21. SECUIL TENTANGNYA

1.6K 183 36
                                    

"Hari ini kudengar tentangmu

Rasanya seperti sebuah dongeng

Dimana kau yang lugu

Harus tertidur

Karena sekitar tak mendukung."






Sakura mulai berkembang, mewarnai berbagai tempat dengan warna merah muda yang lembut. Tak terkecuali di area rumah sakit yang juga memiliki beberapa pohon sakura di halaman. Kelopak sakura berterbangan bersama angin, menari mengitari sekitar hingga ia lelah dan hinggap di tempat yang diinginkan.

Rambut merah Akashi bergoyang bersamaan dengan masuknya kelopak sakura yang gugur melewati jendela. Ruangan sunyi hanya bersuarakan tetesan air infus dan mesin yang menyampaikan irama jantung dari gadis yang saat ini terbaring tak sadarkan diri.

Sudah empat hari setelah operasi dilaksanakan, [Name] masih belum membuka mata. Gadis itu seakan nyaman dalam dunia mimpi yang mungkin menyenangkan dan nyaman untuknya.

Akashi terus memegang tangan kurus [Name], menggenggamnya dengan harapan tangan itu secepatnya bergerak. Pandangan Akasih terus jatuh pada wajah tirus tunangannya, memikirkan banyak hal yang bahkan tidak pernah ia pikirkan berkaitan tenang [Name] sebelumnya.

Suara pintu yang terbuka membuyarkan lamunan kecil Akashi, tak terkejut ketika melihat ayah Akashi yang datang.

"Sebaiknya kau istirahat, kau kurang tidur dan makan. Jangan sampai kau sakit. Aku akan menggantikanmu menjaganya," ucap ayah Akashi yang duduk di sofa yang tak jauh dari tempat tidur, mengingat ruangan [Name] merupakan ruangan VIP.

"Aku baik-baik saja, Otou-sama," sahut Akashi, tersenyum simpul ketika mendengar kalimat penuh kepedulian akan dirinya yang sudah lama tidak ia dengar dari sang ayah.

Akashi melepaskan tangan [Name], kemudian berjalan ke arah sang ayah dan duduk berseberangan dengan Beliau. Mata scarlet itu bisa melihat raut sedih dari sang ayah, seratus persen Akashi duga pastilah karena keadaan [Name] saat ini.

"Jika kau tidak keberatan aku ingin bertanya," ucap Akashi kepada sang ayah, tentu dengan nada sopan seperti biasa.

Ayah Akashi menatap anaknya untuk beberapa saat kemudian mengangguk untuk memberikan izin, yakin kalau putra semata wayangnya itu ingin bertanya tentang [Name].

"Apa Otou-sama sudah tahu tentang keadaan [Name] di kediaman kakeknya?" tanya Akashi, menatap langsung mata orang tuanya tersebut.

"Ya, aku sudah tahu," jawab sang ayah langsung, seolah sudah menduga kalau Akashi akan bertanya hal tersebut.

"Sejak kapan?" tanya Akashi lagi.

"Tahun terakhir [Name] SMA."

"Kau sudah tahu selama itu tapi tidak melakukan apa pun? Setidaknya beritahu orang terdekatnya yang bisa menolong," komentar Akashi terkejut karena ternyata ayahnya telah tahu cukup lama namun justru diam saja.

"Siapa orang terdekatnya yang bisa menolong?" tanya ayah Akashi balik, menantang Akashi atas pertanyaannya sendiri.

Pria berambut merah itu terdiam, mengerti maksud ucapan ayahnya barusan. Tidak ada orang yang dekat dengan gadis itu bahkan keluarganya sendiri. Bahkan Shintarou baru dekat dengan [Name] belum lama ini, itu pun setelah tahu apa yang terjadi pada adiknya. Akashi tidak ingat kalau gadis itu punya teman dekat kecuali Kiseki No Sedai yang bahkan tidak selalu bertemu dengan [Name] setiap saatnya.

Love Me, Kill Me (Akashi Seijurou x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang