Bagian 11

1K 28 0
                                    

Brakh

Terlihat tubuh seseorang yang tertabrak mobil yang melaju kencang dan badan korban yang tertabrak terseret beberapa meter, warna merah keluar dari kepala dan badan korban begitu banyak, korban tidak bergerak tapi dia bisa mendengar suara teriakan orang-orang disekitarnya ada yang shock ada juga yang berusaha menelpon ambulance dan polisi,

Lama kelamaan nafasnya terasa sesak, tangannya memegang cincin yang ada di jari manisnya dengan erat dan air mata yang mengalir mengiringi sisa-sisa kesadarannya, dan pada akhirnya kegelapan menghampirinya Alice,

Yup, orang yang menjadi korban tabrak lari itu ialah Alice Putri Erlangga

Beberapa menit kemudian polisi dan ambulance datang memecahkan kerumunan, para polisi yang menyelidiki kasus kecelakaan dan petugas medis yang menangani korban tabrak lari, mengangkat korban yang tak sadarkan diri kemobil ambulance dan membawanya kerumah sakit terdekat

Sampai dirumah sakit korban langsung ditangani para dokter di ruang ICU

Dilain sisi dirumah mewah modern minimalis tingkat dua, sepasang suami istri menunggu sang anak yang belum pulang ke rumah di ruang tamu dengan gelisah

Tiba-tiba ponsel sang istri berdering, istrinya buru-buru melihat ponselnya dan mengangkat panggilan dari nomor yang tidak dikenal tersebut

"Halo" ucap sang istri

"....."

"Iya benar ini kediaman Erlangga dan mami Alice, ini siapa dan ada apa ya mba?" Tanya mami Alice bingung

"...."

" Hiks..tidak mungkin...Alice" ucap sang istri shock dan tidak sadar menjatuhkan ponselnya

Suaminya yang melihat itu langsung mengambil ponsel sang istri dan mengangkatnya

"Halo ada apa dan ini siapa?" Tanyak sang suami

"......"

"Baik, terimakasih kami segera kesana" ucap sang suami

panggilan terputus, sang suami bersiap-siap dan menyuruh sopir menyiapkan mobil setelah nya ia menghampiri sang istri yang masih terdiam shock dan menangis, menarik lembut tangan sang istri masuk ke dalam mobil menuju rumah sakit

Beberapa menit kemudian, disinilah mereka duduk di kursi tunggu depan ruang ICU, berdoa untuk keselamatan sang putri, sedari tadi sang istri terus menangis takut kehilangan putrinya dan sang suami menangis dalam diam berusaha menahan air matanya agar tak jatuh dalam menenangkan istrinya, walau dalam hatinya sakit dan sedih melihat putri kesayangannya sedang berjuang untuk hidupnya didalam sana

"Hiks..Pi ..anak kita Pi hiks" tangis sang istri

"stt.. tenang mi berdoa pada Tuhan supaya anak kita Alice selamat dan kita bisa berkumpul lg" ucap sang suami lirih menenangkan sang istri dalam pelukannya

Beberapa jam kemudian, pintu ruang ICU terbuka terlihat dokter keluar dengan melihat ke keluarga pasien dengan tatapan yang tidak bisa diartikan, membuat sepasang suami-istri itu khawatir dan langsung menghampiri sang dokter

"Dengan keluarga pasien?"

" Iya Dok kami orang tuanya, bagaimana dengan anak kami dok"

"Begini pak, pasien mengalami pendarahan hebat di kepalanya dan tulang ekor pasien patah serta kedua kaki pasien mengalami lumpuh sementara, kami baru melakukan operasi pada pasien, Alhamdulillah operasi berjalan lancar tapi... Mohon maaf pak/ibu kalau besok pasien belum sadar, kita harus merelakan pasien, sekarang pasien dinyatakan koma dan akan dipindah kan ke ruang inap, keluarga bisa menjenguk pasien setelah dipindahkan, kami akan berusaha semaksimal mungkin  tapi kami mohon untuk keluarga berdoa kepada Tuhan untuk kesehatan pasien, kami para dokter cuma bisa berusaha dan tuhan yang bisa menentukan, permisi pak ibu " ucap sang dokter turut prihatin dan pamit pergi

Deg

Mendengar itu jantung kedua orang tua Alice, seakan berhenti berdetak, putri mereka, anak mereka yang ceria, anak yang mereka banggakan dan anak yang mereka manjakan sedari kecil koma dan diambang Kematian

Brukh

Tiba-tiba sang istri jatuh pingsan mendengar dan membayangkan apa yang akan terjadi, melihat itu sang suami panik dan langsung memanggil dokter yang baru lewat untuk menangani istrinya

" Bapak tunggu di luar ya, agar pasien kami tangani" ucap perawat mencegah suami pasien ingin masuk juga

" Tapi dok selamatkan istri saya sok saya mohon"

"Pasti pak"

Beberapa menit kemudian dokter keluar

"Bagaimana dok keadaan istri saya"

"Istri bapak baik-baik saja, pasien cuma shock dan kecapean dan butuh istirahat, sekarang bpk bisa menjenguk pasien" setelah nya dokter pergi

Ceklek

Pintu dibuka sang suami dan terlihatlah sang istri yan terbaring lemah dengan wajah pucat di brankas

Duduk di kursi yang ada di samping brankas memegang tangan sang istri yang tidak di infus

" Mi, bangun jangan kayak gini kamu harus sehat buat anak kita, jika mami kayak gini gimana dengan papi?" 

"Kalian hidup papi, kalau kalian begini papi gak sanggup mi, papi sakit, dada papi sesak melihat kalian berdua terbaring tak berdaya begini" ucap sang suami lirih dan gak sadar air matanya jatuh tanpa bisa di cegah

"Setegar-tegarnya papi, sekuat-kuatnya papi dan setegas-tegasnya papi, papi juga manusia, bisa rapuh melihat keluarga papi dan orang yang papi sayangi terluka, papi janji, papi akan buat orang yang sudah manyakiti putri kita merasakan jauh lebih sakit dari ini mi, papi janji akan mencari orang yang sudah membuat putri kecil kita koma sampai dapat" ucap sang suami keluar dari ruangan membiarkan sang istri istirahat dan tak lupa mencium kening sang istri

Setelah keluar dari ruangan sang istri, sang suami masuk keruang rawat sang putri

Dan disinilah ia, diruang rawat putrinya Alice, ia bertambah sakit melihat sang anak yang pucat, napas yang halus kalau tidak ada bunyi monitor pendeteksi jantung, mungkin orang yang melihat akan berpikir anaknya sudah tidak bernyawa lagi, kepala yang di perban, kaki dan tangan yang di gifs, serta alat-alat penyangga hidup yang menempel di tubuh putri kesayangannya

"Bangun sayang, jangan tinggalkan mami dan papi, papi mohon" lirih sang papi menunduk memegang dan mencium tangan sang anak yang ada di atas brankas yang tidak di infus

"Putri kecil papi harus bangun, apapun mau anak papi, papi akan kabulkan tapi papi mohon sekali ini sama kamu, kamu harus kabulkan keinginan papi yaitu kamu bangun dan manggil papi dengan manja dan ceria seperti biasanya, papi gak pernah minta apa-apa sama kamu, papi selalu nuruti semua mau kamu dari dulu sekarang giliran kamu yang nurutin kata-kata papi, papi mohon nak" ucap papi

"Sekarang kamu istirahat aja ya sayang tapi besok pagi kamu harus bangun untuk papi dan mami, CUP" ucap papi Alice mencium kening sang anak dan keluar ruangan

Didepan ruangan Alice ternyata sudah ada maid dan sopir yang menunggu sang tuan mereka sudah tau kabar anak dan nyonya mereka yang tidak baik-baik saja, mereka para maid dan yang bekerja di rumah Erlangga sedih, khawatir dan berdoa untuk kesembuhan anak dan istri tuannya

"Tuan ini tuan makan dulu dari tadi tuan belum makan" ucap sopir tapi

"Tuan harus makan, kalau tuan sakit gimana nasib nona Alice dan nyonya tuan, siapa yang bakal merawat dan menjaga mereka, terutama nona Alice tuan, kalau nona Alice bangun mencari tuan tapi tuan sakit pasti nona Alice sedih tuan" lanjut sopir karena melihat tuannya mau membantah dan pada akhirnya sangtuan mengangguk dan memakan makanannya walau tak berselerah, ia paksa demi istri dan anaknya

maid yang tadi sudah pergi keruang rawat istri tuannya membawa makanan untuk Sang nyonya, ya mami Alice sudah sadar tadi kata dokter tapi papi Alice belum sanggup menemui sang istri,entah apa yang akan ia katakan kepada sang istri tentang keadaan anak mereka




Bersambung...

A Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang