Makan malam hari ini begitu ramai, selain keluarga inti dirumah ini, kedua anak kembar itu juga ikut makan malam dirumah ini. Selesai makan malam mereka berkumpul dirumah tengah sekedar bersantai dan mengobrol ringan
"Emm tumben chi-chi tidak ikut makan disini ma?" Tanya Jimin pada Gulf
"Mungkin chi-chi sedang sibuk, bagaimana dengan latihan kalian?" Jawab sekaligus tanya Gulf
"Berjalan lancar ma, paman Joss mengajari kami, cara memukul" jawab asi semangat
"Gimana dengan kalian berdua?" Tanya Mew pada Sean dan Dean
"Lancar om, tapi nona via terlalu keras me....."
Brak......
Ucapan Dean terpotong dengan gebrakan pintu utama rumah ini. Sepasang suami istri datang dengan wajah marah kearah mereka, terutama Mew
Mereka semua berdiri dari duduknya. Gulf menyembunyikan Jimin dan asi dibelakangnya. Mew maju menghadap suami istri itu. Dengan santai Mew bertanya
"Ada yang bisa saya bantu?"
"Ada yang bisa saya bantu kau bilang?! Kalian itu tidak tau apa pura-pura tidak tau?! anak saya sekarang dirumah sakit gara gara kalian?" Ucapnya
"Hah? Gara-gara kami? Maaf Tante kalo bicara jangan sembarang" ucap Kila
"Diam kau anak kencur" ucap wanita itu
"Maaf tante, tolong jaga bicara anda. Ada anak kecil disini" ucap Gulf sopan
"Cih, dasar pasangan gay menjijikan" Gumamnya tapi masih bisa didengar oleh semuanya
"Maaf bisakah anda bicara lebih sopan? Ini rumah saya" ucap Mew dengan nada tegas
"Kalian harus tanggung jawab atas apa yang kalian lakukan pada anakku" ucap pria itu
"Maaf tapi masalah Janis bukan masalah kami, lagian kenapa anda meminta pertanggung jawaban sekarang?" Tanya Mew
"Kami sudah minta pertanggung jawaban tapi kalian masih diam saja tanpa melakukan apapun pada anak kami" ucap pria yang ternyata ayahnya Janis itu, dengan wajah yang sudah memerah marah
"Itu bukan urusan mereka, jika ingin pertanggung jawaban katakan padaku" via berjalan menghadap kearah suami istri itu dengan wajah datar
"Kenapa dia ada disini dan masih baik baik saja?! Apa mereka tidak bisa membunuh satu orang saja?!" Gumam ayah Janis
Via tersenyum "Membunuhku?, Hem jadi orang orang yang sering mengikuti ku itu suruhan kalian ternyata" Via mengambil gelas berisi kopi milik Mew lalu diminumnya
"Jika kalian ingin Membunuhku setidaknya kalian harus lebih kuat dariku, bukan begitu?!" Ucap via lagi
"Aku sarankan jangan main main dengan ku, jika kalian ingin baik baik saja" ucap via lagi lalu berdiri dari duduknya
Yang lainnya hanya memperhatikan mereka terutama via yang terus berbicara tentang apa yang mereka tidak tau. Orang tua Janis mengepalkan tangannya erat dengan sesekali membentak marah via, sedangkan via hanya menunging tersenyum kearah orang tua Janis
Dibalik tubuh Gulf Jimin dan asi sudah sedikit bergetar ketakutan ketika ayah Janis memukul wajah cantik via. Via tidak membalas ataupun marah atas perlakuan ayah Janis padanya, ia hanya terus tersenyum kearah mereka
Tak lama dari itu orang tua Janis pergi dengan wajah marah dari rumah Mew. Via kembali duduk dengan santai, semua orang yang ada menatap via dengan wajah yang sulit diartikan
"Ada apa?" Tanya via sembari meminum teh hangat didepannya yang entah milik siapa
"Kau, kau melakukan apa pada keluarga Janis?" Tanya Mew
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine [MewGulf X BabyJimin] [End]
FanfictionYoyo aku bawa cerita mewgulf lagi "Hah?! Mama?! Tidak aku bukan mamamu"~ "Hah!! Bodoh!!, kau memang bodoh mew!"~ "Maka, jadilah mama untuk anakku?!"~ Gimana???? ayo mampir lagi kebook aku hehe semoga kalian suka aja BoyXBoy MewGulf area