Friends Functions

381 73 4
                                    

Seminggu berlalu sejak kejadian siram menyiram di kantin lantai dua yang membuat anak kelas sepuluh terutama kelas X IPA 2 menjadi lebih siaga karena dua temannya--Lily dan Erlinda menjadi korban dari kejadian tersebut. Membuat Jevan dan Nicho menjadi lebih dekat juga dengan keduanya atas saran Jaffin sadar jika keduanya perlu diawasi jika sewaktu-waktu mereka akan diserang lagi oleh Bahenol.

Karena, apa yang menjadi urusan Vicky juga akan menjadi urusan Jaffin pada akhirnya. Hubungan darah keduanya yang membuatnya selalu menjadi partner tanpa aba-aba. Jaffin yang selalu menganggap Vicky adik kecilnya walaupun mereka seumuran membuatnya berusaha selalu ada disaat-saat penting. Apa yang Vicky jaga juga Jaffin jaga. Apa yang Vicky berusaha lindungi walaupun ia tahu Vicky mampu sendiri tetapi Jaffin selalu berusaha lindungi juga.

Sejujurnya, Jaffin terlalu khawatir jika Vicky terlalu menunjukkan kalau ia melindungi teman-temannya. Bukan karena ia takut Vicky tak mampu. Tapi ia hanya khawatir kalau orang-orang seperti kakak kelasnya kemarin semakin gencar mengganggu karena menganggap mereka lemah jika tidak ada Vicky dibelakangnya. Jaffin tidak mau sampai itu terjadi dikemudian hari, karena ia tahu, Vicky tidak akan diam saja jika temannya disentuh barang seujung jari oleh orang lain.

Tidak, Vicky bukan seseorang yang posesif. Vicky hanya ingin melindungi apa yang ia jaga selama ini. Vicky juga tidak suka bertindak berlebihan untuk hal yang tidak penting. Vicky terlalu kuat untuk dihadapi seorang diri. Dan Jaffin terlalu khawatir jika Vicky nantinya menunjukkan taringnya. Jaffin tidak pernah siap walaupun ia selalu berjaga jika itu terjadi. Jaffin menyayangi Vicky seperti ia menyayangi Mami dan Kakak perempuannya.

Maka dari itu, ia menyarankan Jevan dan Nicho untuk lebih dekat dengan Lily dan Erlinda agar lebih mudah mengawasi keduanya jika terjadi hal yang tidak-tidak kedepannya. Jika nanti tidak ada Vicky, Jaffin atau temannya yang lain. Hanya antisipasi untuk mencegah Vicky menunjukkan taringnya lebih cepat.

--

H- seminggu pelaksanaan UTS akan dilaksanakan. Vicky juga sudah mengabari rekan-rekannya digrup bahwa 2 minggu kedepan tidak ada kegiatan ekskul karena akan difokuskan untuk mempersiapkan UTS.

"Haduh, kalau nggak cheers gue mau ngapain ya? Gabut banget pasti aaaa," Ucap Lizy membuat Reyna mengangguk.

"Iya ih, gue juga padus kosong lagi. Kan kegiatan gue yang paling produktif selain sekolah cuma ituu," Tambah Jihye.

"Ya lu pada belajar lah, kan gunanya libur buat belajar ege," Balas Vicky membuat ketiganya mendelik.

"Kayak yang belajar aja lu, Vick." Ucap Jihye meledek.

"Ya seenggaknya, gue tetap menghormati yang mau belajar dengan nggak ngeluh tentang break ekskul kayak lu," Jawab Vicky santai.

"Lagian, Vicky nggak belajar juga nilainya tetep bagus! Nggak kayak lu yang amburadul begitu, Ji." Tambah Reyna yang membuat Jihye mendengus dan yang lain tertawa karena ucapannya.

"Gue tuh pinter tau aslinya, cuma keskip aja!" Bela Jihye membuat yang lain mengangguk tanda setuju.

"Eh kira-kira itu Bahenol bakal beraksi lagi nggak ya dalam waktu dekat?" Tanya Jihye tiba-tiba membuat ketiganya menoleh kearahnya.

"Iya anjir, gue baru inget. Gue takut Erlinda sama Lily jadi korban lagi karena udah ditandain kayak korban sebelumnya." Ucap Reyna yang membuat Lizy mengangguk-angguk.

"Ya, kalau mereka ganggu mereka lagi juga kita harus tetep stay calm. Seenggaknya sampe UTS selesai. Pokoknya hindari membuat masalah dulu deh sampe UTS selesai." Ucap Vicky yang membuat ketiganya mengangguk untuk yang kesekian kalinya.

"Tapi menurut gue, harusnya sih ya, Bahenol nggak akan beraksi dalam waktu dekat ini. Tapi nggak tau juga, soalnya itu opini gue doang." Ucap Lizy yang diam-diam diaminkan oleh Jihye dan Reyna.

Interconnected and OppositeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang