19 : PERTAMA KALI

196 28 10
                                    

World Tour di Seoul sabtu-minggu kemarin bikin sad, apalagi pas mereka nyanyiin Shout Out.

Aku yang tiap hari denger itu mewek. Eh, lihat mereka nangis makin mewek dah T_T

———












Hari ini adalah jadwal Jay dan Heeseung melakukan rekaman untuk pertama kalinya.

Sebenarnya waktu itu hanya Heeseung yang di ajak, karena pada unggahan instagram hanya Heeseung yang bernyanyi, sedangkan Jay bermain gitar. Namun, Heeseung mengusulkan untuk mengetes suara Jay juga, dan ternyata suara Jay tak kalah bagus dengan Heeseung.

Dan jadilah mereka debut berdua.

"Bun, Heeseung sama Jay berangkat dulu ya." Pamit Heeseung seraya menyalami tangan Bunda, dan diikuti oleh Jay.

Bunda mengangguk seraya tersenyum, "Iya, hati-hati. Ini udah sore, kira-kira bakal pulang jam berapa?" Tanyanya.

"Emm... Gak tau, Bun. Nanti kalo udah waktunya pulang aku kabarin," Jay membalas.

"Widih! Yang mau rekaman cakep bener dah!" Sahut Jake menuruni tangga dengan sandal bulu abu-abu serta bertelanjang dada dan mengenakan boxer hitam.

"Woiya dong!" Balas Jay seraya memainkan kerah kemeja putih yang dibalut sweater coklatnya.

"Hati-hati, awas micnya rusak denger suara toa, lo." Peringat Jake seraya berjalan ke arah dapur.

Jay hanya merotasikan bola matanya malas, "Gue kalo nyanyi, lo bakal terhipnotis sama suara emas gue." Ucapnya santai.

"Nyonyonyo," Ejek Jake yang tengah menuangkan sirup jeruk ke dalam gelas.

Bunda dan Heeseung hanya memperhatikan dengan diam.

"Eh, ya udah, Bun. Kita berangkat ya," Pamit Heeseung setelah melihat arloji dipergelangan tangannya menunjukkan pukul 15.00.

Bunda mengangguk, "Hati-hati anak ganteng, semoga lancar ya."

Mereka berdua kompak mengangguk, "Aamiin." Ucap mereka kemudian segera meninggalkan rumah.

•••

Sepulang sekolah tadi, Ni-Ki tidak langsung pulang. Ia mengatakan akan bermain dulu ke tempat temannya pada para Abangnya.

Awalnya tidak diizinkan, karena mereka tidak mau adik bungsu mereka akan melakukan macam-macam. Mengingat bahwa Ni-Ki ini lumayan pecicilan.

Ni-Ki dengan kekeh mengatakan bahwa ia ingin sesekali main dengan temannya, bosan bermain dengan para Abangnya melulu. Jadi, mereka merelakan Ni-Ki dan meninggalkannya di sekolah karena Ni-Ki bilang akan dibonceng Daniel.

Dan disinilah Ni-Ki beserta dua temannya berada. Di rumah Daniel—lebih tepatnya di kamar. Rumah Daniel besar, tapi masih besar rumah keluarga Ni-Ki.

"Heh! Udah mau jam 4, lo pada kagak pulang?" Tanya Daniel yang keluar dari kamar mandi.

Ni-Ki dan Taki yang sedang geloyoran di lantai menoleh, "Ntar, masih pengen di sini gue." Balas Taki kemudian duduk dan menyalakan Play Station yang berada di kamar Daniel.

Sebenarnya, ia dan Ni-Ki tadi sudah bermain. Namun, karena gabut menyerangnya lagi, ia memutuskan bermain PS saja.

Daniel memutar bola matanya malas, "Di rumah lo gak ada PS, 'kan?"

CRAZY BROTHER'S || ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang