16 : BERTEMU LAGI

189 30 10
                                    

Setelah selesai dengan acara wawancara sekaligus kerjasama. Heeseung dan Jay duduk di salah satu sofa yang berada di ruang lain, yakni ruangan untuk merias atau menata busana.

Menghembuskan nafas lega, "Gue tadi, gak kelihatan gugup, 'kan?" Tanya Jay seraya meluruskan kakinya.

Heeseung menggeleng, "Biasa aja. Eh! Emang gak apa-apa kalo kita gak izin dulu sama Bunda dan yang lain?" Tanya Heeseung seraya menegakkan badannya.

"Kayanya sih, gak apa-apa. Bunda pasti bangga!" Seru Jay.

Heeseung mengangguk, "Ya udah, ayo balik." Ajaknya menarik lengan Jay berdiri.

Sebelum benar-benar keluar, mereka meminta izin terlebih dahulu kepada orang yang mengundang mereka ke tempat itu. Dan malah, orang itu menuntun mereka sampai di depan pintu utama.

"Terimakasih atas kerjasamanya," Ucap Pak Joona seraya menjabat tangan kedua pemuda di depannya bergantian dan segera di balas oleh mereka.

"Sama-sama, Pak. Kalau begitu, kami pamit pulang terlebih dahulu, permisi." Ucap Heeseung kemudian mereka benar-benar keluar dari bangunan besar itu.

•••

"Mau langsung pulang, apa mampir dulu?" Tanya Heeseung yang tengah mengemudi seraya melirik arloji di pergelangan tangannya.

Yang semula fokus pada ponsel, kini Jay mengalihkan pandangannya ke samping, dimana Heeseung tengah mengemudi.

Nampak berpikir sejenak, Jay menjawab. "Mampir ke toko es krim, yang deket perempatan sana." Tunjuknya pada toko es krim yang terlihat di depan sana.

Heeseung memberhentikan mobilnya setelah sampai di tempat yang ditunjuk adiknya.

"Lo yang turun, gue tunggu disini." Ucap Heeseung menyuruh Jay turun dan dirinya menunggu di dalam mobil.

Dengan semangat Jay turun dan segera memasuki toko es krim yang tidak terlalu besar tersebut.

Sembari menunggu, Heeseung memainkan ponselnya. Membuka beberapa aplikasi dan berakhir di aplikasi game offline bernama 'Pow'.

"Ya ampun! Lo jorok banget sih, gak mandi berapa abad lo?!" Seru Heeseung melihat Pow miliknya yang kotor karena tidak ia mandikan selama beberapa jam saja sebenarnya.

Mengusap-usap perlahan, dan memencet stiker bergambar 💩 kemudian ia berucap, "Lumayan, buat nambahin Jay beli es krim."

Hampir 10 menit, Jay tak kunjung kembali. Heeseung yang bosan keluar dari mobil. Namun, tak sengaja netranya melihat siluet seorang gadis yang tengah memandangnya dari jarak 5 meter dari tempatnya berdiri.

Gadis itu tersenyum seraya melambaikan tangannya, Heeseung ingin pura-pura tidak melihat tapi sudah terlanjur bertatap mata dengan gadis itu.

Saat hendak masuk ke mobil, gadis itu berlari mendekat.

"Hai, kakak ganteng. Eh, kak Heeseung maksudnya." Ucap gadis itu riang.

Menghela nafas kemudian tersenyum paksa, "Hai, Eunha." Balas Heeseung.

Ya, gadis itu adalah Eunha. Gadis yang ia temui ketika menjemput Bunda di rumah teman Bundanya waktu itu.

"Ngapain disini? Mau beli es krim?" Tanya Eunha.

"Iya, tapi adek gue yang beli, gue nunggu di sini." Balas Heeseung seraya memandang pintu toko itu, berharap Jay segera kembali.

CRAZY BROTHER'S || ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang