21

838 119 9
                                    

Jika Chaeyoung dan mina sedang mengalami drama penculikan yang dramatis, maka jeongyeon sedang menikmati secangkir teh hangat dan manis bersama seseorang, lengkap dengan camilan-camilannya. Laki-laki itu sedang asyik mengobrol dengan partner in crime-nya, siapa lagi kalau bukan ibunya Chaeyoung.

Setelah sukses menjalankan kerjasamanya dengan ibu Chaeyoung, jeongyeon menjemput wanita paruh baya itu di rumahnya. Sebab selama Chaeyoung dan mina berada dalam penculikan itu, sang ibu akan tinggal di rumah jeongyeon sementara, selama dua minggu lamanya.

"Apa kau yakin, cara ini akan berhasil?" tanya ibu Chaeyoung.

"Kalau masih gagal berarti Chaeyoung memang bodoh!" jawab jeongyeon dengan santainya. "Jangan khawatir, Bu! Mereka tidak akan punya pilihan, selain saling menghangatkan satu sama lain." Dan, ucapan jeongyeon disambut gelak tawa oleh wanita paruh baya itu. Bahkan mereka melakukan tos yang mewakili keberhasilan mereka menjalankan rencananya.

"mina itu juga sama bodohnya, aku sudah mengajarinya cara merayu yang baik, tapi dia selalu saja gagal," ucap ibu.

"Tapi Chaeyoung yang paling bodoh, Bu! Aku bahkan sudah memberinya sebuah buku. Masih juga tidak bisa."

Jeongyeon mengumpati Chaeyoung dalam hati yang sudah menikah dua bulan, namun belum menjalankan jurus ular kobra masuk kandang yang sudah beberapa kali diajarkannnya. Seakan lupa bahwa dirinya dulu lebih parah, yang tetap perjaka bahkan setelah dua tahun pernikahannya.

Sedangkan ibu, dalam hati mengumpati kebodohan mina yang tidak membiarkan Chaeyoung membongkar gudangnya. Sungguh, jeongyeon dan ibu Chaeyoung bagaikan dua orang dengan jiwa yang sama. Dalam hal mengerjai Chaeyoung dan mina

"Berapa lama mereka di sana?" tanya ibu lagi.

"Hanya dua minggu, Bu... Biarkan mereka menikmati dinginnya cuaca di sana. Dan selama dua minggu itu, Ibu akan tinggal bersama kami di sini."

"Sepertinya akan sangat menarik. Aku penasaran akan seperti apa kelakuan mereka di sana."

Jeongyeon pun tertawa senang, "Dan aku tidak tahu akan semarah apa mina padaku nanti saat kembali hahaha...!"

.
.

Sepasang anak manusia masih terbaring di bawah selimut tebal. Entah sudah beberapa jam mereka belum juga terbangun. Chaeyoung dan mina begitu lelap dalam tidurnya.

Hingga goncangan kecil terjadi yang rasanya menyerupai gempa bumi. Perlahan mina dan Chaeyoung membuka matanya. Masih dengan rasa kantuk akibat obat bius, mina mencoba mengumpulkan kesadarannya.

Matanya pun membulat sempurna saat menyadari mereka sedang tidak berada di kamar, melainkan di sebuah tempat yang bagi mina tidak asing. Begitu pun dengan Chaeyoung yang juga baru tersadar.

Kedua orang itu saling menatap bingung. Chaeyoung langsung merangkul mina sambil meneliti setiap bagian kamar itu.

"Kita Dimana?" tanya Chaeyoung.

"Tempatnya seperti tidak asing. Rasanya aku pernah kemari. Tapi kapan? Dan siapa yang membawa kita kemari?"

Selama beberapa saat, Chaeyoung dan mina saling menatap. Hingga terjadi goncangan kecil yang membuat mereka menyadari sedang berada dimana.

"Kita di pesawat?" ucap Chaeyoung dan mina bersamaan. Mina sudah menduga ini adalah kelakuan sang bos yang suka seenaknya menculik, dan begitu terbangun yang diculik sudah berada di negara lain.

"Ini pasti nathan yang melakukannya."

Buru-buru Chaeyoung dan mina bangun dari tempat tidur segera keluar dari kamar itu. Benar, mereka sedang berada di jet pribadi milik nala Group. Beberapa orang awak pesawat pun menyambut mereka.

[END] MR.PECICILAN DAN MOSTER BETINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang