Vicky and Her Empathy

225 34 0
                                    

*repost

part ini mengandung sedikit adegan
⚠️ sexual harassment ⚠️
harap bijak dalam membaca.

---✧✧✧---

Sudah H- seminggu turnamen dilaksanakan dan mereka masih saja sibuk mempersiapkan ini itu demi kelancaran acara. Bahkan di hari libur pun mereka tetap datang untuk sekedar mengecek kembali atau membahas satu dan lain hal agar tidak terjadi miskom antar panitia, apalagi turnamen kali ini diselenggarakan secara besar-besaran membuat banyak orang yang berpartisipasi mulai dari masing-masing ekskul hingga staff dari berbagai brand itu sendiri.

Tapi khusus hari ini, para panitia diliburkan. Bukan tanpa alasan, karena menurut Om Jo lebih baik begitu dari pada ketika hari H panitianya tumbang malah mengganggu jalannya acara yang sudah dipersiapkan dari jauh-jauh hari. Tapi walaupun begitu, sebetulnya mereka masih sesekali mendiskusikan beberapa hal.

Omong-omong, kelas 12 baru saja menyelesaikan ujiannya kemarin. Jadi mulai hari ini mereka sudah bebas ingin datang ke sekolah silahkan, tidak juga tidak apa-apa. Seperti hari ini, area sekolah terlihat lebih lengang karena kelas 12 tidak masuk. Vicky dan kawan-kawan yang ingin kembali ke kelas setelah briefing di lapangan indoor pun terhalang jalannya karena ada kerumunan di depan. Kenapa harus di selasar dekat tangga sih? Menganggu lalu-lalang orang yang ingin lewat saja.

"Feeling gue, Maya lagi ngelabrak orang." Vicky menoleh setelah mendengar ucapan Jihye.

"Bisa jadi, soalnya Bahenol hari ini nggak sekolah." Balas Reyna membuat Jihye mengangguk setuju.

"Kira-kira siapa yang dilabrak? Adek kelas apa seangkatan?" Tanya Lizy membuat Vicky langsung berjalan cepat kearah kerumunan membuat ketiganya bingung karena tak biasanya Vicky kepo seperti ini.

"Nggak usah sok lemah lo di depan Travis!" Bentak Maya membuat Reyna terkejut.

"Anjing. Berani banget dia ngelabrak Waketos."

Perlu diketahui, hal yang membuat Vicky buru-buru kesini adalah Michelle. Minggu lalu alias H-2 Minggu acara memang diadakan Technical Meeting untuk berbagai cabang olahraga. Di hari itu memang banyak perwakilan dari sekolah lain yang datang untuk menghadiri Technical Meeting, panitia juga banyak yang datang karena itu termasuk Michelle sendiri. Ketika selesai TM memang mereka diizinkan untuk berkeliling SMA SAMPOERNA dan beberapa panitia kembali melakukan tugasnya yang belum usai.

Michelle yang membawa beberapa file materi TM tadi pun menoleh ketika ada dua orang murid sekolah lain yang memintanya secara mendadak untuk menjadi pendamping school tour-nya itu, tapi ketika di depan lapangan outdoor mereka secara tiba-tiba melakukan serangan fisik dengan merangkul pundak Michelle dan dua orang yang berada di depannya pun bersiul semakin membuat Michelle merasa risih dan takut, cowok yang merangkulnya juga terlihat senang sekali.

Travis yang tak sengaja lewat pun langsung membaca keadaan setelah melihat raut wajah Michelle yang mulai pias karena takut. Dengan cepat Travis menarik Michelle menjadi dibelakangnya membuat dua orang yang tadi bersiul ikut menghampiri karena merasa tontonan mereka diganggu.

Beni -sebut saja begitu- cowok yang merangkul Michelle tadi langsung memasang raut tak suka karena kedatangan Travis yang tiba-tiba menarik mangsanya. Teman-temannya yang lain pun ikut memasang badan jaga-jaga kalau tiba-tiba Travis menyerang Beni.

"Disini bukan tempat buat melakukan tindakan pelecehan." Beni yang mendengar ucapan Travis pun terkekeh.

"Siapa lo? Panitia aja belagu. Kayak nggak pernah main cewek aja lo." Balas Beni meremehkan, mendengar itu membuatnya kesal.

Interconnected and OppositeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang