Waktu cepat berlalu. Dan hari ini adalah hari pengumuman kemenangan Olimpiade Matematika Nasional yang Vicky ikuti, deg-degan tapi Vicky yakin, usahanya selama ini mampu menghasilkan yang terbaik.
Pokoknya yakin saja dulu, hasilnya belakangan. Vicky hanya berharap ia bisa kembali meraih juara seperti Olimpiade sebelumnya, tapi kalau tidak ya tidak apa-apa juga. Berarti, usahanya belum maksimal, masih banyak waktu untuk mencoba, kok.
Hasil telah diumumkan, perlu diketahui bahwa Vicky meraih Juara I, Vicky bersyukur dalam hati karena dengan meraih juara pertama membuat sekolahnya bisa terpromosikan sebagai pencetak bibir unggul.
Vicky, Kak Naeun, Pak Ateng, dan beberapa pembimbing lainnya pun kembali ke sekolah setelah pengumuman diumumkan. Vicky memang kembali ke sekolah tetapi bukan untuk belajar melainkan hanya ingin rehat sebentar sebelum nanti ia akan pulang ke rumah.
Sepertinya berita kemenangannya sudah terdengar ke seluruh penjuru sekolah ya?
Ketika sampai di sekolah, mulai dari teman-teman seangkatannya, adik kelas, hingga beberapa kakak kelasnya yang berpapasan dengannya mengucapkan, "Congrats ya, Vick!" Vicky sih santai saja hanya membalas senyum dan mengangguk tanda terima kasih karena sudah mengucapkan. Karena ya apalagi yang perlu Vicky lakukan untuk menanggapi, begitu kan?
Sampai di kelas, ternyata kelasnya sedang free yang kemudian memberikan Vicky kejutan kecil karena telah berhasil meraih juara pertamanya hari ini. Vicky sih senang-senang saja, tapi akhirnya malah agak menjadi beban karena Jihye berteriak memprovokasi meminta semua anak kelasnya ditraktir oleh Vicky.
Tapi bukan masalah besar bagi Vicky untuk mentraktir makan teman sekelasnya, "Kalian tentuin tempatnya, kalau udah tau call gue." Kan dibilang, Vicky ini anak sultan makanya begini doang mah, gampil.
Bel istirahat pun berbunyi, Vicky dan teman-temannya pergi ke kantin untuk mengisi perut, terutama Jihye yang perutnya sedari tadi sudah berbunyi tanda ia kelaparan. Lizy, Reyna, Jihye, dan Vicky pun berjalan ke kantin dengan raut wajah masing-masing.
Seperti circle pada umumnya, Jihye yang berusaha memasang wajah sok coolnya padahal semua orang tau kalau dia salah satu bigos di sekolahnya, Lizy yang memasang wajah ramah kepada semua orang yang dilewatinya, Reyna dengan wajah polos, cute yang terkesan lugu padahal tidak, dan Vicky yang hanya memasang wajah datar dan pandangan tajam ke depan, aslinya ia sedang mengatur emosinya agar tidak menarik Jihye gemas yang sekarang malah terlihat mencari bahan gossip terbaru di sekitarnya.
"Lu pada mau pesen apa?" Tanya Lizy yang membuat ketiganya menoleh.
"Gue apa aja deh, ngikut kalian" Jawab Vicky santai sembari mengeluarkan handphone keluaran terbaru dari logo apel tergigit.
"Gue mau nasgor aja deh, gue laper banget. Pengen soto juga, ada nggak ya?" Jawab Jihye yang membuat Lizy menghela nafas lelah,
"Mending lu pesen sendiri aja sotonya, biar gue yang pesen nasgornya," Ucap Lizy yang dibalas anggukan oleh Jihye.
"Rey, lu mau nasgor apa soto?"
"Gue soto aja deh, pengen yang kuah-kuah soalnya," Jawab Reyna yang dibalas anggukan oleh Lizy dan Jihye lalu bergegas ke stan penjual nasgor dan soto.
"Rey, gue kayanya abis ini mau langsung balik aja deh," Ucap Vicky kepada Reyna setelah menaruh handphonenya di meja.
"Yaudah, lu mah udah didispenin ini sama Pak Ateng mau pulang sekarang juga nggak masalah sih. Tapi lu pulang naik apa?" Tanya Rey membuat Vicky tersadar bahwa ia kesini tidak membawa kendaraan, bahkan empat hari yang lalu ketika ia kesini untuk berangkat bersama guru pembimbing ia diantarkan oleh Pak Warno, supirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Interconnected and Opposite
RandomMenjadi kapten basket SMA SAMPOERNA memang membuat namanya terdengar dimana-mana, terutama di sekolahnya sendiri. Walaupun banyak siswi yang meneriakkan namanya bahkan di luar sekolah pun, tidak membuat Vicky mengenalnya dengan baik. "Lu beneran ngg...