJ..terus aku..nusuk perut aku dengan garpu.."

"Enggak Tino, kamu kecelakaan mobil sayang, mana ada aku pergi dari kamu ataupun marah, tapi aku gak suka dibohongi loh, kalau kamu bohong aku bakal lakuin apa yang ada di mimpi kamu."

Ribella menatap Tino lembut namun auranya begitu menekan, Tino mengangguk patuh.

Jika benar kejadian yang dia alami di RSJ adalah mimpi, maka Tino tak akan mau berbohong lagi.

Hukumannya sangat menyakitkan.

"Hiks..peluk!"

Ribella tertawa pelan, dia memeluk Tino perlahan lalu menelusupkan wajahnya di ceruk leher Tino.

Tadi dada besar Tino sudah dia sedot susunya, pakai mulut dong, makannya tuh dada jadi kempes lagi.

Seringai lebar terulas diwajah Ribella, semua yang Tino alami adalah nyata, tapi ketahuilah Ribella terlalu mudah memanipulasi ingatan Tino.

Dan pria itu percaya kalau kejadian di RSJ adalah mimpi semata, padahal itu nyata adanya.

Ribella dan lidah manisnya, benar-benar licik.

🔫Bersambung🔫

Wibu x Social Butterfly [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang