占 : 8

2.1K 397 162
                                    

Tenda itu memang berukuran besar dan panjang, maka tak heran bisa memuat puluhan orang disitu.

Terlihat tentara yang keluar masuk ke tenda milik dokter militer untuk sekedar mengecek luka atau berobat.

Atau bisa saja menjadi ajang pendekatan untuk dua orang yang tengah dimabuk asmara layaknya lovebirds. Gzzz, itu menggelikan.

"Hahaha, terimakasih. Kau juga tampan"
matanya langsung melirik sinis—entah benar-benar merasa muak atau iri.

Lontaran kata manis yang ia dengar sangat merusak indra telinganya tanpa permisi. Seolah dia hanya makhluk gaib, mereka masih asyik bercengkerama bahkan tersenyum malu-malu.

"Bisakah kau tetap fokus terhadap tugasmu?!" tanya Junkyu sengit dan ajaibnya suasana yang tadinya berisik pun kembali hening.

Hening yang mencekam.

"Yoshi, jika kau sudah selesai diobati silahkan pergi. Aku tahu kau tak bodoh untuk tahu dimana jalan keluar" imbuh dokter Kim itu lagi membuat Yoshi meringis takut.

"B-baiklah. Terimakasih sudah mengobatiku, Mashiho. Aku pergi dulu" pamit Yoshi melenggang pergi begitu saja sebab tak kuat dengan tatapan tajam Junkyu saat ini.

Mashiho tersenyum dan berdadah ria menatap kepergian pujaan hatinya lalu ekspresinya langsung berubah 180 derajat pada seseorang yang merusak suasana hatinya barusan.

"Apa kau tak senang melihatku bahagia meskipun hanya sebentar saja?!" sungut Mashiho.

Dan terjadilah peristiwa dua pemuda sama-sama berparas menggemaskan saling berpandangan sengit.

"Bukannya tak senang, kau harus tahu profesimu sebagai dokter dan harus benar-benar melayani pasien atas dasar martabat manusia" jelas Junkyu panjang kali lebar membuat Mashiho merotasikan bola matanya malas.

"Kau mengobati Haruto atas dasar perasaan saja aku tak ikut mengacau" wah, sudah pintar menjawab ternyata.

"AKH! DOKTER KIM INI SAKITTHH!"

Junkyu terkejut dan langsung tersadar bahwa ia terlalu menekan luka dari salah satu tentara yang ia obati sekarang.

Sial, ini semua gara-gara Mashiho si kurcaci itu!

"Maafkan aku. Aku sudah memberimu obat nyeri agar lukanya tak semakin parah" ucap Junkyu yang sudah selesai mengobati Yeonjun.

Yeonjun tersenyum dan mengangguk tak lupa mengucapkan terima kasih. Lalu matanya melirik jahil.

"Pantas saja Letnan Haruto menyukaimu dokter Kim. Ternyata sama-sama galak" lalu lari kabur begitu saja tanpa beban.

"Yak! awas saja akan kuberi kau suntik mati nanti!"

🌿🌿🌿

"Kapten!"

Yoshi menggaruk tengkuknya canggung ketika dihadiahi tatapan tajam oleh Haruto.

"Apa?" tanya Haruto singkat. Pria itu tengah sibuk melepas pakaiannya sebab udara disini terasa sangat panas apalagi didalam tenda.

"Aku sudah bertemu dengan Junkyu" ucap Yoshi mengutarakan maksud tujuannya.

Haruto tersenyum miring. "Bagaimana? Dia menggemaskan bukan?" ucapnya lalu tertawa kecil merasa lucu dengan perkataannya sendiri.

Nah, disaat-saat inilah Yoshi menyesal mengajak berbicara pada pimpinannya. Ingin menjawab tidak, takut ia akan dihukum lari dalam 100 putaran atau push up 200 kali dalam 2 menit.

Hi Captain, 1437! [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang