18. Find the Safe

102 37 0
                                    

Aster, Jericho, dan Kevin berpamitan pergi setelah mendapat buku catatan kakek Darto. Mereka meyakini bahwa buku ini sangat penting.

Duduk di tempat yang sepi, Aster mulai membuka buku catatan itu. Kertasnya sudah berwarna kuning, tampak berantakan dengam sudut-sudut yang robek.

Kalimat awal buku ini menjelaskan tentang pertemuan kakek Darto dengan seseorang yang menawan, wanita tua dengan rambut yang selalu digulung ke samping kiri.

"... Nenekku." Aster bergumam terkejut.

Neneknya, yang sudah meninggal, ternyata memiliki hubungan di dunia ini.

Halaman berikutnya dijelaskan jika kakek Darto mendengar penjelasan dari nenek Aster. Tentang, dulunya nenek seorang perawat rumah sakit jiwa. Ia merawat seorang wanita di sana.

Nenek dan wanita tersebut begitu dekat hingga seperti saudara kandung. Dijelaskan, jika wanita yang dekat dengan nenek ini memiliki seorang putra.

Putra bernama Jericho Heris.

Membaca itu, Aster menoleh pada Richo yang ikut terkejut. "Itu... "

"Itu aku."

Mereka tanpa sadar mempercepat gerakan membaca. Dijelaskan lagi, jika ibu jericho yang kenal dekat dengan nenek, membuat portal entah dari mana caranya.

Nenek bertanya, bagaimana bisa?

Namun ibu Jericho hanya menangis tidak tahu, pikirannya gila. Wanita itu hanya mengatakan jika, portal ini bisa menyembunyikan harta warisan selamanya. Dengan itu, keluarga nenek Aster tak perlu selalu ribut tentang warisan keluarga.

Memang, sebelumnya, keluarga Aster adalah keluarga kaya. Nenek selalu mengeluh karena setiap turunan keluarga, akan ada pertengkaran demi warisan. Nenek takut itu akan terus berlanjut ke anak cucunya.

Aster benar-benar tak habis pikir, "Selama ini aku itu kaya? Gila ... "

Halaman buku catatan terus dibalik. Selanjutnya, nenek mengotak-atik portal yang berbentuk buku bercahaya. Ia menulis berbagai hal rahasia, lalu tiba-tiba ada gempa hebat yang terjadi.

Nenek terkejut.

Perbuatannya membuat dunia membelah menjadi dua dimensi tanpa ada yang menyadari.

"Sebenarnya dunia ini dan dunia itu, hanyalah satu. Mereka hanya membelah jadi dua." Jericho mengangguk paham dan lanjut membaca.

Setelah itu, nenek menyimpan harta di salah satu belahan dimensi dan menguncinya, hanya seorang yang tahu, yaitu kakek Darto. Selama berbulan-bulan, nenek selalu pergi-datang dari dua dimensi melalui portal.

Dan akhirnya nenek meninggal karena usia.

Kakek Darto sangat sedih, wanita yang ia cintai ... Telah tiada.

Setelah itu ia memindahkan brankas ke sebuah gang yang isinya ada 3 rumah. Ia mengubur brankas besar itu di bawah tanah di antara rumah 1 dan 2, tidak ada yang tahu keberadaannya.

Namun ternyata, seorang pria telah mengetahui tentang harta dan berusaha memiliki harta warisan tersebut.

Kevin melongo, "Brankasnya... "

Mereka bertiga saling pandang, "Ayo pergi."

***

Aster, Jericho, dan Kevin akhirnya sampai pada sebuah halaman kosong di antara rumah 1 dan 2. Halaman yang cukup besar, mereka juga sudah membawa alat gali.

Memastikan tidak ada siapa pun, Jericho juga sudah membawa seluruh warga ke lapangan yang sangat jauh untuk pesta.

Aster mulai menggali, disusul yang lain. Tanahnya lumayan keras, namun mereka tidak menyerah.

Terus menggali.

Hingga keringat menetes di mana-mana.

Akhirnya, Aster menemukan sesuatu yang keras. Ia melihat ada pintu dengan sandi di sana.

"Ini brankasnya!" ia berteriak kagum.

Jericho dan Kevin menghampiri, "Sandinya apa?"

"Itu ... Aku tidak tahu. Di catatan kakek Darto juga tidak ada."

[END]Taking Money Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang