Sekarang, Vicky sedang berada di dapur menyantap kue yang ia beli tadi sepulang sekolah. Sembari melamun Vicky memikirkan banyak hal, seperti takut ada yang terlupa tapi apa ya? Wony nggak punya hutang kok di kantin, nggak ada tanggungan PayPal juga. Apa ya, Vicky merasa ada yang lupa tapi apa?
Ketika sedang sibuk mengingat-ingat, handphonenya berdenting ternyata ada chat masuk dari grup yang berisikan Yeira dkk. Isinya hanya Yeira yang akan kemari besok setelah mengambil keperluannya di rumah alias ia akan pulang dulu sebelum kesini.
OH SHIT! Ini yang Vicky lupa, bisa-bisanya ia melupakan hal penting seperti ini. Aduh, ia lupa memberi tahukan kedatangan teman-temannya besok untuk menginap kepada Bi Santi, kepala maid di rumahnya.
Vicky pun buru-buru mencari Bi Santi untuk menyampaikan bahwa teman-temannya akan menginap dan meminta untuk disiapkan segala keperluannya mulai dari kamar hingga makanan. Vicky juga meminta maaf karena ia secara mendadak memberitahu kalau mereka ingin menginap disini kepada Bi Santi yang membuat Bi Santi tersenyum kagum pada majikannya itu, sudah cantik tahu attitude pula. Memang keren sekali majikannya ini.
Setelah memastikan semuanya akan siap besok sebelum ia pulang kerumah akhirnya Vicky kembali ke dapur untuk memakan satu potong kue lagi. Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 9 malam dan para pekerja di rumahnya sudah mulai membereskan rumah mega mewahnya ini agar dapat selesai tepat waktu.
Vicky yang melihatnya ingin sekali membantu tapi langsung dicegah oleh Bi Santi dan malah menyuruhnya istirahat saja di kamar karena besok masih sekolah. Akhirnya Vicky memilih duduk di ruang tamu karena belum mengantuk dan bosan jika ia berada di kamar terus. Ingin kerumah Jaffin tapi malas, berjalan dari dapur ke ruang tamu saja Vicky ogah-ogahan.
Ketika Vicky sedang menonton film terbaru di Netflix tiba-tiba Tantenya datang menghampirinya sembari menenteng tas mewahnya ditangan kanan. Mau kemana Tantenya semalam ini? Baru pulang atau mau berangkat ya?
Tumben sekali malam-malam begini menghampirinya tanpa aba-aba. Kalau bukan urusan penting Tantenya ini jarang sekali kerumahnya walaupun bertetangga karena Vicky yang lebih sering menghabiskan waktunya dirumah beliau.
"Ini kok pada bersih-bersih malem gini? Mau ada acara ya? Kok nggak bilang Mami?" Tanya Mami beruntun membuat Vicky pusing.
"Mau kemana, Mi. Kok rapih banget?" Balik tanya Vicky membuat Mami mendelikkan matanya.
"Mami mau keluar kota, flightnya malem ini sama Papi juga. Mungkin pulangnya nanti Senin atau Selasa. Kamu mau ada acara apa sih, kok nggak bilang Mami atau Papi dulu?" Ucap Mami membuat Vicky mengangguk.
"Aduh, sebenernya aku juga lupa. Besok temen-temen pada mau nginep tapi aku lupa ngasih tau Bi Santi jadi mereka buru-buru ngerapihin rumah biar selesai sebelum aku pulang sekolah besok. Jadi ya, gitu deh." Ucap Vicky membuat Mami menggeleng gemas.
"Kasian loh, mereka. Nanti jam 11 suruh udahan aja dilanjut besok kan masih ada waktu. Kalau butuh apa-apa bilang ke kakak-kakakmu aja ya selama Mami di luar kota. Jaffin juga udah Mami bilangin tadi, sekarang kayaknya udah tidur. Yaudah, Mami pamit dulu ya kasian Papi nungguin di depan." Ucap Mami lalu memeluk Vicky sekilas sambil mencium pipinya.
"Hati-hati, Mi. Safe flight ya!"
Hati Vicky menghangat ketika Mami memeluk dan mencium pipinya tadi. Walaupun ia jarang sekali bertemu orangtua kandungnya tapi kasih sayang dari Papi dan Mami sudah lebih dari cukup untuk Wony. Mereka benar-benar membuktikan jika mereka memang menyayangi Vicky seperti anak sendiri.
Bukan hanya Mami dan Papi saja sih, semua keluarganya menyayangi Vicky dengan caranya sendiri. Mungkin karena Vicky yang termuda di keluarga membuat mereka begitu memanjakan Vicky kali ya? Tapi Vicky senang, dengan begitu ia merasa banyak yang perduli dengannya dan banyak yang menyayanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Interconnected and Opposite
RandomMenjadi kapten basket SMA SAMPOERNA memang membuat namanya terdengar dimana-mana, terutama di sekolahnya sendiri. Walaupun banyak siswi yang meneriakkan namanya bahkan di luar sekolah pun, tidak membuat Vicky mengenalnya dengan baik. "Lu beneran ngg...