30

735 103 11
                                    

"Sabar, Bos! Dua tahun itu memang menyakitkan dan penuh perjuangan," ucap Chaeyoung membuat jeongyeon seakan naik darah.

"Dua bulan saja bangga. Dasar!" jeongyeon memutar bola matanya malas.

"Tentu saja aku harus bangga. Bahkan gudang harta Karunnya masih tersegel rapi." jeongyeon terlonjak kaget mendengar istilah yang disematkan Chaeyoung untuk sesuatu yang biasanya disebut jeongyeon sebagai kandang.

Jika jeongyeon menggunakan jurus ular kobra masuk kandang, maka Chaeyoung menggunakan jurus ular kobra mengobrak-abrik gudang.

"Gudang harta karun?" jeongyeon melirik Chaeyoung dengan ekor matanya.

"Lalu bagaimana? Apa bisa ular kobramu sudah tumbuh menjadi kecebong?" Walaupun agak kesal telah kalah telak, namun jeongyeon tetap saja bersemangat ingin mengetahui hasil kerja asistennya itu selama berada di luar negeri.

"Kecebong? Kecebong apa Bos?"

Jeongyeon geleng-geleng kepala mendengar pertanyaan yang baginya cukup bodoh. Padahal dulu saat dahyun hampir mati kesal menjelaskan tentang masalah kecebong itu, dirinya pun susah untuk mengerti.

"Ternyata kau sangat bodoh, ya... Begitu saja tidak tahu."

Masih dengan raut wajah bingung, Chaeyoung menatap jeongyeon seolah meminta penjelasan lebih.

"Memangnya ada apa dengan kecebong, Bos? Apa hubungannya kecebong dengan urusan bongkar gudang?"

"Tentu saja ada, bodoh! Apa kau tahu, aku hanya butuh waktu lima bulan untuk berhasil menumbuhkan bisa ular kobra menjadi kecebong."

"Lima bulan?" Chaeyoung memutar bola matanya seperti sedang berpikir keras. Dan sesaat kemudian, dirinya baru mengerti dengan maksud bisa ular kobra menjadi kecebong.

"Ah, aku mengerti sekarang..."

"Iya, setelah bekerja keras selama lima bulan, akhirnya kecebongku tumbuh menjadi ryujin. Aku hebat, kan? Kak seulgi saja yang dokter butuh satu tahun untuk itu," ucap jeongyeon dengan bangganya.

Merasa menjadi lelaki terhebat di dunia. Yang hanya butuh waktu lima bulan untuk bisa membuat istrinya hamil.

Berkaca dari sang kakak, seulgi yang butuh waktu satu tahun untuk bisa membuat kecebongnya tumbuh, maka jeongyeon merasa lebih hebat dari sang kakak.

"Aku mengaku kalah, Bos."

"Kau harus berusaha lebih keras lagi." jeongyeon menepuk bahu Chaeyoung beberapa kali.

"Baiklah, lanjutkan pekerjaanmu."

Dan, obrolan tak jelas dan tak berfaedah itu pun selesai dengan kebanggaan sang bos yang berhasil menumbuhkan kecebong hanya dalam lima bulan saja.

Chaeyoung keluar dari ruangan sang bos menuju ruangannya yang bersebelahan dengan ruangan si monster betina.

Saat melewati pintu kaca itu bersamaan dengan mina yang baru saja keluar dari sana. Chaeyoung pun begitu terkejut melihat wajah mina yang sangat pucat.

"Apa kau sakit? Wajahmu sangat pucat," tanya Chaeyoung sambil mengusap wajah mina

"Tidak apa-apa. Aku hanya sedikit pusing. Mungkin pengaruh perjalanan naik pesawat yang terlalu lama."

Chaeyoung meletakkan punggung tangannya di kening mina, hendak memastikan suhu tubuhnya. "Kau istirahat di rumah saja. Aku akan minta izin dari bos untuk mengantarmu pulang."

"Tidak. Aku tidak apa-apa, sungguh. Aku masih banyak pekerjaan yang tidak bisa ditinggal."

Chaeyoung menghela napas, sambil membawa mina menuju sebuah cermin yang menggantung di sudut sana.

[END] MR.PECICILAN DAN MOSTER BETINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang