Semenjak kejadian seminggu yang lalu membuat Yose, Yeira, dan Gwen menjadi selalu berusaha berada disekitar Kylie. Jika ketiganya tidak berada disekitarnya pasti mereka akan menitipkan Kylie pada Reyna yang otomatis akan berada disekitar Vicky.
Khawatir akan terjadi hal yang sama pada Kylie membuat ketiganya menjadi lebih protektif dalam menjaga sahabatnya itu. Bahkan hingga waktunya pulang pun masih bersiaga karena Kylie yang masih aktif ekskul balet pun membuat Yose ikut menunggu Kylie selesai.
Jika Yoselin ada keperluan ekskul dan Kylie tidak ada ekskul pun Kylie diseret oleh Yeira untuk berada di lapangan indoor menonton anak cheers latihan atau menonton basket sebelum akhirnya pulang bersama Yose, pokoknya Kylie harus tetap dalam pengawasan!
Karena tidak memiliki teman lelaki yang bisa diandalkan seperti Jevan dan Nicho untuk membantu mengawasi Kylie membuat Yeira dan Gwenny yang memang sekelas dengannya harus selalu bersiaga. Sebetulnya ada Dion sih, tapi Dion ini tidak bisa diandalkan karena kegiatannya yang melebihi sibuknya anggota DPR padahal sudah lengser dari jabatannya di OSIS membuatnya tidak masuk dalam jajaran orang yang dapat diandalkan oleh Yeira untuk membantu mengawasi Kylie.
Sebetulnya tidak perlu sebegitunya sih, toh Kylie tidak selemah itu. Tapi karena kekhawatiran ketiganya membuatnya menjadi seperti itu, Kylie saja sebetulnya pusing dengan tingkah mereka tapi melihat bagaimana mereka kemarin menjaga Lily dan Erlinda sebegitunya membuat Kylie mengerti.
Hari ini Yoselin ada latihan boxing setelah pembelajaran selesai membuat Kylie langsung menuju ke lapangan indoor untuk menghampiri Yeira yang memang berada disana untuk mengawasi adik kelasnya. Sebelumnya Kylie sudah membeli cemilan dan minum untuk anak cheers yang ia kenal.
Kylie sih sebenarnya senang-senang saja kok disini, toh ia jadi bisa melihat anak cheers latihan secara eksklusif. Sesampainya disana, ternyata ada Jihye dan Erlinda yang juga sedang duduk menonton mereka yang latihan. Jihye yang melihatnya melambaikan tangan pada Kylie yang membuat Kylie menghampiri keduanya.
"Tumben kak, aku baru tau kakak kesini juga?" Tanya Jihye.
"Sebenernya baru dua kali ini sih aku ikut kesini, soalnya Yose ada boxing jadi aku dititipin kesini deh." Ucap Kylie membuat Jihye terkekeh.
"Kalian emang selalu kesini setiap anak cheers latihan?" Tanya Kylie membuat keduanya menggeleng.
"Nggak kak, kalau nggak padus aja kita kesini tapi ya karena padus latihan rutinnya kalau mau ada event doang jadinya kita terhitung sering sih kesini hehe" Jawab Jihye yang diangguki Erlinda.
Lalu Kylie menawari keduanya cemilan yang tadi sempat dibawanya kesini kemudian makan bersama sembari menunggu anak cheers selesai latihan. Tiba-tiba ponsel Kylie berdering menandakan ada panggilan masuk, setelah izin mengangkat telepon pada keduanya Kylie pun menerima panggilan tersebut yang ternyata dari tantenya yang menitipkan pesan ke Travis untuk mengambil pesanan kue yang sudah Ibunya pesan dari minggu lalu di toko langganannya. Kylie pun mengiyakan karena mungkin Travis tidak bisa dihubungi.
"Kakak kesana dulu ya, mau nyampein pesan ke Travis. Kalian ada yang mau ikut?" Tanya Kylie membuat Erlinda mengangguk dan Jihye menggeleng.
"Sama Erlinda aja nih, kak. Aku nunggu disini aja, gapapa." Ucap Jihye yang diangguki oleh Kylie lalu mengajak Erlinda tak lupa membawa sebotol air mineral untuk adik sepupunya itu.
Sesampainya di lapangan indoor tempat anak basket latihan, Kylie bingung harus memberi tahu Travis bagaimana, kalau ia teriak apa sopan ya? Erlinda yang melihat kebingungan dari wajah Kylie berinisiatif memanggil Travis dengan sedikit berteriak.
"Kak Travis!" Panggil Erlinda membuat Travis menoleh lalu melihat Erlinda dan Kylie yang berada dipinggir lapangan dan menghampirinya ketika Kylie melambaikan tangannya kode menyuruh untuk menghampirinya kesana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Interconnected and Opposite
De TodoMenjadi kapten basket SMA SAMPOERNA memang membuat namanya terdengar dimana-mana, terutama di sekolahnya sendiri. Walaupun banyak siswi yang meneriakkan namanya bahkan di luar sekolah pun, tidak membuat Vicky mengenalnya dengan baik. "Lu beneran ngg...