Pagi-pagi sekali dirumah bernuansa wood-calm sudah terlihat sibuk sekali. Hari ini hari senin, hari yang dibenci oleh banyak orang namun tetap dijalaninya.
Tak terkecuali Kim Junkyu.
"Ow Chubby, kau pasti makan dengan baik selama aku pergi" tangannya mengusap kepala kucingnya dengan sayang.
Ada peristiwa sedikit lucu bercampur menggemaskan ketika Junkyu datang ke pet shop langganannya untuk mengambil Chubby.
Kucingnya saat itu terlihat lemah dan lesu menatap kendaraan yang berlalu-lalang didepan jalan pet shop dari dalam kandang.
Baru ketika melihat mobil sport putih yang sangat ia kenal, telinga kucingnya menegak dengan pupil hitamnya yang membesar.
Chubby sangat antusias menunggu kepulangan Junkyu— sang majikan yang sangat ia sayangi meskipun tak bisa mengungkapkannya lewat ucapan.
"Grraung~ miaw!" Chubby berdiri tegak dengan kedua kaki dibelakangnya, sementara kaki depannya bergerak naik turun— gestur memohon.
Hfhfhfhfh, Junkyu tidak kuat!
"Oke-oke. Satu snack ikan salmon untuk kucingku yang pintar menggodaku pagi ini" ucap Junkyu membuka kemasan snack kucing dan langsung dijilat dengan semangat oleh Chubby.
"Kau persis seperti Haruto saja" celetuknya tanpa sadar.
Puk!
Puk!
"Sadar Junkyu! Sadar! Apa yang kau katakan tadi huh?!"
"Eungg~ miaw?"
Junkyu menghentikan menepuk pipinya— ia meringis. Huh, rasa sakitnya baru terasa sekarang ketika Chubby langsung tanggap menyadarkannya.
"Aku baik, Chubby. Jangan khawatir oke?" balas Junkyu seolah ia paham akan tatapan dan suara Chubby.
Bertepatan dengan itu, suara dentingan dari mesin pemanggang roti pun terdengar pertanda menu sarapan paginya saat itu sudah siap.
Ditemani dengan segelas susu dan beberapa potongan buah untuk menambah nutrisi membuat Junkyu tenggelam dalam acara menyantapnya.
Selesai dengan sarapannya, Junkyu pun bergegas kembali ke atas kamarnya untuk mengambil tas kerja yang tertinggal disana.
"Kau sudah lama menganggur disini"
Niatnya yang hanya mengambil tas kerja pun terjeda sejenak. Junkyu duduk ditepi ranjang dengan sebuah benda berbentuk setengah bola ditangannya.
"Snowball, snowball, snowball can you find me?"
Snowball itu ia ayunkan ke atas-bawah, hingga butiran salju itu terlihat turun. Dengan dua karakter brown dan cony didalamnya saling berdiri berhadapan.
"Kulitmu kan putih. Lagipula cony juga lucu"
"T-tapi aku kan suka coklat!"
Tidak— Junkyu memejamkan matanya erat disaat potongan memori itu kembali menyapa diingatkannya. Snowball itu hampir jatuh ke lantai jika tak cepat-cepat ia menahannya.
Mereka menangis, mereka tersenyum, mereka berpelukan lalu salah satunya pergi melambaikan tangan.
"Kyuu~ nyaw?"
Junkyu menatap Chubby yang juga membalas tatapannya. Oh, pipinya terasa basah karena air mata.
Lagi-lagi pemuda manis kelahiran September itu larut dalam lamunannya dan menangis tanpa sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Captain, 1437! [END] ✓
FanfictionBaju yang bukan sembarang baju, kain yang bukan sembarang kain dengan corak hijau lumut dan coklat disertai bintang tiga dikerahnya. Merupakan suatu kebanggaan bagi Watanabe Haruto. Ya.Semua itu adalah kebanggaannya, dulu. Sebelum kecelakaan kecil m...