Gulf dengan telaten membersihkan tubuh kedua anaknya dan juga kakak iparnya. Sudah dua bulan mereka koma namun tidak ada tanda tanda mereka akan sadar
Setiap hari Gulf akan membersihkan badan mereka dan bercerita tentang banyak hal dan yang pasti hanya Gulf yang berbicara
Sean Dean Kila Mew dan off bergantian menemani Gulf dirumah sakit. Joss dan via juga sering berkunjung untuk menanyakan keadaan keponakannya dan juga gun.
Seperti hari ini Gulf ditemani Kila menunggu ketiga pasien itu. Gulf hanya berbicara dengan Jimin dan asi yang ranjangnya bersebelahan
Gulf bercerita tentang kancil dan buaya, monyet dan kura-kura dan yang lainnya. Disisi lain Kila hanya memperhatikan mamanya itu. Ia juga sedih melihat kedua adiknya seperti ini tapi ia tidak bisa berbuat apa apa
"Nak? Kau sudah makan sayang?" Tanya Gulf pada Kila
"Belum ma" jawab kila
"Kalo begitu makan dulu Sanah ini sudah hampir makan malam" ucap Gulf sembari mengusap kepala Kila
Kila mengangguk "tapi mama juga harus makan, Kila akan membeli makanan dan makan bersama mama"
Gulf mengangguk "tentu saja"
Setelah itu Kila berjalan keluar dari untuk mencari makan malam dirinya dan mamanya. Melihat Kila keluar dari ruangan Gulf kembali duduk ditempatnya tadi
"Sayang kalian tidak akan bangun? Kalian tidak merindukan mama dan Daddy?" Ucap Gulf pada kedua anak itu yang tentu saja tidak akan mereka balas
"Ayo bangun.. kalo kalian bangun mama dan Daddy akan membelikan kalian mainan yang bagus"
"Kapan kalian bagun hmmm? Mama Daddy dan phi Kila merindukan senyum dan tawa kalian"
"Ayo bangun sayang... Mama rindu main bersama kalian"
"Maafkan mama karena tidak menjaga kalian dengan benar"
"Apa kalian mimpi indah sampai tidak mau bangun? Kalian mimpi apa? Seru sekali ya? Kasih tau mama ya? Ayo bagun dan beri tau mama kalian mimpi apa hiks..."
Gulf kembali menangis dalam diam sembari menggenggam tangan kedua anaknya itu. Kila dan Sean yang melihat Gulf menangis hanya bisa diam dan melihat, Kila bersyukur karena Gulf begitu khawatir dengan adiknya yang bahkan bukan anak kandungnya sendiri
🍊🍊
Asi dan Jimin perlahan membuka matanya, dan hal pertama yang mereka lihat adalah taman yang indah dengan bebagai jenis dan warna bunga yang indah
Tangan keduanya saling bertautan dan menatap satu sama lain. Jimin dan asi perlahan berjalan menelusuri taman taman indah itu. Tangan mungilnya menyentuh kelopak bunga yang indah itu
"Indah bukan?"
Jimin dan asi lantas menengok kebelakang dimana suara itu berasal. Sepasang pria dan wanita berdiri dibelakang mereka, Asi dan Jimin terdiam namun menit kemudian asi berlari menuju suara itu
Asi menangis sembari menggumamkan kata rindu pada kedua orang itu. Pria yang melihat Jimin terdiam lantas melambaikan tangannya untuk mendekat kearah mereka
Jimin perlahan mendekat kearah mereka. Jimin menatap wajah pria tampan itu dengan wajah polosnya
"Terimakasih sudah menjaga asi" ucap pria itu
Jimin hanya mengangguk. Memperhatikan asi yang digendong oleh wanita itu. Tangan Jimin saling bertautan satu sama lain, kakinya bergerak gerak lucu, antara takut dan kepo
"Paman dan bibi siapa? Jimin dan asi ada dimana? Dan kenapa asi ada digendong bibi?" Tanya Jimin
"Hmm Jimin, paman ingin bertanya, boleh?" Bukannya menjawab pria itu malah bertanya
Jimin mengangguk sembari sesekali menatap asi yang masih digendong wanita itu
"Kalo paman dan bibi membawa asi pergi, apa Jimin akan sedih?" Tanya pria itu
"Tentu saja Jimin akan sedih, asi itu adik Jimin jadi Jimin akan sedih kalo asi pergi, mama Daddy dan phi Kila juga akan sedih" jawab Jimin
"Tapi bagaimana kalo paman dan bibi ingin membawa asi pergi?"
"Jangan... Jangan bawa asi pergi, nanti Jimin gak punya teman. Nenek kakek dan chi-chi juga akan sedih"
"Tapi paman harus membawanya pergi"
"Tidak hiks.... Jimin mohon hikss... jangan bawa asi pergi paman hikss...." Air mata Jimin mulai keluar
Jimin menatap wajah pria tampan itu dengan wajah yang penuh air mata, tangannya disatukan dan Jimin bersujud didepan pria itu
"Jimin mohon hikss.... Jangan bawa asi pergi hikss...."
"Maafkan kami, tapi kami harus membawa asi pergi, Jimin tolong katakan pada kila, jaga diri baik baik paham"
Setelah mengatakan itu pria dan wanita serta asi pergi menjauhi Jimin. Jimin yang sadar kalo kedua orang itu membawa asi pergi langsung berdiri dan berlari mengejar mereka
"Tidak....hiksss.... Tidak..... Jangan bawa asi hikss.... paman hiksss.... Bibi hikss... Asi jangan pergi hikss...."
Bruk....
Jimin terjatuh tersandung kakinya sendiri. Jimin kembali berdiri dan mengejar mereka lagi, Jimin terus berlari sembari menangis dan memohon agar asi tidak dibawa oleh mereka. Jatuh bangun namun Jimin tidak berhenti mengejar mereka
"Asi.... Hiks.... Jangan pergi...." Jimin terduduk karena lelah mengejar
"ASI....hikss..." Teriak Jimin ketika melihat asi dibawa mereka
🍊🍊
"ASI... TIDAK... DOKTER...." Gulf berteriak ketika melihat garis lurus dilayar monitor pendeteksi jantung
Kila dan Sean yang betugas menemani Gulf, tidak kalah takut dari Gulf, Sean dengan cepat menekan tombol merah yang ada didekat ranjang asi
Tidak lama kemudian dokter dan suster datang dan menyuruh mereka untuk keluar dari ruangan selama mereka memeriksa asi
Sean memberi tau kondisi asi pada Mew dan orang rumah. Kila memeluk Gulf yang tengah menangis dan memeluknya erat. Kila juga menangis dalam pelukan gulf, sean hanya bisa menepuk pundak Kila memberikan kenyamanan
Sekitar 20 menit Mew Joss dan via datang. Gulf yang melihat Mew datang langsung memeluknya
"Phi... Asi.... Lurus... Asi... Hiks... Asi..." Ucap Gulf sembari menunjuk ruangan asi berada
"Tenang sayang... Asi baik baik saja" ucap Mew menenangkan istrinya itu
Gulf menggeleng "asi.... Asi.... Hiks.... Asi pergi... Hiks.... Lurus...."
Mew memeluk Gulf erat mengucapkan kata penenang. Bohong kalo Mew tidak merasa takut, jauh di lubuk hatinya Mew juga takut kehilangan asi
Sekitar satu jam menunggu, dokter keluar dengan wajah lesu, Gulf dan Mew berjalan mendekat kearah dokter itu
"Bagaimana keadaan asi? Dia baik baik saja kan? Asi selamat kan?" Cerca Gulf
Dokter itu tidak langsung menjawab dan hanya diam menatap kearah Mew dan Gulf sendu, kemudian ia menggeleng pelan yang membuat gulf langsung terduduk lesu dilantai. Kila juga sama bahkan ia langsung pingsan setelah melihat dokter itu menggelengkan kepalanya
"ASI.....hiks... TIDAK....ASI... hiks... JANGAN TINGGALKAN MAMA NAK... hiks..... ASI.... TIDAK...."
"Sayang jangan seperti ini berhenti berteriak kau bisa lelah nanti" ucap Mew sembari memeluk Gulf
Perlahan air matanya mulai mengalir dari matanya. Mew sedih melihat anak dan istrinya seperti ini, Mew tidak tega melihatnya
Gulf terus berteriak memanggil nama asi, sampai ia pingsan karena lelah dan kurang tidur. Mew yang panik langsung membawa Gulf dan Kila keruang rawat agar mereka segera ditangani sedangkan untuk urusan asi Mew percayakan pada Joss dan via
TBC......
Jangan lupa vote dan komen
Terimakasih sudah membaca dan menunggu cerita ini
Maaf kalo banyak typo karena typo adalah bagian dari hidup
Jangan lupa jaga kesehatan dan semangat yang sekolah
![](https://img.wattpad.com/cover/276705605-288-k765968.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine [MewGulf X BabyJimin] [End]
FanfictieYoyo aku bawa cerita mewgulf lagi "Hah?! Mama?! Tidak aku bukan mamamu"~ "Hah!! Bodoh!!, kau memang bodoh mew!"~ "Maka, jadilah mama untuk anakku?!"~ Gimana???? ayo mampir lagi kebook aku hehe semoga kalian suka aja BoyXBoy MewGulf area