Just Slap Her Face

301 52 1
                                    

Hari ini kelas 12 sudah mulai melakukan simulasi untuk try out minggu depan. Beberapa waktu belakangan juga Yeira dan teman-teman seangkatannya sudah mulai menyibukkan diri dengan belajar, sudah mulai memfokuskan diri untuk menghadapi ujian mendatang. Bahkan mereka sudah terlihat jarang berada di kantin walaupun jam istirahat sudah datang, sepertinya mereka memang sangat ambis dengan ujian-ujian yang sudah di depan mata.

Tapi sepertinya tidak dengan kakak kelasnya yang satu ini, ah dengan antek-anteknya sih. Walaupun kuantitas ia wara-wiri di area sekolah sudah tidak sebanyak dulu tapi Bahenol masih sempat menganggu teman seangkatannya atau adik kelasnya yang lain, entah di kantin atau bahkan di lorong kelas yang tidak sengaja ia lewati. Haah, sepertinya memang hidupnya belum tenang jika tidak membuat keributan.

Seperti hari ini, Bahenol sengaja sekali melakukan pembullyan di selasar menuju kantin membuat beberapa siswi yang kebanyakan adik kelas jadi tidak bisa melewatinya karena terhalang oleh aksinya dan semakin kacau ketika mereka malah hanya menonton karena takut dan kepo. Kalau main lewat takut ikut dibully tapi kalau meninggalkan tempat takut ketinggalan berita, walaupun sebenarnya mereka khawatir tapi mereka hanya bisa menonton.

Vicky dan teman-temannya yang ingin ke kantin pun menjadi jengah, kenapa mereka harus berkumpul disini sih, kenapa nggak di lapangan aja yang luas, gitu loh?? Ada apa sih sebenarnya? Jihye yang sudah kepalang kepo akhirnya ikut melihat apa yang mereka tonton, ah ternyata Bahenol membuat pertunjukan. Ah bodoamat, Lizy sudah lapar. Akhirnya Jihye dan Lizy menyuruh mereka menyingkir sedikit karena mereka memang hanya ingin lewat tanpa ikut campur apa yang terjadi diikuti Vicky dan Reyna dibelakangnya.

Bahenol yang menotice Vicky dkk ingin melewati mereka langsung berniat mengompori keempatnya agar pertunjukkannya semakin ramai. Tapi sebelum itu, Erlinda yang berada dekat dengan mereka langsung memegang erat lengan Jihye meminta tolong agar temannya itu tidak dibully karena mereka satu kelas. Jihye ingin menolak karena ia tidak ingin ikut campur dengan urusan Bahenol yang super tidak jelas itu, lagi pula ia tidak sekuat Vicky untuk menghadapi nenek sihir macam Bahenol itu. Tapi sebelum Jihye menolak ucapan Bahenol membuat mereka menoleh bersamaan.

"Wow! Pas banget, ada Vicky Si Pahlawan Kesiangan. Mana nih, katanya princess tapi kok nggak menolong orang yang lagi kesusahan? Eh, princess tapi kok munafik? HAHAHA" Ucapan Bahenol membuat Vicky naik pitam, ah hari ini Vicky tidak dalam kondisi emosi yang stabil. Walaupun mukanya tidak berekspresi tapi kepalan tangannya tidak dapat berbohong.

"Kenapa, kok diem? Bener ya yang gue bilang tadi? Atau takut kalau gue sebarin segala kemunafikan lo di depan adik kelas dan kakak kelas?" Lanjut Bahenol membuat Vicky terkekeh sinis tapi masih berada di tempatnya, berusaha mengatur emosi.

"Vick, kok lu diem aja?" Bisik Jihye tak digubris Vicky. Ah, Jihye tak tenang kalau begini, bagaimana jika Bahenol semakin membully adik kelasnya itu terlebih bagaimana jika Bahenol malah semakin menyebarkan fitnah tentang Vicky?

Bahenol yang tak melihat Vicky melakukan pergerakan pun semakin gencar membully adik kelasnya itu dengan sadis. Ia bahkan menendang kaki adik kelasnya yang sudah meringkuk di lantai, entah kesalahan apa yang membuatnya seperti itu. Vicky kasihan tapi ia tak mau ikut campur, lagi pula ia tak kenal dengan korban. Jadi seharusnya ia bisa langsung melanjutkan jalannya kan?

Tapi sepertinya tidak. Karena tiba-tiba Kylie datang dari arah yang berlawanan langsung berusaha membantu korban untuk berdiri tapi langsung saja dicegah oleh Bahenol yang mendorongnya dengan keras. Kylie sempat terhuyung sedikit karena tak siap, Kylie yang melihat adik kelasnya menangis menjadi semakin emosi.

Minyeong, nama orang yang menjadi korban bully merupakan adik kelasnya di balet, ia cukup berbakat walaupun memang pendiam dan lebih suka menyendiri, Kylie pun sering menemaninya mengobrol ketika yang lain masih sibuk latihan. Kylie tak ingin salah satu orang terdekatnya menjadi korban bully sepertinya. Pokoknya tidak lagi.

Interconnected and OppositeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang