Pesawat jet pribadi dengan logo nala mendarat mulus di bandara Indonesia. Setelah hampir sebulan lamanya berada di luar negeri, akhirnya Chaeyoung dan mina kembali ke tanah air.
Rencana bulan madu selama dua minggu nyatanya terpaksa diperpanjang oleh sang bos besar, Demi mengamankan asisten kesayangannya dari amukan dua saudaranya, seulgi dan dahyun.
Dengan menyeret sebuah koper di tangan masing-masing, Chaeyoung dan mina berjalan di jalur kedatangan dengan santai.
"Akhirnya, aku menghirup udara di kota ini. Menyenangkan sekali berada di luar rumah tanpa harus memakai jaket tebal dan kaos kaki," ucap mina dengan perasaan bahagia.
Chaeyoung yang berjalan di sampingnya hanya menerbitkan senyum. Mengingat mina yang sangat tidak tahan dengan udara dingin kota Zurich, sehingga selama berada di sana, mereka banyak menghabiskan waktu di kamar. Tentu saja dengan saling menghangatkan satu sama lain.
"Kita langsung pulang?" tanya Chaeyoung sambil melirik kesana-kemari, mencari seorang sopir yang ditugaskan untuk menjemput mereka.
"Jemput ibu dulu. Aku sangat merindukan ibu." mina begitu bersemangat untuk bertemu dengan sang mertua.
Ingin segera menunjukkan banyak barang yang dibelinya selama berada di London untuk sang mertua.
"Baiklah..."
Tidak lama kemudian, datanglah sesosok lelaki berkepala plontos yang datang untuk menjemput sepasang suami istri itu.
"Maaf, apa kalian menunggu lama? Jalanan macet tadi," ucap Om botak kesayangan ryujin itu.
"Tidak juga. Kami baru saja sampai." Chaeyoung memasukkan beberapa koper ke dalam mobil.
"Kita ke rumah bos dulu, menjemput ibuku."
"Ibumu sudah pulang tadi pagi. Katanya mau menyambut kalian. Makanya pagi-pagi sekali dia minta diantar pulang."
"Benarkah?" tanya Chaeyoung membuat si botak mengangguk. "Baiklah kalau begitu. Kita langsung pulang saja."
.
Dengan raut wajah penuh kebahagiaan, sang ibu menyambut kepulangan anak dan menantunya yang selama sebulan lamanya menikmati masa bulan madunya di luar negeri.
"Aku sangat merindukan ibu," ucap mina seraya memeluk erat mertuanya itu. Sedangkan Chaeyoung, setelah melepas rindu dengan sang ibu, menjatuhkan tubuhnya di sofa.
Perjalanan dari London menuju Indonesia yang memakan waktu belasan jam membuatnya merasa mual.
"Ibu juga sangat merindukan kalian." Ibu menatap Chaeyoung dan mina bergantian. "Bagaimana bulan madunya? Menyenangkan?"
Sambil tersenyum, mina mengangguk pelan. "Sangat menyenangkan, Bu. Sayangnya di sana sangat dingin."
"Baguslah. Kalian memang butuh tempat yang dingin." Ibu menarik pergelangan tangan mina menuju ruang keluarga, dimana Chaeyoung sedang berbaring melepas lelahnya. "Lalu bagaimana? Kalian sudah membongkar gudang?"
Seketika senyum yang ada di wajah mina lenyap seiring dengan kerutan di alisnya yang menandakan wanita itu sedang kebingungan. "Gudang?"
Kenapa ibu malah menanyakan gudangku? batin mina
"Oh... Kami belum sempat, Bu!" jawab mina dengan polosnya.
JEDUARRRR
Jawaban mina seketika membuat dada wanita paruh baya itu terasa sesak. Dalam hati mengumpati kegagalan rencana jeongyeon yang dengan sengaja mengirim sepasang suami istri itu ke tempat dingin, namun usahanya tetap saja gagal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] MR.PECICILAN DAN MOSTER BETINA
Roman d'amourSequel cerita 'PRISON OF LOVE [2yeon]' Versi michaeng "Turuti atau aku tembak!" Suara lembut namun menusuk yang terucap dari bibir seorang wanita cantik dan anggun. Sebuah kisah pasangan unik, dimana Chaeyoung yang pecicilan mendapatkan jodoh min...