🔫Tino-10🔫

7.3K 797 67
                                    

Oke aku up lagi soalnya komen dah penuh.

200 vote dan 80 komen kuy.

.....

Tino menangis pilu melihat keadaan rumahnya dan rumah Ribella sudah kosong, wanita-nya sudah pergi dari sini.

Meninggalkan Tino yang menyesali keputusannya karena berbohong pada Ribella, semua jadinya berantakan!

Padahal besok Ribella ulang tahun, kenapa hal sialan kaya gini terjadi!

"Tino, Ribella menitipkan ini padamu."

Roka muncul dari dalam dapur, dengan sebuah map berisi surat cerai untuk Tino.

"Buang! Aku gak mau..hiks..aku gak bakal cerai dari Ribell gak bakal..no..gak mau! Hiks..huaaa gak mauuuu!" Tino meremat kuat rambutnya dan memukul nya keras.

Roka hanya menatapnya datar, lebih ke kasihan sih, soalnya gimana ya.

Ribella ada penerbangan selama 1 tahun ke luar negeri, dia ingin memberikan pelajaran pada Tino agar tidak berbohong padanya.

Terlebih Tino pergi dengan perempuan lain, apa dia sudah gila?

Ribella tak suka jika seperti ini, jadi sekalian saja dia beri hukuman selama setahun untuk Tino.

Minimal, masuk RSJ lah.

Ribella tau kalau Tino gak selingkuh, dia hanya menyayangkan tindakan Tino yang membohonginya.

Ribella benci kebohongan, jadi inilah hukuman untuk kebohongan pertama Tino.

Agar pria itu tak lagi berani berbohong pada Ribella, hukumannya tak main-main.

"Sakit..hiks..Ribell..dada aku sakit..hiks.." setiap dadanya nyeri karena susunya mulai keluar lagi, Ribella biasanya akan menyedotnya.

Tapi kini tak ada Ribella..tak ada istrinya disini!

"Ribellaaaaa hiks..aku minta maaf.."

Roka keluar dari rumah minimalis itu, dia tau kini Nona manisnya sedang duduk di pesawat sambil menonton rekaman di tabletnya.

Rekaman dimana menunjukan Tino yang sedang terpuruk itu.

"Berani berbohong padaku, maka terima saja hukumanmu sayang."

Ribella menyimpan cincin serta kalung Tino tadi, selama setahun akan dilihat perubahan pada diri Tino.

Apa dia akan berselingkuh atau justru join di rumah sakit jiwa?

Ya entahlah, siapa yang bisa menebak hal itu.

Yang pasti saat ini Tino sedang menangis, menyesali tindakannya tadi siang, berbohong? Seharusnya Tino tau kalau Ribella benci pembohong!

"Maaf..maaf..hiks..aku salah..aku nakal..maafin aku..hiks..huhuuu sakit Ribell dada aku sakiiiit! Hiks..hahaha..sakit banget! Hiks..sakit Ribell.."

Tino menatap sebilah pisau buah yang ada di meja kaca ruang tamu, perlahan dia merangkak dan meraih pisau itu.

"Sakit..hiks.." Tino mulai membuat beberapa garis ditelapak tangannya.

Tapi tak bisa menghilangkan sakit di dada dan hatinya.

"ARGHHH BANGSAT! AKHH! MAU MATI AJA MAU MATI! AKHH!"

Ribella disana menggeleng pelan, enak saja mati, masuk. RSJ dulu dong.

Ribella segera menghubungi Roka.

"Roka, bawa dia ke RSJ, dia mau bunuh diri tuh."

"Baik Nona."

Roka bersyukur tak pernah membuat masalah dengan Ribella, dia sudah cukup senang karena Ribella tak pernah marah padanya.

Tak pernah menaikan nada padanya dan pasti Ribella mempercayainya seratus persen.

Tak masalah jika Roka tak bisa menjadi milik Ribella, yang pasti selama sisa hidupnya dia bisa terus bersama Ribella.

Menjadi tangan kanannya yang selalu Ribella perlukan.

Hanya Roka dan tak ada yang mampu menggantikan posisi Roka.

Biarlah menjadi Asisten selamanya, tak apa, asal bisa lihat Ribella tersenyum dan bahagia, Roka juga bahagia.

"Kalian, bawa Tino ke RSJ kota, perintah Nona Ribella." Roka memerintahkan bodyguard suruhan Ribella untuk membawa Tino.

RSJ said 'Welcome to RSJ Tino'

Ya, nampaknya memang itulah tempat yang cocok untuk Tino, dan keturunannya kelak.

Ya..semoga saja tidak.

🔫Bersambung🔫

Wibu x Social Butterfly [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang