Jay berlari menerobos orang-orang yang masih berhamburan keluar gedung.
"Tuan, anda tidak boleh masuk ke dalam," tahan salah satu polisi di hadapannya.
"Apa yang terjadi di dalam sana?!" Tekan Jay dengan wajah penasaran.
"Model bernama Jean melakukan bunuh diri di kamarnya," jawab polisi itu. "Lebih baik anda segera ke tempat yang aman."
Feya yang berada tepat di belakang tubuh Jay, kini hanya mematung tanpa suara seraya mengepalkan kedua tangannya dan segera berlari ke kumpulan model-model yang lainnya.
Jay yang menyadari itu segera mengikuti langkah wanita separuh baya itu.
"Feya mau kemana kau?" Ucap Jay dengan nafas yang memburu.
Bugh!!
Gumpalan tinju mendarat cepat di wajah mulus Alyn hingga tersungkur di tanah.
Feya segera menarik kasar baju yang di kenakan Alyn tanpa memperdulikan sekitarnya.
Jay hanya diam melihat situasi yang benar-benar sangat mencekam.
"Si*l apa yang kamu lakukan nona Feya?!" Rintih Alyn dengan tatapan tajam.
"Apa kau yang membunuh Jean, huh?! Jawab!" Geram Feya yang kini amarahnya benar-benar tidak dapat di bendung lagi.
Terdengar teriakan histeris model-model lainnya yang sedang menyaksikan kedua wanita cantik itu bertengkar.
"Hhh..." Alyn tersenyum sinis lalu membuang ludah di sembarang tempat, "apa aku harus peduli dengan jal*ng sepertinya?! Kurasa tangan mulusku tidak perlu mengotori dengan membunuh wanita kotor seperti Jean," jawab Alyn yang kini sudah mengeluarkan darah dari hidungnya.
"B*jingan," umpat Feya yang mulai melayangkan kembali tinjunya, semua hanya dapat menonton tanpa melerai keduanya karena mereka juga enggan mendekat.
"Feya berhenti!" Tahan Jay segera memegang tangan Feya dengan kencang.
"Haha, Feya seharusnya kita yang bertanya denganmu, kita semua tau jika kau memiliki hubungan pertemanan yang buruk dengan Jean, tapi mengapa kamu menuduh Alyn yang membunuhnya? Sedangkan kami adalah teman dekat dirinya?!" Sahut Luna dengan senyum kecut.
Semua orang yang menyaksikan juga ikut mengiyakan ucapan Luna.
"Benar itu, seharusnya kamu yang patut kami curigai!" Cetus model yang lainnya.
"Hey Feya, aku juga melihatmu sedang berbincang serius dengan Jean setelah makan malam, apa kamu menggertak dirinya?!" Timpal Selena salah satu model yang berbaju biru itu.
Feya ingin sekali menampar Selena, tetapi Jay menahannya dan membawa dirinya pergi menjauh dari kerumunan tersebut.
"Lepaskan!" Geram Feya menghempaskan tangan Jay dengan kencang. " Apa kamu lihat tadi mereka? Semuanya menuduhku?! Jika aku tau kebenarannya aku pasti akan merobek mulut liar kedua wanita itu!" Gerutu Feya yang kini duduk di bangku taman.
"Aku akan mencari tau kebenarannya, sekarang kamu harus memenangkan diri dulu," ucap lembut Jay seraya mengelus rambut Feya.
"Apa kamu percaya bukan aku yang membunuhnya, Jay??" Lirih Feya dengan mata berkaca-kaca.
Jay menghela nafas panjang,"tentu saja, aku mengenal dirimu adalah orang baik," jawabnya lagi.
"Apa kamu yakin? Hh, sedangkan kamu pernah melihatku menyiksa seorang anak kecil," cecar Feya.
"Aku tau kalau kamu memiliki sifat psikopat," Feya sekilas menatap tajam Jay. "Tetapi bukan berarti kamu tidak memiliki hati kecil, kamu hanya melukai orang yang berniat melukaimu dan kamu melakukannya untuk memberi pengajaran pada mereka," lanjutnya lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
24H
RomanceFEYA ASLEY wanita yang nyaris di sebut sempurna dengan segala kelebihan dari segi prestasi, terkenal, kaya raya, memiliki badan yang bagus dan berparas cantik tetapi dibalik semua kelebihannya dia memiliki sisi gelap. Keras kepala, suka mengintimid...