Selesai makan papi Alice masih duduk di depan ruang rawat inap Alice ditemani sang sopir di sampingnya, itu sudah biasa Majikan dan pekerjaan di keluarga Erlangga akrab satu sama lain tapi pekerjaan nya masih segan menghormati sang majikan,
papi Alice langsung mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang ia berpikir pasti putri nya akan bangun jika orang tersebut datang menjenguknya, "ya pasti" ucap papi Alice tersenyum berharap
Setelah Beberapa panggilan, akhirnya terhubung juga
"Hallo assalamualaikum nak" ucap papi Alice
"Hallo, assalamualaikum Pi, ada apa ya Pi?" Ucap orang diseberang sana
"Papi bisa minta tolong gak nak, buat nak Kevin datang dan jumpai Alice papi mohon sekali ini aja nak" ucap papi Alice berharap
Yup, orang yang papi Alice hubungi tak lain dan tak bukan adalah Kevin sang mantan kekasih putrinya
Terdengar helaan nafas di seberang sana lama diam, dan setelahnya
"Maaf Pi, Kevin gak bisa soalnya Kevin sudah tidak tugas di tempat Kevin tugas biasa, sekarang Kevin tugas di luar kota, dan Kevin gak bisa izin begitu aja pi, Kevin terikat gak bisa meninggalkan tanggung Kevin " ucap Kevin menolak halus,
papi alis tau Kevin berbohong karna ia bisa izin dengan muda mengingat jabatannya Kevin yang tidak biasa di kemiliteran
"Iya papi tau nak Kevin tidak bisa meninggalkan tanggung jawab gitu aja, tapi papi mohon sekali ini aja nak jumpai Alice, Alice lagi sakit nak sekarang lagi dirumah sakit, nak Kevin datang ya sekarang kerumah sakit xxx" ucap papi Alice masih memohon
"Kalau masalah izin biar papi yang izini nak Kevin langsung ke atasannya nak Kevin sekarang ya, papi ada teman dikemiliteran juga soalnya, gimana nak Kevin, papi mohon demi kesembuhan Alice setelah nak Kevin datang papi janji gak bakalan ganggu nak Kevin lagi kalau perlu kami sekeluarga akan jauhin nak Kevin, Alice udah cerita semua kalau nak Kevin dan Alice gak ada hubungan lagi tapi papi berharap nak kevin mau datang jenguk Alice kali ini" ucap papi Alice
"Maaf Pi Kevin gak bisa, udah dulu ya Pi Kevin lagi ada kerjaan ini, assalamualaikum pi"
"Walaikumsalam"
Tut
TutPanggilan langsung dimatikan Kevin di seberang sana,
Papi Alice lemas, ia menggenggam ponselnya sangat erat, harapan satu-satunya juga gak bisa, ia ingin kecewa marah dan memaki Kevin, tapi ia sadar itu hak Kevin jika tidak mau menemui putrinya, tapi apakah Kevin tidak punya hati atau tersentuh sama sekali atas permohonan seorang ayah untuk nya
Apa anaknya begitu tidak berartinya dimatanya, padahal dulu dia sudah menganggap Kevin seperti anaknya sendiri, menerima dengan tangan terbuka dirumahnya,
Demi hidup seseorang, demi hidup putrinya demi hidup perempuan yang bertahun-tahun bersamanya menjalin kasih dengannya, apa hati Kevin tak tergerak sedikitpun? "Ya tuhan, begitu sakit berharap kepada manusia, sekarang aku berharap keajaiban mu untuk putri ku tuhan aku mohon" ucap papi Alice dalam hati sedih
Sopir yang sedari tadi mendengar dan melihat Tuannya memohon sampai segitunya merasa prihatin dan sedih, tapi ia cuma bisa diam dan gak bisa apa-apa untuk membantu tuannya kecuali berdoa kepada Tuhan
Tak jauh di dalam ruangan, Alice mendengar semua pembicaraan orang-orang disekitarnya,dengan air mata yang tiba-tiba keluar begitu saja tapi ia tidak bisa membuka mata, berbicara dan menggerakkan badannya
Dalam hati Alice ingin sekali memeluk papi nya yang begitu rapuh Karena dirinya, ia juga ingin memeluk mami dan semua orang yang begitu tulus menyayangi nya sampai dititik terendah sekalipun, yang tidak meninggalkan nya disaat ia terjatuh, ia mendengar semua keluarga dan semua pekerja yang bekerja dirumah nya silih berganti datang menjenguknya dan memohon akan kesembuhan nya, tapi sekuat apapun ia berusaha membuka mata ia tak bisa mengeluarkan suara dan menggerakkan badannya yang manapun tidak bisa.
Pagi harinya didepan ruang rawat Alice sudah banyak yang menunggu, seperti mami papi Alice dan sebagian pekerjaan yang ada di rumahnya sebagian lagi menunggu kabar sang nona di rumah karna pihak rumah sakit tidak memperoleh kan banyak pengunjung pasien karna takut mengganggu ketenangan pasien lainnya
Ceklek..
Dokter yang memeriksa Alice keluar dan langsung dihampiri papi dan mami Alice
"Bagaimana keadaan anak kami dok"
"Mohon maaf pak Bu kami para dokter dan perawat dirumah sakit ini ikut turut berdukacita, kami harap semua keluarga yang ditinggalkan bersabar dan ikhlas, kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi Tuhan berkehendak lain, anak bapak dan ibu di nyatakan meninggal dunia, kami permisi pak" ucap dokter setelahnya meninggalkan keluarga pasien
Deg
Aagrhhh
Seketika mami Alice berteriak berlari masuk keruangan sang putri di ikuti yang lainnya, air mata semua orang mengalir tak bisa berhenti melihat seorang wanita cantik yang berbaring kaku di brankas seluruh badan yang di tutupi kain putih bersih
"Hiks..hiks haaa,TIDAK!! INI TIDAK MUNGKIN, ANAK AKU GAK MENINGGAL, ANAK MAMI CUMA TIDUR KARNA CAPEK IA KAN SAYANG, ALICE JAWAB MAMI BILANG SAMA DOKTER SIALAN ITU ANAK MAMI CUMA TIDUR, AYOK SAYANG KITA PULANG KERUMAH, MAMI JANJI BAKALAN MASAKIN SEMUA MAKANAN KESUKAAN KAMU, AYOK SAYANG KITA TINGGALKAN RUMAH SAKIT INI HIKS..HIKS ORANG-ORANG DISINI JAHAT MAU PISAHKAN MAMI DAN ALICE DAN MEREKA JAHAT MASA ALICE BOBO SEMUA MUKA ALICE MEREKA TUTUP NANTI KAN ALICE SUSAH NAFAS" ucap mami Alice memeluk mengguncang tubuh Alice dan jangan lupakan kain penutup yang menutupi seluruh tubuh Alice di buang begitu saja sehingga terbuka memperlihatkan wajah pucat dan kaku Alice begitu saja
Semua orang yang diruangkan itu bertambah sedih, Isak tangis yang begitu pilu dari semua orang yang diruangan itu, raungan mami Alice dan tangisan papi Alice tak tertahan yang menepuk-nepuk dadanya yang terasa sesak menerima ujian keluarga nya, papi Alice menciumi seluruh wajah sang putri "pergilah nak jika itu mau kamu, jika ini bisa lebih membuat mu bahagia disana, papi ikhlas, papi ikhlasin Alice"batin papi Alice menangis ikut memeluk putrinya
Dan berakhir dengan pingsannya mami Alice
"Dia akan kembali, kalau dia jodoh mu yang sudah ditulis Tuhan untuk mu. Jika dia bukan jodoh mu, secinta apapun dirimu, sebahagia apapun dirimu, meskipun kamu sangat menjaganya, dia akan pergi"
(Alice Putri Erlangga)Bersambung....
"Manusia bisa berencana tapi Tuhan yang menentukan"
(author)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Love Story
عاطفيةALICE PUTRI ERLANGGA wanita cantik, ceria, sopan dan ramah tamah, seorang wanita yang mencintai dengan sepenuh hati tapi dihancurkan sehancur-hancurnya oleh kenyataan yang menghilangkan rasa percaya nya terhadap pria, KEVIN ALEXANDER seorang anggot...