Just Call Her : Bahenol

416 76 2
                                    

Ternyata rapat selesai jauh lebih cepat dari dugaannya. Lizy yang sedari tadi keluar ruangan misuh karena ia tidak bisa bolos dong kalau begini, padahal kan ia pengennya lama-lama di ruang rapat aja biar bisa bolos satu jam mata pelajaran.

Tapi ini bahkan jam istirahat kedua saja belum selesai tapi rapatnya sudah selesai??? Ini istirahatnya yang kelamaan atau rapatnya yang kecepetan???

Nggak kok, waktu istirahat kedua memang sejam dan rapat tadi tidak sampai 20 menit. Ah, mungkin namanya bukan rapat tapi hanya pertemuan saja.

"Eh, ini Jihye bilang mereka masih di kantin nih, kita mau susulin nggak?" Tanya Lizy setelah membaca chat dari Jihye, kemudian Vicky mengangguk.

Ketika sampainya mereka di pintu kantin mulai terjadi sedikit kegaduhan yang sepertinya di dekat meja mereka tadi.

Iya, Lily dan Erlinda yang baru kembali setelah membeli camilan dibuat terkejut karena ada salah satu kakak kelasnya yang sepertinya kelas dua belas karena terlihat dari dasinya yang bergaris tiga tiba-tiba menabrak Erlinda dari samping, membuat minuman yang dibawanya menjadi tumpah mengenai sebagian rok kakak kelasnya tadi.

"Eh maaf kak maaf," Ucap Erlinda panik karena ia tersadar bahwa kakak kelasnya ini orang yang sama dengan yang membully temannya beberapa waktu yang lalu.

"Lo tuh jalan pake mata nggak sih?! Liat! Rok gue basah gara-gara lo tau!" Ucap kakak kelasnya ngegas membuat beberapa orang disana menoleh untuk melihat apa yang sedang terjadi.

"Rey! Itu temennya Lily diserang sama Bahenol" -sebutan yang ia berikan khusus pada kakak kelasnya itu. Ucap Jihye panik yang membuat Reyna yang sedari tadi menonton kemudian bangkit dari kursinya.

Ini nih yang dari tadi Jihye pikirin, mereka makan di kantin lantai dua. Kalau ada Vicky mungkin ia akan merasa aman karena aura Vicky saja sudah membuat orang-orang malas beradu argumen karena pasti akan skakmat.

Karena sejauh ini tidak ada yang berani menganggu mereka secara terang-terangan bermain fisik karena mungkin mereka tau kalau Vicky sudah sabuk hitam taekwondo dan Reyna yang imut sudah pernah memenangkan pertandingan Judo.

Aduh, Jihye harus apa dong? Ia panik sekali, walaupun ia jago menggosip tapi tetap saja si Bahenol ini memang suka mencari ribut dan Jihye hanya suka jambak-jambakan ketimbang adu mulut dengan Bahenol ini. Walaupun Rey kadang suka mengeluarkan kata-kata sadisnya tapi tetap saja beda kalau bukan Vicky yang melakukan!

"Maaf ya kak, aku nggak tau kalau kakak mau lewat," Ucap Erlinda ingin menangis membuat Lily disebelahnya ikut menundukkan kepala.

"Sorry kak, tadi temen saya udah minta maaf padahal nggak salah, loh?" Ucap Reyna menghampiri mereka.

"Emang lo pikir, maafnya temen lo itu bisa bikin rok sama sepatu gue kering?! NGGAK LAH." Ucap Bahenol kepada Rey lalu menyiram Erlinda dan Lily dengan minuman yang dibawa antek-anteknya kemudian melanjutkan, "Balasan, karena lo bikin rok sama sepatu gue basah," Membuat Jihye kaget lalu kesal disaat yang bersamaan.

"Cara lo murahan." Ucap Reyna pada kakak kelasnya pelan namun masih dapat di dengar.

"Temen lo kali tuh yang caper, segala nabrak gue segala! Jijik banget gue sama anak caper," Ucap Bahenol

"Bukannya kakak ya yang caper?" Tanya Lily polos membuat Bahenol naik pitam ingin menjambak Lily tapi tertahan oleh tangan Vicky yang berada dibelakangnya.

"Zy, tolong beliin baju ganti buat Erlinda sama Lily," Ucap Vicky pelan namun dapat diterima oleh Lizy yang segera pergi dari sana.

"Sorry ya kak, tapi cara lo emang murahan dan terkesan caper." Ucap Vicky setelah memposisikan diri di depan Lily dan Erlinda yang mulai kedinginan.

Interconnected and OppositeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang